Apakah kamu termasuk orang yang tertarik bekerja di startup? Jika ya, berarti kamu harus menyimak artikel ini hingga akhir, karena di artikel ini saya akan bercerita bagaimana bekerja di startup. Hal yang akan disampaikan berdasarkan pengalaman saya sendiri yang bekerja di startup, ditambah dengan berbagai sumber lain.
Bagi kaum milenial, bekerja di startup sepertinya sedang menjadi tren. Hal itu karena bekerja di startup memiliki stereotip dapat bekerja dengan santai, tidak kaku, dan bisa dapat gaji besar. Sehingga sangat cocok dengan gaya hidup kaum milenial, dan tak dimungkiri, dulu saya pun terhasut dengan stereotip seperti itu.
Ditambah lagi dengan makin menjamurnya perusahaan startup di Indonesia. Hal itu menambah luas kesempatan kerja bagi para kaum milenial dalam membangun kariernya di startup.
Namun, apakah stereotip di atas benar? Memang tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Ada suka dan dukanya bekerja di perusahaan startup, apalagi di perusahaan yang benar-benar baru merintis.
Bekerja di startup itu asyik banget!
Kalau kamu menganggap bahwa bekerja di startup menyajikan lingkungan kerja yang asyik, maka kamu benar banget. Di startup biasanya kamu akan bertemu dengan anak-anak muda berbakat, kreatif, dan asyik.
Biasanya juga karyawan di startup tidak banyak, bahkan ada saja startup yang hanya memiliki karyawan yang tidak lebih dari hitungan jarimu. Sehingga kamu bisa kenal dan ngobrol sama semua karyawan.
Hal itu juga yang bikin hierarki di perusahaan startup tidak begitu terasa. Kamu bisa ngobrol bareng dan ngopi santai sama manajer kamu, bahkan sama bos kamu. Beda dengan big companies yang kesan kesenjangan antara atasan dan bawahannya begitu terasa.
Di startup juga biasanya tidak perlu bingung mau menggunakan pakaian apa ke kantor, karena urusan pakaian tidak dipermasalahkan. Pergi ke kantor menggunakan setelan kaos oblong dan celana jeans pun sudah cukup, sehingga sangat jauh dari kesan kantor yang kaku.
Namun, bekerja di startup pasti ada tantangannya.
Nah, sekarang mari kita bahas yang agak kurang enaknya nih. Jadi, perlu kamu ketahui kalau di startup adalah tempatnya bereksperimen. Hal itu karena biasanya startup masih mencari skema yang pas untuk perusahaan dan masih meraba-raba pasar.
Artinya, startup adalah tempatnya trial and error, baik dalam membuat produk ataupun strategi pemasaran. Tak jarang apa yang sudah disusun dan dikerjakan harus berhenti di tengah jalan, karena tidak sesuai dengan target pasar.
Namun, dari kondisi tersebut ada positifnya juga. Karena startup tempat bereksperimen, kamu punya kesempatan besar dalam berinovasi. Ide-ide brilian yang kamu miliki untuk menunjang kesuksesan perusahaan dapat kamu salurkan.
Tak perlu takut ide kamu bakal ditolak mentah-mentah sama manajer atau bos, karena ruang diskusi akan terbuka sangat lebar. Peluang untuk membuat fitur-fitur baru yang kreatif sangat terbuka.
Perusahaan startup juga sangat identik dengan perubahan yang sangat cepat, baik dari strategi pasar, produk ataupun keluar masuknya karyawan. Tak jarang, ada saja karyawan yang harus resign di tengah proyek, sehingga proyek yang belum selesai itu harus dikerjakan oleh orang lain.
Dengan kondisi yang seperti itu, kemampuan untuk multitalenta dan cepat beradaptasi sangat diperlukan. Tak perlu aneh kalau di startup, kamu menemukan seorang karyawan yang bekerja di luar jobdesnya.
Misalkan, seorang video editor harus mengerjakan pekerjaan desain grafis juga, karena desainer grafisnya harus resign. Atau seorang fronted engineer harus mengerjakan pekerjaan backend juga. Jadi, jika kamu bekerja di startup, maka bersiaplah untuk belajar dan mengerjakan hal-hal yang baru.
Waktu kerja di startup itu dinamis, loh!
Bicara soal waktu kerja di perusahaan startup, sangatlah dinamis. Aturan masuk jam 8 dan pulang jam 5 kadang tidak berlaku. Biasanya di beberapa perusahaan startup jam masuk tidak begitu ketat seperti di big companies. Kamu bisa datang jam 9 atau 10 pun tidak masalah, asalkan memenuhi kewajiban bekerja 8 jam dan deadline terpenuhi.
Kamu juga punya jatah remote atau bekerja dari rumah. Asalkan komunikasi lancar dan pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu, tidak masalah jika tidak pergi ke kantor pun.
Kadang ada saatnya pekerjaan kamu tidak begitu padat, sehingga punya waktu luang saat jam kantor. Namun, ada kalanya juga pekerjaanmu sangat padat, hingga mengharuskan kamu untuk begadang, bahkan menginap di kantor.
Belum lagi kalau misalkan ada masalah bug pada sistem, meskipun hari libur, kamu harus cekatan dalam mengatasi masalah tersebut. Kalau tidak, ya bakal kena omel bos. Para engineer pasti relate dengan urusan yang satu ini.
Intinya, waktu kerja di startup memang sebegitu dinamisnya. Jadi, kalau kamu adalah orang yang sangat teratur dan lebih menyukai jam kerja yang rutin, artinya kamu harus berpikir ulang untuk berkarier di perusahaan startup.
Harus siap menerima risikonya.
Terakhir, adalah hal paling penting yang harus diketahui ketika bekerja di perusahaan startup. Saat memutuskan bergabung dengan startup, maka harus bersiap juga dengan ketidakpastian.
Mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah pada perusahaan startup yang sudah berevolusi menjadi unicorn atau decacorn¸ seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan lain-lain. Namun, pada startup yang masih berjuang ke arah sana, maka status ketidakpastian tetap membayangi.
Sebuah perusahaan startup akan bergantung pada investor, sebelum perusahaan tersebut mendapat revenue yang besar dari produknya. Artinya, jika perusahaan tak lagi mendapat investor, maka ancaman perusahaan untuk gulung tikar pun makin besar.
Hal itu berimbas pada karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan bisa saja terpaksa harus meng-cutoff karyawannya karena tidak bisa menggaji. Maka dari itu, tidak jarang perusahaan startup hanya memberi kontrak pendek pada karyawannya. Jadi, kamu harus bersiap dengan kemungkinan seperti itu.
Begitulah sedikit cerita bagaimana bekerja di startup. Berkarier di startup memang tidak sepenuhnya asyik dan enak seperti yang dibayangkan. Namun, ada juga tantangan dan risiko yang harus dihadapi.
Jadi, bagi kamu yang tertarik berkarier di dunia startup, selamat mengarungi petualangan baru. Startup akan menjadi tempat yang tepat bagi kamu untuk mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimiliki. Yang terpenting nikmati segala macam prosesnya.