Bandara Slatina dalam sejarah sohor dengan kisah Incident at Pristina Airport tahun 1999. Tentang perebutan target strategis antara Rusia dan NATO.

Suatu waktu di masa jomblo akut pernah makan bakso di tepi jalan di Lubang Buaya. Tepatnya gang yang mengarah ke rumah paranormal ternama daerah situ, Ki Joko Bodo. Situasi hati lagi buruk karena patah hati. Seharian belum makan gegara apa saja yang dilihat tak berselera.

Karena tak ingin perut kosong, sore itu pilih makan yang ada saja. Kebetulan warung baksonya agak sepi. Sepertinya enak buat makan sambil menyendiri.

Rasa baksonya lumayan. Kuahnya bening dengan rasa bawang putih cukup terasa. Rendaman tulangannya ada lah sedikit rasa. Minya mi kuning jadul, dicampur mihun. Ukuran baksonya ada yang besar satu dan empat sedang. 

Yang kurang hanya sambalnya. Dibuat dari cabe rawit murni, bukan sambal goreng. Sambal itu hanya cocok untuk Soto Surabaya, bukan bakso. Meskipun demikian, tak ada pilihan lain, dipakai saja untuk sensasi pedasnya.

***

Hanya ada dua media yang dikirim ke Bosnia saat lawatan Presiden Soeharto ke sana. Mereka wartawan dari LKBN Antara dan RRI. Padahal banyak yang ingin ikut dan kasak-kusuk para pimpinan media mengirim awak media ke lawatan tersebut. Dan awak media yang dikirimnya pun tak ada yang menolak ke penerbangan “berani mati” itu.

Karena keterbatasan angkutan dan pengawalan, Mensesneg Moerdiono memilih dua media tersebut sebagai perwakilannya. Semua media mafhum akhirnya dan berharap laporan dari dua media milik pemerintah itu menjadi mata peristiwa lawatan Presiden RI ke Sarajevo, Bosnia13 Maret 1995.

Baca Juga: Balada Masa Lalu

Selain Mensesneg Moerdiono, orang yang mendampingi Soeharto lainnya ada Menlu Ali Alatas, diplomat senior Nana Sutresna, ajudan presiden Kolonel Soegijono, Komandan Grup A Paspampres Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin, juru foto kepresidenan Saidi, beberapa orang lainnya termasuk wartawan Antara dan RRI.

Di Kroasia, wartawan Antara dan RRI bertemu dengan wartawan dari negara lain. Mereka disalami dan didoakan selamat di Sarajevo. Digambarkan oleh wartawan Indonesia, wajah-wajah mereka tampak khawatir dan takut akan nasib rombongan RI. Sebab dua hari sebelum kedatangan rombongan RI, sebuah pesawat milik PBB dijatuhkan. Entah oleh kubu mana.

Di Sarajevo, pesawat yang ditumpangi presiden RI mendarat. Kedua ujung landasan dikuasai Serbia, sedangkan kanan kiri landasan dikuasai Bosnia. Ada laras 12,7 mm yang mengikuti sepanjang pesawat mendarat hingga menepi. Presiden dan rombongan diangkut dengan APC (Armoured Personel Carrier) menuju pusat kota Sarajevo.

Usai perundingan bergantian antara pejabat negara dan wartawan Antara serta RRI menelepon Jakarta, melaporkan kondisi terkini dan berita-berita selama perjalanan ke Sarajevo.

Indonesia meninggalkan bangunan masjid di Sarajevo, Bosnia. Dan menjadi monumen keberanian Indonesia andil dalam perdamaian dunia.

Perang Serbia-Bosnia yang dimulai Maret 1992 akhirnya berakhir di November 1995. Tapi masih menyisakan suasana mencekam yang sewaktu-waktu dapat pecah.

***

Yasna Blagojevic adalah gadis perawat yang bekerja di rumah sakit di Serbia. Ketika pengeboman NATO terhadap Serbia, Yasna sedang bekerja menangani persalinan. Bom yang dijatuhkan NATO meluluhlantakkan rumah sakit tempatnya bekerja. Orang tua dari bayi yang sedang dibantu persalinan olehnya tak selamat, tetapi bayinya berhasil diselamatkannya.

Melihat jatuhnya korban yang tak sedikit, Yasna mengalami trauma. Ia mengundurkan diri dari rumah sakit dan memilih pulang ke kampung halamannya, Belgrade, Yugoslavia. Tapi di perjalanan dihadang oleh teroris pimpinan Smuk dan nyaris menemui maut.

Andrew Shatalov, penumpang satu bus yang sempat berkenalan dengannya, menyelamatkannya dan sebagian penumpang lainnya. Berhasil melarikan diri rupanya membuat Smuk dendam. Ia mencari keberadaan Yasna dan Andrew. Berhasil menculik Yasna dan dibawanya ke Bandara Slatina di Pristina, Kosovo.

Bandara Slatina sendiri dalam sejarah sohor dengan kisah Incident at Pristina Airport tahun 1999. Tentang perebutan target strategis antara Rusia dan NATO.

Rusia bertujuan menduduki Bandara Slatina untuk menunjukkan superioritasnya di wilayah pecahannya. Mengerahkan 30 lebih kendaraan baja berisi 200 tentara sejauh 600 km dari Serbia ke Pristina, Kosovo.

11 Juni 1999 pasukan darat Rusia berhasil tiba di Bandara Slatina dan langsung membuat perimeter pertahanan. Tanggal 12 Juni 1999, pasukan NATO yang terdiri dari gabungan special force FSK Norwegia dan SAS Inggris baru tiba dan menerima kenyataan Bandara Slatina telah dikuasai Rusia. Helikopter NATO yang akan mendarat dihalau oleh panser Rusia dengan ancaman senapan siap menyalak.

Pasukan darat NATO tiba dan tak bisa menguasai bandara begitu saja. Mereka memblokade akses ke bandara dengan harapan tak ada yang masuk maupun keluar dari pihak Rusia. Sebab tersiar kabar Ilyusin II-76 milik Rusia akan diperbantukan dan sudah berjaga-jaga siap diterbangkan. NATO memberi peringatan pada Bulgaria, Hungaria, dan Romania agar menolak lintas semua pesawat Rusia.

Di insiden itu, Ada James Blunt, penyanyi yang punya hits You’re Beautiful dan Goodbye My Lover dalam kesatuan NATO yang mengepung Bandara Slatina.

***

Sudah curiga sebenarnya dengan warna teh di dalam botol. Seperti sudah pudar warna tehnya. Pedasnya sambal bakso yang barusan disantap membuat tak sabar menunggu minuman es teh manis racikan. Mintalah dibukakan teh botol.

Sial!

Rasanya sudah basi. Dilihat tanggal expired-nya sudah kedaluwarsa jauh. Menegur si tukang bakso, gelagapan minta maaf. Terdiam lama lalu keluar mencari air kemasan. Kembali lagi, si tukang bakso ingin menggratiskan semuanya. Tetapi saya tak ingin. Membayarnya lalu pergi.

Perasaan tak karuan itu hilang. Justru tumbuh perasaan baru. Lebih tenang dan lebih plong. Sesampainya di rumah, saya menuliskan kejadian itu dengan judul Balada Teh Basi dan Patah Hati.

Oh ya, Yasna, Andrew Shatalov, dan tim kecil yang menguasai lebih dahulu Bandara Slatina sebelum iring-iringan kendaraan baja Rusia datang ada di film Balkan Line. Entahlah apa ada tokoh mereka di balik panasnya hubungan Rusia dan NATO. Tetapi operasi pendudukan umumnya akan tim advanced yang disebut raid.

Keren filmnya, menggambarkan keindahan alam pecahan Soviet. Juga ada adegan harmonis lintas agama di perpecahan akibat perbedaan keyakinan. Diproduksi Universal dengan pemain asli negaranya.

Buat yang patah hati atawa kecewa calonnya kalah, jangan senewen terus, ah. Sudah tahu, kan, penawarnya?