Belajar merupakan aktifitas dimana si pembelajar mencari sumber pengetahuan dimana dia belum paham akan pengetahuan tersebut.

Banyak ilmu pengetahuan di dunia ini yang sampai sekarang masih terbilang misterius. Entah itu tentang alam semesta sampai ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.

Beberapa orang bahkan rela menginvestasikan sebagian dari harta mereka hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Tapi disini kita tak akan membahas lebih dalam tentang ilmu pengetahuan. Tapi ada hal yang lebih kompleks untuk kita ketahui bersama.

Apa lagi kalau tentang kemerdekaan dalam belajar khususnya bagi kita yang saat ini menempuh studi di kampus atau yang orang orang sering menyebutnya dengan gelar mahasiswa.

Menjadi mahasiswa merupakan kemewahan tersendiri yang dimiliki oleh setiap pemuda. Mereka yang berkesempatan menjadi mahasiswa, telah mengalahkan ego dan rela untuk belajar demi menggapai apa yang dicitakan di masa depan.

Tapi seiring waktu sampai hari ini dunia perkampusan agak dikebiri. Para birokrat dan petinggi kampus lainya memberikan ultimatum secara sistematis kepada para mahasiswanya.

Bukan untuk semangat dalam memperkuat karakter dan memanfaatkan dunia mahasiswa mereka untuk mengeksplore diri sebesar besarnya.

Melainkan doktrin busuk yang di salurkan kepada mahasiswa agar cepat dalam menyelesaikan studi. Pentingkan pembelajaran akademis dari buku buku tebal tanpa guna agar mereka bisa segera lulus dan wisuda. 

Apa apan ini seakan kita para mahasiswa dicetak untuk lulus seadanya. Tanpa memperhatikan kualitas terlebih dari non akademisnya.

Dosen yang bodoamat, Ngeyel nilaimu E

Kurang lebih 3 tahun lamanya saya studi di salah satu perguruan tinggi swasta di jawa tengah. Keseharian mungkin tak jauh beda dengan yang lain ke kampus, masuk kelas zoom, mengerjakan tugas kemudian tiba waktunya entry KRS.

Siklus yang membosankan bukan, tetapi untung saja saya juga bisa merasakan dunia diluar kampus lewat organisasi. 

Tapi lucu menurut saya situasi yang ada di beberapa kelas mata kuliah yang saya ambil. Di awal pertemuan kita sudah di doktrin untuk ikut kelas secara penuh.

Membaca buku buku materi yang sudah disediakan bahkan kita diwajibkan untuk membelinya.

Dalam penjelasan bapak ibu Dosen kurang lebih seperti ini "pahami setiap materi yang saya berikan, lalu kerjakan tugas tugas setiap pertemuan maka kalian nanti akan mendapat nilai bagus".

Entah sistem dan kurikulumnya yang hari ini masih kuno atau memang karakter dari beberapa dosen yang masih pelik. Statement tersebut menurut saya kurang pas karena karakter dan bakat setiap mahasiswa berbeda beda.

Jangan sampai keistimewaan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa harus dikorbankan perkembanganya hanya karena padatnya jadwal mata kuliah dan tuntutan akademis yang memberatkanya.

Belajarlah dimanapun, kapanpun dan dari Siapapun

Masa sebagai mahasiswa merupakan masa dimana kita diberikan kesempatan untuk menggali diri kita lebih dalam.

Sebelum kita benar banar terjun di dunia masyarakat dan kenegaraan, menjadi mahasiswa adalah pijakan anak tangga yang terakhir untuk kita benar benar siap sampai tujuan.

Eksplorasi diri dan pengembangan passion merupakan hal yang harus dilakukan dan ini bukan semata mata kita dapat dari bangku perkuliahan yang membosankan.

Tetapi mari kita mulai memijakan kaki di luar itu. Sebut saja UKM, Organisasi bahkan sampai teman teman ngopi merupakan beberapa komponen kita untuk belajar dan eksplorasi diri.

Kita ambil saja organisasi, dimana setiap anggota dan kader berkesempatan untuk belajar bagaimana teamwork itu terbentuk.

Bagaimana jiwa leadership itu tertanam, bagaimana jiwa menguasai orang lain itu diperlukan. Dan yang terpenting bagaimana terbentuknya mental yang kuat untuk menghadapi berbagai masalah.

Beberapa nilai tersebutlah yang saya rasakan dan dapat di berbagai organisasi yang saya ikuti. Khususnya PMII, disana saya diberikan aktualisasi diri untuk membentuk kepribadian yang saya dapat sampai hari ini.

Tentunya itu belum cukup, kita sebagai mahasiswa harus terus belajar dan mengembangkan diri. Ingatlah bahwa tak ada kata puas untuk para pemuda.

Dan jangan lupa kita harus pintar pintar dalam mencari jaringan. Entah itu dari senior organisasi ataupun teman teman mahasiswa dari luar kampus di berbagai daerah di dunia ini.

Kita bisa saling diskusi, saling sharing mulai dari yang ringan sampai yang agak berat bisa kita pelajari dari situ.

Kuraslah ilmu yang mereka miliki selagi kita masih muda. Ingatlah belajar tak harus dari dosen dan buku. Tapi belajar bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun.

Sering seringlah bersilaturrahmi sambil ngopi. Jangan ada alasan jarak dan situasi. Ingat modal utana yang diwariskan oleh pahalawan muda zaman dulu adalah keyakinan dan idealisme.

Kita harus yakin setiap proses yang kita lalui di organisasi, jaringan dan dunia diluar kelas akan mempunyai kebermanfaatan bagi kita.

Setiap argumen yang akan muncul pada saat kita ngopi dan berdiskusi bersama merupakan suatu ilmu yang harus kita pelajari.

Bagi kita para mahasiswa, hari ini adalah harinya kita. Tanpa kita negri ini tak akan segera berjalan untuk mencapai tujuanya.

Buktikan bahwa kita adalah mahasiswa merdeka yang mengedepankan passion dan aktualisasi diri untuk belajar.

Maka dari itu teruslah bakar semangatmu untuk berproses dan membangun diri dan negrimu. Jangan sampai sumpah mahasiswamu hanya sebatas kata kata omong kosong belaka.

Ayo segera tunjukan diri dan aksimu. SALAM MAHASISWA !!