Banyak anggapan bahwa menjadi seseorang yang introvert itu sangat membosankan bahkan sulit dalam melakukan interaksi sosial. Namun jangan berkecil hati karena setiap karakter mempunyai kekurangan dan kelebihan-nya masing-masing

Saat diminta pendapat tentang orang menyenangkan, sering kali yang disebutkan ialah biasanya memiliki karakter yang mengekspresikan perasaannya dan senang berbaur, sangat peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Lalu, bagaimana dengan introvert yang menyenangkan itu ga mungkin terjadi? Tentu tidak. Justru Orang dengan kepribadian introvert bisa menyenangkan dirinya sendiri.

Meninjau karakter introvert yang lebih senang memahami dirinya sendiri dari pada sosial butterfly, mereka tak perlu bersusah payah untuk menjadi menyenangkan. Ga harus berinteraksi dengan banyak orang, meet up ke tempat terbaru, atau menghubungi teman untuk bisa merasa senang.

Dikutip dari situs nya Wikipedia, dalam ilmu psikologi, terdapat pengelompokan karakter individu sesuai dengan bagaimana cara seseorang kembali mendapatkan energi positive

Pengelompokan yang pertama kali diungkapkan oleh seorang psikoanalisis yang berasal dari Swiss yaitu Carl Gustav Jung (1920), di dalam bukunya yang bertema Psychologische Typen.

Secara pandangan umum, individu yang ekstrovert mendapatkan energi positive dari interaksi sosial. Ekstrovert biasanya memiliki karakter yang mengekspresikan perasaannya dan senang berbaur, sangat peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. 

Sementera introvert, sering dianggap mendapatkan sosial battery lewat menyendiri. Introvert biasanya lebih sering diam, suka menyendiri dan lebih suka memikirkan suatu hal secara terus-menerus dan mendalam.

Menurut golongan introvert berbaur dan berada di keramaian menjadi salah satu hal yang sangat tidak di inginkan karena sangat bertentangan dengan karakter yang dimilikinya. 

Juga harus mempersiapkan energi yang banyak agar bisa bersosialisasi dengan orang banyak. Lain halnya dengan antisosial. Namun hanya berbeda cara mengembalikan energi saja. 

Jika ekstrovert akan merasa sangat bersemangat dan senang luar biasa dengan keramaian, maka introvert membutuhkan ruang dan waktu untuk mengembalikan energi mereka

Menurut dr. Zulvia oktanida yang merupakan seorang psikiatri mengungkapkan dalam sebuah akun social media nya bahwa setiap orang memiliki social battery yang menggambarkan seberapa banyak energi social dimiliki oleh orang tersebut. 

Seseorang yang introvert mungkin akan menghabiskan social energi ketika berinteraksi dengan orang lain, sehingga terjadi kelelahan atau bisa disebut juga dengan social exhaustion/ social burnout

Sebaliknya, jika orang yang ekstrovert justru memiliki energi besar ketika bersosialisasi, jadi baterai nya awet, dan ga mudah “low batt” setelah berinteraksi sosial.

Dan beliau juga memaparkan agar kita tetap merasa senang, maka kita harus menghindari hal-hal yang mempengaruhi terkuras nya social energy yaitu:

  1. orang yang membuatmu merasa tak nyaman, atau orang yang seringkali dikenal dengan istilah toxic, orang yang memberi energi negatif. Misalnya seperti orang yang selalu merasa dirinyalah yang paling benar sehingga mudah menyalahkan orang atas permasalahan yang terjadi.
  2. kuantitas: makin banyak orang makin menghabiskan energi sosial, maka karakter introvert cukup dengan bertemu dengan orang-orang terdekat yang membuat kita nyaman sehingga kita tetap bisa bersosialisasi tanpa perlu menghabiskan energi sosial.
  3. durasi: makin lama berada di satu kegiatan /acara, makin tersita social energy, maka sebagai introvert kita harus menyisakan waktu lebih untuk melakukan hal yang membuat kita merasa senang.
  4. kepribadian individu: introvert akan lebih mudah merasa social energy nya menurun dibanding ekstrovert, setelah melakukan aktivitas sosial, maka dari itu kita tidak perlu memaksakan diri untuk bisa bersosialisasi dengan orang yang membuat kita tidak nyaman.

Karakter introvert juga harus mengetahui beberapa tanda social energy rendah sebagai berikut:

  1. merasa lelah
  2. merasa stress /tertekan
  3. tidak tertarik ikut dalam percakapan
  4. keinginan untuk segera pulang atau pergi ke tempat yang lebih familiar dan nyaman
  5. ingin melakukan suatu hal sendirian misal baca buku atau menonton film

dan jika sudah mengetahuinya ada beberapa Cara untuk me-Recharge social energy

  1. break /istirahat
  2. melakukan aktivitas sendirian (me time)
  3. di antara kesibukan, jadwalkan waktu “recharge”
  4. kosongkan jadwal setelah kegiatan yang melelahkan fisik /mental
  5. lakukan hal yang menambah energi positif misal: beribadah, yoga, olahraga, melakukan hobi, dll.

Seperti yang dicontohkan oleh seorang tauladan kita baginda Nabi Muhammad SAW yang mempunyai dua karakter, introvert dan ekstrovert, beberapa karakter introvert Nabi Muhammad SAW yaitu waktu masa kecil sedang menggembala kambing. Beliau merenungkan alam semesta sambil menggembala kambing.

Dan ketika Nabi Muhammad SAW, Memasuki masa remaja, ketika ikut berdagang bersama paman Abu Thalib. Beliau ketika sudah melayani pembeli, tidak ikut berkumpul dengan pedagang lainnya. 

Lalu ketika Nabi Muhammad SAW. sangat suka merenungkan diri di gua Hira’ untuk mencari ketenangan sampai diturunkan oleh-Nya “Wahyu Allah SWT” melalui malaikat Jibril. 

Dari kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW, juga termasuk pribadi yang introvert yang sangat luwes karena beliau memiliki dua karakter tersebut.

Jadi jangan menjustifikasi bahwa menjadi memiliki karakter introvert merupakan hal yang sangat membosankan. Menyenangkan bukan jika kita memiliki karakter seperti pemimpin umat seluruh dunia yang patut diteladani.