Ahok menyebut bahwa Anies adalah gubernur yang over smart. Apa itu artinya? Terlalu pintar.
Awal-awal penulis menganggap Ahok ini sedang satire. Tapi setelah penulis berpikir, merenung dan berpikir keras sampai berkeringat, penulis agaknya setuju dengan apa yang Ahok katakan. Bahwa Anies adalah orang yang over smart.
Mengapa over smart? Ada beberapa alasan yang masuk akal untuk menyetujui hal ini. Mari kita simak.
Anies itu over smart dalam berkata-kata
Kata-kata adalah kekuatan yang tidak terlihat, namun terdengar. Harus diakui, bahwa kata-kata Anies ini adalah kata-kata yang sangat membuai dan terbukti, bahwa warga Jakarta makin terkagum-kagum dengan orang ini.
Lihat saja orang-orang yang aktif di Twitter seperti Marco, Elisa, dan para buzzer Anies lainnya. Menurut mereka, Anies sudah mewanti-wanti para pengisi anggaran agar harus segera membuang anggaran yang terlalu besar.
Video beredar bahwa Anies meminta hal tersebut. Tapi saking over smart-nya, mungkin kata-katanya tidak dimengerti oleh para dinas yang memasukkan anggaran fantastis.
Maka butuh PSI yang membongkarnya. Baru para dinas sekarang kocar kacir. Dalam hal ini, over smart Anies masih memiliki dampak negatif. Maka untuk berikutnya, sifat over smart Anies ini kita lihat secara positif. Yuk lanjut.
Anies itu over smart dalam membangkitkan perekonomian perusahaan
Sekarang nama perusahaan Aica Aibon dan Drawing Pen meletus besar. Mereka berutang banyak kepada Anies. Bahkan bukan hanya Aica Aibon dan Drawing Pen, tapi distributor-distributor pun kecipratan untungnya. Beberapa gerai berpotensi kehabisan lem, pulpen, dan komputer.
Dengan demikian, Anies berhasil membangkitkan ekonomi para bos-bos pengusaha dan perekonomian. Ini bukan satire. Ini fakta. Lihat saja di Twitter, ada cuitan dari toko grosir terbesar, mengiklankan Aica Aibon dan Drawing Pen yang lebih murah dari anggaran yang dituliskan dalam sistem e-Budgeting.
Artinya, Anies terlihat dengan cerdas, sengaja mematok harga yang lebih tinggi, agar para konsumen “merasa” harga di toko-toko jauh lebih murah. Betapa cerdasnya Anies. Jadi jangan kalian ejek Anies. Saya dukung Anies loh, untuk hal ini. Jujur saja, saya lagi tidak serius mengatakan hal ini.
Anies itu over smart dalam mengeluarkan orang-orang yang tidak becus
Tanpa harus mengotori tangannya, Anies ini terlihat benar-benar mahir. Dia menggunakan kata-kata kader muda PSI, William Aditya Sarana, untuk membongkar keburukan Pemprov DKI Jakarta.
Ingat, pemprov DKI Jakarta, ya, bukan Anies. Hal yang paling aman adalah menggunakan tangan orang lain. Strategi Anies ini mirip seperti yang diceritakan dalam buku The Three Kingdom.
Seorang strategis perang bernama Zhuge Liang. Dia memukul memakai tangan orang lain. Cerdasnya melampaui Zhuge Liang, tokoh dari pewayangan asal Tiongkok yang dikisahkan dalam kisah Sam Kok.
Anies itu over smart dalam mempraktikkan kerendan hatinya
Bayangkan, ratusan miliar APBD ini bisa digunakan tanpa harus terlihat hasilnya. Lihat saja uang Aica AIbon 82 miliar, atap rumah 2,5 miliar, anti virus 20 miliar, bolpen ratusan miliar, sampai dengan komputer ratusan miliar bisa dianggarkan, tanpa ada hasilnya.
Kecerdasan semacam ini sangat jarang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kecerdasan dalam membuat anggaran sebesar-besarnya. Ini adalah strategi pegawai perusahaan dalam membuat proposal.
Buat saja sebesar-besarnya. Yang besar masih bisa dikecilkan. Sedangkan yang kecil, sudah tidak bisa dibesarkan. Karena secara psikologis, seorang bos akan cenderung menurunkan anggaran dan menekannya, ketimbang menaikkan.
Jadi pasang saja sebesar-besarnya. Anies berjasa dalam mengajarkan kita untuk membangun sebuah anggaran. Kalau beli baju, yang besar-besar saja, karena kalau kebesaran masih bisa dikecilkan. Kalau kekecilan, kan tidak bisa dibesarkan, harus beli yang baru. Cerdas, kan?
Eh, kalau begitu, bagaimana dengan sepatu sepak bola? Kalau kebesaran, nanti buruk mainnya kalau kekecilan, sakit. Ya harus pas, bukan? Tapi tidak apa-apa. Kalau jalankan pemerintahan di DKI, tidak seperti main sepak bola, jadi santai saja. Gubernur Jakarta ini betul-betul sangat rendah hati, bukan?
Anies itu over smart dalam merekatkan masyarakat
Masyarakat di Jakarta ramai-ramai mendapatkan sebuah penghiburan. Mereka dipersatukan dengan sebuah ide mengenai e-Budgeting.
Di sana ada peranan Anies. Sebagai penjaga gawang dan ujung tombak eksekutif DKI Jakarta. Anies berhasil merekatkan masyarakat dalam media sosial yang ada. Semua orang sekarang ramai-ramai membahas sistem ini.
Sistem yang dibuat Ahok pun dibawa-bawa oleh Anies. Nah, dari sini Anies berhasil merekatkan Ahok ke dalam sistem yang dengan jujur membuka informasi tentang hal ini. Ternyata Aica Aibon benar-benar sesuai dengan namanya. Merekatkan segalanya, Termasuk relasi, bawa-bawa nama orang, dan sebagainya.
Terima kasih, Anies. Anies sudah berhasil menghidupi slogan dari Aica Aibon, yakni sebagai perekat serbaguna. Terima kasih, Anies yang over smart. Anda sudah mendapatkan pengakuan dari Pak Ahok.