Ini kisah dua gadis yang penuh ketakutan. Mereka memiliki kisah yang sama-sama memilukan. Gadis pertama dengan kepribadian seperti tong kosong, ia jarang sekali tersentuh oleh kehangatan sehingga ia hidup seperti tong kosong, sangat merindukan kehangatan. Sebut saja ia gadis tong kosong. 

Lalu untuk gadis yang kedua berkepribadian seperti gadis yang terjebak di dalam kotak. Ia tak melihat apa yang ada di depannya, juga di sekelilingnya. Ia hanya hidup di dalam kotak sehingga apapun yang ia dengar, akan ia lakukan sebisanya. Sebut saja ia gadis dalam kotak. 

Suatu ketika, gadis tong kosong melakukan perjalanan ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh tetapi amat asing menurut gadis tong kosong, bahkan ia pun belum pernah ke sana walaupun hanya sekali. 

Disana ia tinggal di suatu tempat yang sejuk nan asri, ditemani oleh beberapa gadis yang lain. Akan tetapi gadis tong kosong tidak pernah merasakan apapun hanya rutinitas seperti biasa saja yang bisa ia lakukan. 

Namun gadis tong kosong tetap melakukan hal-hal yang menurutnya akan menghilangkan rasa kosong dalam dirinya. Selain ia tidak merasakan apapun, gadis tong kosong selalu mementingkan orang lain dibandingkan dengan dirinya. 

Ia memiliki trauma tersendiri dengan masa lalunya. Dahulu kala, gadis tong kosong tidak pernah merasakan kehangatan. Ia sangat merindukan pelukan, sentuhan, dari orang-orang yang ia sayangi. 

Ia sebenarnya sangat haus akan kasih sayang, tetapi karena ia dipenuhi oleh ketakutan, ia tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya. 

Tak berbeda jauh dengan gadis tong kosong, di belahan bumi yang lain terdapat seorang gadis yang terjebak dalam kotak. Kehidupan gadis dalam kotak lebih tragis dari gadis tong kosong. Ia hidup di bawah tekanan ke dua orang tuanya.

Membuat  ia harus selalu mematuhi apa yang kedua orang tuanya katakan. Ia tak pernah melihat kanan ataupun kirinya karena ia terperangkap di dalam kotak, ia hanya bisa bercerita dengan dirinya sendiri di dalam kotak. Tidak hanya sampai di sana penderitaan gadis dalam kotak. 

Ia juga memiliki dua orang tua yang sangat keras, ayahnya yang sangat keras dalam mendidik fisiknya, dan ibunya yang sangat keras dalam mendidik batinnya. Perjalanan hidup gadis dalam kotak tak pernah mudah. Kedua  orang tuanya pun tidak pernah rukun seperti orang tua teman-temanya. Itulah yang membuat orang tua gadis dalam kotak  menjadi keras dalam mendidik segala hal.

Gadis dalam kotak memiliki trauma yang luar biasa karena hal tersebut. Ia tak pernah bisa bahkan tak pernah berani untuk membantah kedua orang tuanya. Ia tak berani untuk mencurahkan isi hatinya. Yang terpenting menurutnya adalah ketentraman keluarganya. Hal tersebut tak pernah ia rasakan dalam perjalanan hidupnya. Ia selalu merenung dengan dirinya sendiri hingga ia terjebak di dalam kotak. 

Suatu hari, gadis dalam kotak disuruh ibunya untuk pergi ke suatu tempat yang indah nan asri untuk mencari jati dirinya. Di tempat yang sama, gadis tong kosong dan gadis dalam kotak dipertemukan. Lalu mereka hidup bersama dalam beberapa waktu, hingga pada suatu hari, gadis tong kosong mencurahkan kisah dirinya kepada gadis dalam kotak. 

Gadis dalam kotak mendengarkan cerita gadis tong kosong dengan seksama. Semakin ia mendengarkan cerita gadis tong kosong, semakin pula ia  merasakan ada banyak kesamaan dirinya dengan gadis tong kosong. 

Dengan senang hati gadis dalam kotak pun membagikan  kisah hidupnya dengan gadis tong kosong. Gadis tong kosong dengan sabar mendengarkan semua cerita gadis dalam kotak. Tak terasa air mata gadis tong kosong pun jatuh bersamaan dengan tragisnya cerita gadis dalam kotak. 

Pada saat itu, gadis tong kosong seperti mendapat secercah kehangatan dan dapat merasakan kesedihan kehidupan gadis dalam kotak. Ia juga tersadar, bahwa kehidupannya tidak terlalu buruk, hanya saja ia ingin disentuh oleh kehangatan. Gadis tong kosong bersyukur bisa bertemu dan bercerita dengan gadis dalam kotak. 

Kemudian gadis tong kosong dan gadis dalam kotak memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama untuk menemukan jati diri mereka dan menghilangkan traumanya masing-masing. Dalam perjalanan mereka melewati suatu hutan yang amat luas dan bertemu dengan penyihir yang cukup menyeramkan. 

Mereka terjebak didalam hutan itu beberapa hari, dan selalu bertemu dengan penyihir tersebut. Gadis tong kosong dan gadis dalam kotak mengajak bicara penyihir itu, “wahai penyihir, hapuslah semua ingatan pahit tentang kehidupanku dari kepalaku jika kamu bisa kumohon” ucap gadis dalam kotak dan gadis tong kosong dengan memohon. 

Lalu sang penyihir mengabulkan permintaan mereka. Namun selang beberapa bulan mereka rasakan, mereka tak menemukan kebahagiaan juga. Kembalilah mereka kepada penyihir yang pernah mereka jumpai beberapa bulan lalu. Gadis tong kosong bertanya kepada penyihir mengapa mereka tak menemukan kebahagiaan dan kehangatan. Lalu penyihir itu menjawab : “ingatlah dan hadapi ! atau kalian akan menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh”.  

Lalu penyihir itu menambahi : “kenangan yang menyakitkan, kenangan saat dilukai dan melukai, kenangan saat dibuang dan di ambil kembali, orang yang bisa hidup bersama dengan kenangan tersebut, akan hidup lebih kuat dan bersemangat. Jangan pernah lupakan semua itu.” Kemudian gadis tong kosong dan gadis dalam kotak tersadar dan menemukan jati diri  masing-masing.