Selama 14 tahun menjadi guru, saya sudah singgah di 10 sekolah formal dan 2 lembaga bimbingan belajar. Berpindah-pindah tempat mengajar membuat saya bertemu dan mengamati bermacam-macam karakter manusia, khususnya guru. Tentu saja, walaupun sebutannya guru, tidak lantas membuat semua karakternya bisa digugu dan ditiru. Guru bukan manusia setengah dewa yang akhlaknya tanpa cela.

Dengan mengetahui hasil tes MBTI seharusnya membuat siapapun fokus akan kekuatan diri dan menonjolkannya secara optimal dan maksimal. Kelemahan diri tidak perlu dipaksakan menjadi keunggulan. Mari meninggikan bukit, bukan meratakan lembah. 

Diantara 16 Karakter MBTI, ada 6 karakter yang cocok menjadi guru yang pernah saya temui. Namun tidak menutup kemungkinan ada karakter-karakter lain karena selama ini pemilihan profesi guru belum mempertimbangkan tes kepribadian. Berikut 6 karakter MBTI tersebut :

1. Sang Petualang (ISFP, Introverted Sensing Feeling Perceiving)

Guru dengan karakter ini bisa membuat siswanya merasa nyaman karena baik hati dan sangat peduli. Ia penuh semangat dan siap menjelajahi hal baru. Pembawaannya santai, fleksibel dan praktis. 

Secara kebetulan karakter MBTI saya adalah ISFP dan guru juga merupakan profesi saya. Karakter sang Petualang ini sudah sangat sesuai bahkan beberapa ada yang menjadi trade mark saya.

ISFP akan bekerja sesuai dengan waktunya sendiri, butuh ruang. Sebagai contoh kasus saya, kalau ada tugas selain mengajar, misalnya urusan administrasi (membuat rancangan pembelajaran yang berjilid-jilid) saya akan menyelesaikannya di waktu yang tepat. Tepat dalam artian, tepat saat pengawas akan datang, tepat saat ada monev, dsb. Hahaha. Bagian ini tentu saja tidak untuk ditiru.


2. Sang Eksekutif (ESTJ, Extroverted Sensing Thinking Judging)

Kali ini saya akan memberi contoh rekan saya, guru PJOK, saya biasa memanggilnya Masbro. Dia adalah koordinator semacam paguyuban rekan-rekan sekecamatan.


Sepanjang yang saya kenal, dia adalah rekan yang teliti, jujur, bertanggung jawab, dan tegas, walaupun kadang cenderung kaku. Jika dia menjelaskan sesuatu harus berdasarkan fakta, realistis dan sistematis. 

Yang saya kagumi, dia bisa mengatur pekerjaannya secara efisien untuk mencapai hasil maksimal. Sebagai ketua, dia bisa mengambil keputusan dengan cepat, walaupun terkadang memaksa. 


3. Sang Pengasuh (ESFJ, Extroverted Sensing Feeling Judging)

Saya mempunyai seorang rekan dengan karakter Sang Pengasuh ini. Saya memanggilnya Jeng. Dia seorang yang populer, sosok teladan, berhati lembut dan sederhana. Pikirannya lurus, loyal dan tidak suka gambling. Keharmonisan adalah keadaan favoritnya. Dia juga sangat sosial, kemana-mana kalau bisa selalu ngajak rombongan.

Kalau saya sedang curhat, dia langsung paham dan seolah ingin mengambil separuh beban yang saya tanggung. So sweet sekali karakter ini.

Catatannya begitu rapi dan terorganisir, menggambarkan karakternya yang rajin dan teliti. Dia orang yang lumayan cerewet namun ramah, suka membantu orang lain. Tak jarang karena sikapnya ini dia suka dimanfaatkan oleh orang yang pikirannya oportunis. Walau demikian, dia bekerja keras agar hasilnya bisa dihargai. 


4. Sang Motivator (ENFP, Extroverted Intuitive Feeling Perceiving)

Rekan saya, panggilannya Makcik, saya yakini adalah sang Motivator. Pribadinya ramah, hangat, dan pandai bergaul. Saat pertama kali bertemu dengannya kesan saya adalah, dia begitu spontan dan sangat PD karena dia tahu akan kemampuannya. 

Dia juga orang yang pandai membuat orang lain tertarik. Seolah-olah kata-kata yang dikeluarkannya mengandung sihir. Antusiasmenya terhadap sesuatu kadang terlalu berlebihan. Dengan sifat nyentriknya ini dia begitu menonjol dalam suatu kelompok. Kehadirannya mampu mengalirkan energi positif karena pembawaannya yang sangat ceria.

Kreatif dan imajinatif adalah kata-kata yang tepat untuk saya sematkan pada sosoknya. Orientasinya pada target saat melakukan pekerjaan patut saya acungi 4 jempol. Hal inilah yang membawanya terbang kemanapun saat hatinya sudah bertekad, jiwanya begitu bebas. Dia adalah sosok inspiratif untuk rekan kerja dan siswa siswinya.


5. Sang Protagonis (ENFJ, Extroverted Intuitive Feeling Judging)

Seseorang yang berkarakter ENFJ ini hangat dan berempati tinggi. Rekan saya dalam sebuah circle, sebut saja Ustadzah, sangat lekat dengan karakter Sang Protagonis ini.

Dia seorang pendengar yang baik, senang bergaul dan mampu menjalin pertemanan dengan siapapun. Dia juga senang membantu orang lain untuk mencapai tujuan mereka. 

Penampilannya yang kalem dan anggun, membuat sosoknya begitu karismatik. Dia kreatif dan inspiratif, baik dalam hal berpakaian maupun pekerjaan rumah tangga, selalu saja ada life hack yang sangat manjur untuk diterapkan.


6. Sang Penghibur (ESFP, Extroverted Sensing Feeling Perceiving)

Rekan senior saya, sebut saja Bunda, mempunyai semua karakter pada ESFP ini. Beliau ramah, bersahabat, ceria, dan supel. Tak heran kehadirannya di sekolah sangat dielu-elukan siswa-siswinya yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.

Kehadiran beliau mampu membuat suasana jadi menyenangkan. Karena mengampu pelajaran eksakta, pikiran beliau begitu praktis, logis dan realistis. Beliau juga orang yang sangat spontan dan optimis. 

Beliau adalah orang yang penuh dengan antusiasme. Jika ada konflik, lebih baik beliau menghindarinya. Beliau adalah pribadi yang penuh rasa syukur akan kehidupan.

Karakter-karakter guru yang pernah saya temui tersebut sangat beragam. Mulai dari skala personalitas Introvert maupun Extrovert. Asalkan digabungkan dengan skala personalitas yang sesuai, karakter yang muncul akan cocok berprofesi guru. Namun perlu diingat bila Introvert bersanding dengan skala personalitas Thinking, sepertinya belum cocok menjadi  guru. Bisa-bisa siswanya banyak yang nggak paham materi pelajaran karena gurunya terlalu diam dan banyak berpikir.