Apakah kalian pernah menemui seseorang yang anti sosial? Baik itu teman ataupun orang-orang di sekitar Anda? Pasti kalian sudah pernah menemui orang seperti itu
Dalam pergaulan sehari-hari, anti sosial atau yang kita kenal dengan Ansos kerap menjadi bahan perbincangan karena dinilai sebagai pribadi yang menyendiri dan tidak ingin bergaul dengan sekitarnya.
Pada kesempatan kali ini mari kita membahas apa sih itu ansos, penyebab, cara mengatasi, dan kaitannya dengan kebiasaan kaum millennial atau kaum anak-anak muda jaman sekarang.
Banyak orang menganggap bahwa anti sosial adalah tipe dari kepribadian orang tersebut yang sering menyendiri atau introvert. Padahal, anti sosial sendiri adalah suatu kondisi atau suatu gangguan kepribadian yang amat bahaya.
Gangguan kepribadian ini merupakan suatu pola perilaku di mana seseorang terus-menerus mengabaikan orang-orang sekitarnya dan hanya peduli terhadap dirinya sendiri.
Apalagi saat kondisi pandemi saat ini yang mana ini merupakan suatu sebab di mana seseorang menjadi anti sosial, pola kehidupan yang dapat terbilang hanya di rumah saja, yang membuat seseorang jadi susah untuk bergaul dengan sekitarnya. Maka, ini menjadi penyebab seseorang menjadi ansos.
Penyebab yang lain dapat ditemukan pada orang-orang yang mempunyai masalah terberat dihidupnya. Bisa juga dari kekangan orang tua yang terlalu berlebihan, dan mereka pun memilih menjadi pendiam padahal itu bukan keinginan mereka sendiri menjadi seperti itu.
Penyebab lainnya antara lain merupakan anak broken home, mempunyai keluarga utuh tetapi kurang mendapat kasih sayang dari orang tua, merasa memiliki fisik yang tidak sempurna dan terkadang sering dibully oleh sekitarnya.
Pada umumnya, anti sosial semakin sulit untuk diubah dan kini bahkan sudah mendarah daging dan dapat memengaruhi banyak hal dalam diri seseorang. Pola perilaku anti sosial mulai terlihat pada saat remaja dan terkadang menjelang dewasa. Untuk gejala anti sosial sendiri tergantung pada setiap individu tersebut.
Istilah lain dari Anti sosial selain “Ansos” adalah “Nolep”. Nolep berasal dari kata bahasa Inggris “No Life” yang diplesetkan menjadi Nolep atau “Tidak punya kehidupan”.
Nolep menjadi salah satu bahasa gaul yang sering digunakan oleh anak muda jaman sekarang dan kadang sering digunakan untuk mengolok-olok atau menyinggung orang tertentu yang memiliki kebiasaan menghabiskan waktunya sendiri dan membatasi dengan dunia luar.
Introvert dan Nolep sendiri memiliki dua arti yang berbeda.
Introvert adalah orang yang lebih suka menghabiskan waktu senggang dengan menyendiri, biasanya orang introvert sendiri setelah melakukan aktivitas sosial mereka akan lebih suka menyendiri untuk mengembalikan energi mereka yang terkuras setelah melakukan kegiatan sosial tersebut.
Sedangkan Nolep adalah orang-orang yang memang dasarnya malas untuk bertemu dengan orang, dan tidak peduli dengan hubungan sosial serta masa depan mereka.
Karena gangguan kepribadian yang mereka alami, terkadang pengidap anti sosial ini dapat terjerat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, masuk penjara, ketergantungan dengan alkohol dan ketergantungan dengan pornografi.
Maka ini akan sangat berbahaya bagi mereka dan masa depan mereka juga akan terancam. Jadi kita sebagai kenalan mereka, harus membujuknya dan menyadarkan mereka agar tidak terlalu mementingkan dirinya sendiri guna menyelamatkan masa depan mereka dari keburukan.
Ciri-ciri orang Ansos biasanya memiliki kebiasaan suka begadang dan jarang berinteraksi dengan sekitarnya, terkadang tidak mempunyai rasa empati dan simpati.
Ciri khas yang melekat sudah pasti tidak bisa jauh dari gadget mereka, lebih suka mengurung diri dikamar bahkan jarang berbicara dengan keluarganya, tidak memiliki banyak teman di dunia nyata, dan malas melakukan aktivitas fisik, karena fisiknya yang terbilang lemah dan tidak terbiasa dengan ketahanan fisik.
Untuk mengatasi atau menyembuhkan sifat dan kebiasaan seperti itu terkadang susah, tetapi apabila dicoba secara perlahan maka akan hilang dengan sendirinya dengan cara menasihatinya dan memberi semangat kepadanya.
Berilah kata-kata semangat seperti “Dunia itu luas! Ayolah keluar! Jangan mengurung diri saja!" Beri mereka kata-kata semangat sebanyak mungkin agar mereka menjadi merasa percaya diri, dan jangan membiarkan orang tersebut menjadi lebih sendiri.
Apabila mereka semakin menyendiri mereka akan malas untuk berinteraksi dan bukanlah kalian anggap sebagai tangkal pohon yang sudah mati lalu kalian biarkan saja, ajaklah interaksi dan sesekali ajaklah untuk mengobrol walaupun susah di awal tetapi mereka akan terbiasa.
Mungkin sebagian remaja seusia mereka akan memilih menjadi anak ansos daripada anak nakal, karena merasa bahwa itu merupakan sesuatu yang aman bagi dirinya sendiri, padahal kenyataannya tidak karena mereka akan sulit bersosialisasi untuk ke depannya.
Karena pada dasarnya, menjadi ansos bagi mereka adalah suatu pilihan yang mutlak dan nyaman bagi mereka. Mereka pun menikmati zona nyaman tersebut dan tidak mau masuk ke zona baru, karena merasa dirinya yang takut akan keadaan dan pandangan dari orang luar sana.
Semoga ke depannya agar tidak banyak anak-anak dan para remaja yang menjadi ansos, karena sejatinya seorang remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan membawa suatu manfaat, inovasi, dan perkembangan di negara ini agar terus lebih maju.