Guru digugu dan ditiru, istilah itu sudah saya dengar dan tersimpan baik di memory kepala dari semenjak Sekolah Dasar sampai sekarang. Terlebih sekarang saya menjadi bagian dari istilah itu “guru”. Ya saya seorang guru, tepatnya Guru Teknik, lebih tepatnya Guru Produktif di sebuah sekolah SMK Negeri.

Sebagai seorang yang cukup lama bekerja dengan jabatan dan panggilan guru, saya mencoba membagi pengalaman berupa nasihat bagaikan julukan “Da’i Sejuta Umat” namun saya bisa lebih tepat di sebut “Da’i Tidak Punya Umat”. Secara khusus tulisan ini saya persembahkan bagi teman teman sejawat yang memiliki profesi sebagai Guru Produktif di SMK. Mudah mudahan ini bisa menjadi salah satu referensi dalam melaksanakan proses mengajar di dalam kelas.

  • 1. Mulailah Dengan Senyuman

Rutinitas pertama seorang guru selalu di mulai dengan masuk kelas atau lab/bengkel. Ketika guru masuk kelas banyak hal yang bisa terjadi situasi kondisi di dalam kelas. Peserta didik biasanya ada yang tertib dan tidak. Namun tertib atau tidaknya peserta didik di kelas bergantung dari pertama kita memasuki kelas. Senyuman yang sumringah, sapaan yang santun dan santai akan membawa suasana kelas menjadi lebih tenang dan mudah di atur. Peserta didik biasanya akan jauh lebih tertib apabila mendapat sapaan dan senyuman. Komunikasi akan terjalin dengan baik.

Mulai absensi, menjelaskan kompetensi dasar maupun komptensi inti yang akan di capai dan hal hal lain akan dengan mudah kita sampaikan dan jalani. Bayangkan saja kalau kita masuk dengan wajah yang tidak bersahabat, hampir bisa di pastikan kelas akan tegang, tidak santai bahkan cenderung membosankan. Karena interaksi antara peserta didik dengan kita selaku guru tidak terjadi dengan baik. Senyuman khas kita akan tersimpan dengan baik dalam sanubari peserta didik sehingga getaran emosional akan terbangun dengan sendirinya. Suasana kelas akan mengalir dinamis karena rasa optimis karena rasa senang akan keberadaan kita.

  • 2. Memberikan Contoh Berupa Ilustrasi

Hal ini sering terjadi ketika kita melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam Laboratorium baik Komputer dan sejenisnya. Peserta didik yang masuk ke SMK banyak yang belum paham istilah Mata Pelajaran Produktif, kalau kita berbicara dengan bahasa baku tentu itu akan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami. Apalagi contoh yang kita berikan  murni banyak menggunakan istilah yang baru mereka dengar. Untuk itu ilustrasi dengan dunia nyata atau mencontohkan dengan kehidupan sehari hari jauh lebih efektif dari pada sekedar hanya contoh, apalagi contoh hanya di ambil dari salah sumber belajar. Hampir bisa dipastikan peserta didik akan merasa membosankan menerima materi yang akan kita berikan.

Sebagai contoh yang sering saya lakukan, ketika menerangkan tentang jaringan komputer khususnya “Local Area Network”. Dalam jaringan LAN terdapat perangkat perangkat seperti Personal Computer (PC), Switch, Router dan Printer. Untuk menjelaskan fungsinya masing masing perangkat tersebut saya memberikan contoh seperti Kelas, koridor dan pos satpam. Diandaikan kelas itu adalah sebuah PC yang memiliki peserta didik, di mana masing masing pesrta didik memiliki Nomor Induk Siswa (NIS) yang berbeda beda satu dengan yang lainnya. 

Ketika kita ingin bertemu teman di kelas XI maka kita keluar dari pintu pasti melewati koridor dan ketika kita ingin bertemu dengan seseorang dari luar sekolah, kita melewati koridor dan ijin ke pos satpam. Dengan seperti itu saya bisa menjelaskan kepada peserta didik bahwa kelas itu ibarat jaringan LAN, peserta didik adalah PC, NIS adalah IP Address yang di miliki PC sedangkan pos satpam diibaratkan Router yang memberikan akses mengijinkan atau menolak seseorang untuk bertemu ataupun sebaliknya.

  • 3 Membangun Komunikasi Dua Arah

sebagaimana seorang guru dan peserta didik memiliki kegiatan yang relatif sama tentu saja pola yang kita bangun harus fokus pada komunikasi berbasis interaksi Guru dan peserta didik. Tentu saja setiap aksi dan reaksi di setiap kelas pasti akan berbeda, namun membangun komunikasi sebagai interaksi terbatas antara guru dan peserta didik secara individual. Ini akan membuat kelas jadi lebih hidup, karena setiap peserta peserta didik akan saling meberi dan menerima. Sehingga ruang untuk diskusi sesama teman akan terhindari, supaya kita dalam menjelaskan tidak di acuhkan “kacangin” oleh anak anak murid.

Kegagalan dalam penyampain materi ke peserta didik lebih banyak di sebabkan faktor komunikasi yang dibangun tidak diperkuat, dengan kata lain interaksi kelas dalam proses belajar mengajar tidak dikelola dan diciptakan. Sehingga berdampak pada tujuan pembelajaran yang tidak tercapai. Yang dimaksud komunikasi dua arah adalah keikutsertaan semua peserta kelas baik guru maupun peserta didik. Guru dan peserta didik memiliki peran sama sebagai aksi dan reaksi. Tidak terpusat pada guru sebagai aksi namun bisa juga sebagai penerima aksi. Kita selaku guru atau pendidik dapat memperoleh jawaban dari kegiatan peserta didik yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas.

  • 4. Mengusai Materi

Ini hal yang paling penting dari kiat sebelumnya. Mungkin bisa di katakan inilah inti daripada cara kita sebagai seorang guru agar dapat mengajar dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Penguasaan materi, kompetensi dan skill adalah kunci yang terbaik baik bagi guru produktif teknik maupun non teknik. Tanpa itu semua semua kiat dan usaha untuk membangun suasana kelas yang menyenangkan adalah sebuah kesia sian yang hakiki. Penguasaan materi ajar merupakan kunci utama dan paling menentukan keberhasilan kita dalam pembelajaran.

Dan hanya terjadi apabila kita sebelum menyampaikan materi, sudah dikuasai. Kepercayaan diri pada saat mengajar di depan peserta didik sangatlah penting, untuk itu penguasan materi menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Saya ingin mencontohkan seperti kendaraan, kenyamanan, ketenangan dan keselamatan penumpang bergantung dari pengemudinya (supir), dibanding kendaraan atau medan yang dilaluinya. Kepiawaian guru memungkinkan kualitas kendaraan dan sarana pembelajaran disisasati sedemikian rupa sehingga memungkinkan pembelajaran berlangsung efektif.

  • 5.  “Update Skill”

Salah satu kelebihan guru produktif adalah selalu memperbaharui keahlian komptensi bidang masing masing. Hal ini terkait dengan perubahan serta tuntutan jaman yang semakin tinggi. Di era abad revolusi industri 4.0 dan medsos yang semakin masive di semua kalangan. Menyebabkan pergeseran tradisi atau kebiasaan di era sebelumnya. Informasi banyak membanjiri media sosial dengan mudah.

Peserta didik akan mudah mencari video tutorial tentang apapun dan hal yang dulu sangat mustahil untuk didapatkan. Mungkin saja peserta didik di kelas telah memperbaharui informasi tentang materi yang kita akan sampaikan. Sesuatu yang besar pasti di mulai dari yang kecil. Langkah kecil ini akan sangat memberi dampak bagi peserta didik yang kita ajar. Kita akan di kenang selama lamanya sampai mereka tumbuh dewasa.