“Halo,, ini benar dengan Ibu Nurhilmiyah?”  demikian sapa panggilan dari nomor telepon asing ke ponsel saya.

“Ya, benar. Ada apa ya Pak?” Dari mana lagi nih, batin saya.

“Kami dari IndiHome, Bu, menyampaikan bahwa tagihan pembayaran IndiHome Ibu sudah melebihi batas tunggakan maksimal.”

Hah? Baru dengar saya yang seperti ini. Tut! Buru-buru saya mematikan telepon dan memblokir nomor tak dikenal itu. Diperpanjang malah menambah masalah. Belum lagi ingat testimoni teman ada hipnotis lewat suara, menuntunnya hingga mengatakan pin ATM dan kode OTP. Hiyy, saya bergidik ngeri.

Lagipula pembayaran Indihome tidak pernah ditagihkan ke saya, mendaftarkannya dulu atas nama suami. Jadi saya tidak tahu menahu soal tunggakan dan segala macam. Selama ini semuanya lancar-lancar saja, suami saya orang yang sangat disiplin untuk urusan pembayaran, dia pasang alarm agar tidak lupa.

Untuk memastikan saya pun menelepon suami yang sedang berada di kantornya. Saya tanyakan perihal tagihan IndiHome kami bulan ini apakah sudah dibayar atau belum. Suami menjawab sudah, kan selalu diingatkan alarm untuk bayar tagihan apapun. 

Tidak hanya tagihan wifi, listrik, air PDAM, SPP anak kami memang saling mengingatkan setiap bulannya. Sehingga sangat aneh dan mencurigakan jika tiba-tiba ada telepon masuk seperti itu.

Saya pun mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang penipuan lewat telepon yang kerap mencatut nama IndiHome. Dan taraa... ternyata beberapa memang pernah mengalami seperti saya. Ditelepon dan dimintai pembayaran. Bahkan di media online yang saya baca, disuruh mentransferkan dana ke rekening pribadi pula. 

Sudah pasti ngawur, wong suami saya selalu membayar melalui ID Pelanggan IndiHome atas namanya sendiri kok. Duh, semoga orang-orang di luar sana tidak ada yang termakan tipuan seperti ini ya. Benar-benar meresahkan. Saatnya masyarakat harus melek literasi digital, termasuk digital safety. Bagaimana meningkatkan keamanan digital di zaman perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat ini.

Pentingnya Keamanan Digital (Digital Safety)

Era connected society seperti sekarang ini sangat memudahkan komunikasi antar individu di masyarakat. Namun bak pedang bersisi dua, selain hal positifnya, mudahnya saling terhubung ini juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah penipuan lewat alat komunikasi.

Seperti yang dilansir laman Igi Global, digital safety refers the safe and sound environment in online medium. For appropriate participation and involvement in virtual world, digital safety and security are necessary. Jadi keberadaan digital safety ini untuk menciptakan rasa aman berselancar atau mengakses apapun di dunia maya.

Cara Mendeteksi Panggilan Telepon dari Orang Tak Dikenal (OTK)

Berikut 5 (lima) cara mendeteksi panggilan telepon yang sering mengatasnamakan pelanggan asli:

1. Tidak usah diangkat sama sekali

Saya pernah mengalami hal demikian. Ketika di layar monitor HP tertera nomor asing, saya tidak serta merta menjawabnya. Jika menerimanya dalam situasi yang tidak mendukung, hati-hati, jangan-jangan itu cuma modus (modal dusta). Hanya saja yang berprofesi sebagai dosen akan kewalahan, karena rata-rata dosen tidak menyimpan semua nomor mahasiswa yang memiliki keperluan dengan saya. 

2. Cek terlebih dahulu di aplikasi pendeteksi nomor telepon

Zaman yang serba canggih mengondisikan orang untuk menciptakan karya yang dibutuhkan masyarakat. Melahirkan aplikasi dompet digital yang dilengkapi fitur keamanan data adalah salah satunya. Contohnya aplikasi Get Contact, begitu memasukkan nomor telepon dan tekan enter, maka terpampanglah nama sapaan lain yang ditujukan untuk si penipu.

3. Bandingkan suaranya dengan suara Mbak CS sungguhan

Mulai saat menjawab kamu pasti bisa membandingkan suara merdu khas perempuan seperti Mbak CS atau tidak professional. Kesannya tidak professional dan (maaf) kurang berpendidikan.

4. Perhatikan nomor teleponnya

Jika orang menelepon kamu bukan dari nomor yang berawal dari +62 maka waspadalah, bisa jadi itu nomor spam, yang memang dibuat untuk menjalankan aksi penipuan berkedok meminta tagihan IndiHome.

5. Jangan sampai kena hipnotis lewat suara

Hari gini percaya tidak percaya kamu pasti pernah mendengar orang yang dituntun lewat telepon pergi ke ATM untuk menguras tabungannya sendiri dengan mengirimkannya ke si penipu telepon. Selalu ingat Allah SWT di mana dan kapanpun berada. Sebisa mungkin menghindari pikiran dalam keadaan kosong.

Kesimpulan

Demikian 5 (lima) cara mendeteksi panggilan telepon agar terhindar dari penipuan. Saya mendapatkan informasi ini lalu mengombinasikannya dengan pengalaman pribadi, adalah karena dukungan dari internet cepat IndiHome dari Telkom, Indonesia.

Yuk, teman-teman, jangan sampai kena jebakan penipuan lewat telepon ya. Pastinya IndiHome tidak pernah menawarkan rekening pribadi jika pelanggan ada tunggakan.  Karena tiap pelanggan dapat melakukan pembayaran di akunnya masing-masing atas Namanya sendiri. Sehingga sudah bisa dipastikan akan aman, demikianlah digital safety IndiHome guna mempersembahkan layanan terbaik kepada para pelanggan.

Salam