Kita tentu akrab dengan kata pensiun dalam kehidupan sehari-hari. Kata “pensiun” biasanya diasosiasikan dengan dunia kerja. Setiap pekerja akan dianggap tidak lagi efektif dalam bekerja jika sudah melewati usia produktifnya. Setiap institusi kerja tentu punya batas tolok ukur angka pensiun yang beragam, sesuai beban kerja yang ada di instansinya.

Pandangan umum masyarakat kita menganggap usia berbanding lurus dengan fase-fase tertentu, seperti kematangan psikologis, masa subur bereproduksi, masa menurunnya kesehatan, atau fase hormonal yang alamiah. Maka ada istilah ulang tahun ke 17 dengan istilah sweet seventeen, mengurus KTP dan SIM dengan batas usia minimal, pernikahan usia perunggu, usia perak, usia emas bahkan pernikahan usia dini.

Menurut Alex Comfort (1940), dasar dari proses menua adalah kegagalan fungsi homeostatik penyesuaian diri terhadap faktor intrinsik dan ekstrinsik. Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa yang sehat menjadi seorang yang rapuh dengan berkurangnya sebagaian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit seiring dengan bertambahnya usia.

Perubahan fisiologis tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapan pada aktivitas kehidupan sehari-hari. Setiap orang punya keunikannya masing-masing dalam proses penuaan ini. Dua orang dengan usia yang sama belum tentu punya kesehatan yang sama.

Usia Kronologis dan Usia Biologis

Beberapa faktor yang menyebabkan proses penuaan setelah usia maturitas atau biasanya saat melewati usia 40 tahun, bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup serta lingkungan. Bahkan proses penurunan fungsi organ lebih banyak disebabkan oleh beberapa faktor tersebut dibanding proses alami penuaan yang diakibatkan proses bertambahnya usia itu sendiri.

Beberapa orang dikagetkan dengan hasil tes kesehatan mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo pada awal musim ini. Kapten Tim Nasional Portugal yang lahir 33 tahun silam tersebut ternyata mempunyai usia biologis 23 tahun, lebih muda dibanding usia kronologisnya (usia sesuai tahun kelahiran). Di Indonesia sendiri juga ada Deddy Corbuzier, lelaki berusia kepala empat ini bahkan mempunyai usia biologis 17 tahun.

Dua orang ini terkenal dengan disiplin tinggi menjaga pola makan dan pola hidupnya. Ronaldo terkenal dengan latihan rutin dan tidak meminum minuman beralkohol, Deddy pun sama. Mereka juga punya pola istirahat yang teratur. Usia biologis akan menunjukan seberapa sehat diri Anda sebenarnya.

Mahasiswa Semester Tua

Hal ini juga yang membuat Mahbub Djunaedi, pendekar pena asal Betawi, mengkritik batas usia pensiun pegawai yang hanya menggunakan batas usia kronologis. Kolomnis Tempo yang jago kritik pedas dicampur humor tersebut tidak terlalu setuju jika batasan kerja tidak mempertimbangkan usia biologis.

Kita masuk ke dunia kampus. Mahasiswa sering mengatakan jika sudah atau sedang memasuki semester tua. Padahal ada ragam angka yang menunjukan waktu wisuda sebagai tanda berakhirnya status mereka sebagai mahasiswa. 

Wisuda semester 8, wisuda semester 9, wisuda semester 10, bahkan lebih. Jadi, semester berapakah mahasiswa bisa disebut mahasiswa semester tua? Jika hanya berdasarkan usia kronologis mahasiswa semester tua dilihat dari tahun pertama ia resmi menjadi mahasiswa.

Tetapi jika kita memakai usia biologis, ini yang belum ada rumusannya. Misal, jika dulu bisa membaca 10 halaman buku berbobot selama satu batang rokok yang dihisap habis, tetapi sekarang baru 2 halaman sudah merasa capek dan pusing; jika dulu bisa menulis sebuah artikel berbobot setiap minggu, sekarang sampai sebulan tidak punya karya sama sekali, mungkin itu beberapa kriteria penuaan yang bisa dijadikan penanda semester tua seorang mahasiswa.

Dengan kriteria ini, akan ada mahasiswa semester 2 yang bisa dipanggil semester tua jika mandul prestasi dan enggan membaca. Sebaliknya, mahasiswa semester 8 yang dipanggil mahasiswa semester muda lantaran masih rajin membaca buku dan berkarya. 

Pola sehat Deddy dan Ronaldo menentukan usia biologis yang mencerminkan kesehatan mereka, dengan disiplin latihan ke “Gym”. Mahasiswa menentukan usia biologis yang mencerminkan kesehatannya, dengan disiplin ke perpustakaan, kecuali bagi mahasiswa yang mau pensiun dini.

Jika Anda seorang mahasiswa dan enggan pensiun dini, mulai dari sekarang tentukan pola belajar Anda, pilih lingkungan pergaulan yang tepat. Mahasiswa yang punya cara dan etos belajar yang benar, ditambah pergaulan dengan sahabat atau organisasi yang tepat, maka usia biologisnya akan selalu muda. Beginilah semestinya kita menyikapi bonus demografi kita. Tolak pensiun dini, selalu muda dengan berkarya!