Al-Qur’an merupakan pedoman penting bagi kehidupan manusia untuk mendorong membangkitkan aktivitas-aktivitas untuk tujuan tertentu. Dorongan tersebut bisa saja dorongan manusia mengenai kejiwaan (psikis), spiritual, maupun dorongan dorongan dari alam bawah sadarnya.
Nabi kerap kali berpesan kepada sahabat yang sakit, bagi kalian ada obat penyembuh, yakni madu dan Alquran. (HR Ibnu Majah dan Al-Hakim). Terdapat di dalam Al Quran yang berbunyi:
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu suatu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh segala penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang orang yang beriman.”(Qs. Yunus (10): 57)
Penyebutan kata “dada” diartikan dengan hati, dan hal itu menunjukan bahwa wahyu wahyu Ilahi itu berfungsi menyembuhkan penyakit-penyakit ruhani, seperti: ragu, dengki maupun takabur. Di dalam al-Qur’an, hati ditunjukan sebagai wadah yang menampung rasa cinta dan benci, berkehendak dan menolak. Bahkan hati dinilai mampu melahirkan ketenangan ataupun kegelisahan (Latif, 2014)
di zaman modern banyak yang mengalami gangguan psikologi karena keresahan jiwa dan kegalauan hati, sebab dari itu Al Qur’an merupakan pengobatan alternatif untuk mengatasinya. Bagaimana cara mencegah penyakit dengan Al-Qur’an:
1. Terapi Neurofisiologi Alquran
Neurofisiologi Alquran yaitu sebuah terapi dengan membaca dan mendengarkan ayat-ayat Alquran sebagai media pengobatan. Pengaruh Alquran dapat dirasakan dengan jalan mendengarkan untaian kata-kata dalam Alquran tanpa harus memahami maknanya sekalipun. Pengaruh ini semakin kuat jika disamping mendengarkan, sipenderita juga bisa memahami makna ayat yang sedang dia dengar.(Ali, 2015, Desember 4: 11)
Dalam Alquran Allahmemerintahkan untuk mendengar Alquran supaya orang-orang yang beriman mendapat rahmant, sebagai mana firman Allah Swt dalam Alquran surat Al-`a`raf ayat 204:
وَاِذَا قُرِئَ الۡقُرۡاٰنُ فَاسۡتَمِعُوۡا لَهٗ وَاَنۡصِتُوۡا لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ
"dan apabila dibacakan Alquran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al- `a`raf/ 7: ayat 204.)
2. Relaksasi Transendensi
Membaca Alquran merupakan salah satu metode relaksasi yang disebut dengan metode relaksasi transendensi. Salah satu manfaat membaca Alquran adalah mengurangi tingkat stres dan mendatangkan ketenangan jiwa. Membaca Alquran dapat meningkatkan aktivitas sel-sel sehat dan dan memperkuat sistem imun (kekebalan tubuh) yang melemah agar dapat melawan sel-sel penyakit yang menyerang manusia.
Selain itu stres yang berlebihan juga bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit, seperti darah tinggi, asam lambung, mag dan lain sebagainya, oleh karena membaca Alquran dapat menurunkan tingkat stres pada orang yang membacanya maka penyakit bawaan yang disebabkan oleh tingkat stres yang berlebih dapat dikurangi bahkan dicegah. (Ali, 2015, Desember 4: 11).
3. Memperbanyak zikir kepada Allah Allah Swt.
Berfirman dalam Alquran surat Ar-Ra`d ayat 28 Allah berfirman:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS.Ar-Ra`d/ 13: ayat 28)
Orang-orang yang beriman hati mereka menjadi hati mereka menjadi tentram setelah sebelumnya bimbang dan ragu. Ketenteraman itu bersemi dihati mereka disebabkan karena dzikrullah, yakni karena mengingat Allah, atau karena ayat-ayat Allah, yaitu Alquran yang sangat mempesona kandungan dan redaksinya. (Shihab, 2002, Vol VI: 278)
Penjelasan mufasir tersebut menjelaskan bahwa segala kegelisahan, keraguan dan kebimbangan hati (jiwa) orang-orang yang beriman akan dapat hilang dengan Alquran dengan mengingat Allah melalui ayat-ayat Alquran yang menabjubkan redaksi dan kandungannya, orang-orang beriman akan bertambah keimanan mereka.
4. Ruqyah
Pengobatan penyakit raga bisa dilakukan dengan Alquran dengan metode ruqyah. Ruqyah yaitu pengobatan yang dilakukan dengan cara membacakan ayat-ayat Alquran atau doa yang tidak mengandung kesirikan kepada orang yang sakit, bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain. (Halim dkk, 2015, Jilid V: 27).
Sebaik-baiknya ruqyah adalah ruqyah yang dilakukan diri sendiri atau keluarga, sebab ruqyah yang dilakukan sendiri atau oleh keluarga orang yang diruqyah relative lebih ikhlas tunduk kepada Allah.Disertai ketulusan hati, kegigihan do`a. (Halim dkk, 2015, Jilid V: 166).
Pada dasarnya Al Qur’an obat penawar dalam segala bentuk penyakit hati, tapi perlu diketahui jika penyakit hati ini berlarut-larut dapat menimbulkan penyakit jasmani meski banyak ulama tafsir memahami kata syifa sebagai obat penawar dan segala bentuk penyakit. Misal dalam surat al-Fatihah dinamakan surat al-Syifa atau disebut al-Syafiyah riwayat surat ini bisa menyembuhkan berbagai segala penyakit baik fisik maupun psikis. Hadist rasul Saw juga menjelaskan al-Qur’an jika di baca dapat menyebuhkan sejumlah penyakit fisik. Wallahu ‘Alam bi al-Shawab.
Referensi
Latif, U. (2014) Al-QUR’AN SEBAGAI SUMBER RAHMAT DAN OBAT PENAWAR (SYIFA’) BAGI MANUSIA.
Ali, Syamsuri. 2015. Pengobatan Alternatif dalam Perspektif Hukum Islam: Ejurnal.Radenintan.ac.id.vol. XII (4).
Halim, Samir Abdul. 2015. Ensiklopedi Sains Islam Biologi I. Tenggerang: Kamil Pustaka.
Shihab, M. Quraish. 2012. Tafsir Almisbah pesan, kesan dan keserasian Alquran. Jakarta: Lentera Hati.