Siapa yang tidak suka mendengarkan musik? Setiap orang pasti sangat suka saat mendengarkan musik, termasuk saya sendiri. Namun, tahukah kalian bahwa musik dapat memperbaiki bahkan menurunkan suasana hati (mood) seseorang?

Yuk, kita cari tahu jawabannya…

Musik memang tidak pernah lepas dari kehidupan. Bagi sebagian besar orang, di mana pun kita berada, kapan pun waktunya, dan apapun yang sedang dilakukan, musik hampir selalu menemani hari-hari kita.

Kata musik sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Mousikos yang dilambangkan sebagai dewa keindahan bangsa Yunani yang mengusai seni dan ilmu pengetahuan. Musik menjadi salah satu seni yang dapat melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara dengan konsep dan teknik tertentu.

Seni musik merupakan suatu hasil karya yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, seperti irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, serta ekspresi sebagai kesatuan.

Buku berjudul “Great Book About Music Al-Farabi”, mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang atau nyaman, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spriritual, dan menyembuhkan gangguan psikosomatik. Berdasarkan beberapa studi, musik terbukti dapat memengaruhi pikiran dan perasaan manusia.

Musik dapat memberikan energi-energi positif ketika kita sedang dilanda kepenatan dalam menghadapi suatu permasalahan. Musik dapat dijadikan sebagai pengembali mood saat jenuh, baik dengan mendengarkan secara langsung atau bernyanyi secara langsung, keduanya mampu mengubah kondisi pikiran dan perasaan yang sedang dialami.

Selain itu, musik dapat mempertajam fokus seseorang. Penelitian yang berasal dari Stanford University berjudul Music moves Brain to Pay Attantion, menunjukkan bahwa musik dapat melatih kerja otak untuk lebih fokus. Hal ini karena tempo dan nada dalam musik melatih saraf otak dalam mengantisipasi kejadian yang akan terjadi.

Penelitian The Journal of Possitive Psychology yang berjudul “Trying to be Happier Really can Work: Two Experimental Studies” menunjukkan bahwa musik mampu meningkatkan perasaan bahagia seseorang. 

Menurut saya, tidak hanya komponen musik yang berperan penting dalam memengaruhi suasana hati dan emosi, namun lirik yang terdapat dalam musik juga memiliki andil besar dalam memengaruhi suasana hati pendengar.

Lirik yang positif dapat memberikan pengaruh positif pada pendengarnya, seperti merasa semangat, gembira, dan termotivasi. Begitupun sebaliknya, ketika saya mendengar musik mellow dengan lirik yang sedih, dapat membuat saya masuk dan hanyut dalam kesedihan pula. Bahkan tidak jarang, musik yang sedang didengar relate dengan apa yang sedang kita alami saat itu.

Perasaan tertentu yang muncul saat mendengarkan musik tak lepas dari kerja otak. Setiap bagian otak merespon terhadap satu atau beberapa aspek dalam lagu, seperti ritme dan nada. Efek musik yang terkait dengan suasana hati, bagian otak yang merespons ialah yang juga mengatur emosi, yaitu nukleus accumbens dan amigdala. 

Amigdala bertanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran atau perasaan waspada. Bila kita merinding setelah mendengarkan lagu tertentu, bisa jadi ini merupakan respons dari amigdala.

Bagian nukleus accumbens berperan penting dalam menimbulkan emosi yang positif atau motivasi. Ia melepas dopamine, yakni neurotransmitter (zat kimia otak) yang berkaitan dengan kebahagiaan. Musik dapat meningkatkan jumlah dopamine di nukleus accumbens. Inilah yang membuat kita merasa bahagia saat mendengarkan lagu yang menyenangkan.

Efek musik yang dapat meningkatkan suasana hati ternyata bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan, yakni terapi musik. Terapi musik adalah terapi menggunakan musik untuk mengatasi berbagai masalah sosial, emosional, dan perilaku; masalah kognitif, motorik, maupun indrawi pada seluruh individu dari segala usia.

Menurut American Music Therapy Association (AMTA) melaporkan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk mengendalikan stress, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi rasa sakit. 

Selain itu, sebuah studi pada World Journal Psychiatry menemukan bahwa terapi musik dapat menjadi pengobatan efektif pada orang dengan masalah neurologis. Beberapa penyakit neurologis tersebut meliputi demensia, stroke, penyakit Parkinson, dan multiple sclerosis. Musik dipercaya mengurangi stress pasien dengan penyakit tersebut.

Penyebab berpengaruhnya musik terhadap suasana hati seseorang disebabkan oleh mendengarkan musik itu sendiri yang merupakan stimulus yang besar bagi otak. Hal tersebut berpengaruh pada otak dalam aspek kognitif dan emosi. Maka, tidak heran jika mendengarkan musik dapat memengaruhi suasana hati seseorang. 

Alunan musik merangsang otak kita di mana ritme musik dan jenis musik dapat memengaruhi. Jenis musik yang keras dapat menstimulasi otak melepas hormon adrenalin sehingga lebih bersemangat.

Nahh, sekarang sudah tau kan, bagaimana musik itu bisa memengaruhi perasaan atau mood kita? Sebagai penutup, saya akan mencantumkan kutipan dari Jess Bowe nih tentang musik.


“Musik dapat mengubah kehidupan. Walaupun harimu buruk atau baik, kekuatan musik dapat mengubah suasana hati.” – Jess Bowe