Bagi seorang anak lelaki memikul tanggung jawab terhadap orang tuanya. Itulah yang dilakukan Cahyono sebagai anak lelaki terhadap ibunya yang baru saja meninggal dunia. Ia berpikir dengan membawa jenazah ibunya. Membuat Cahyono menjadi anak berbakti.
Cahyono tidak menyangka perilakunya menjadikan buah bibir di seluruh Indonesia. Beberapa media elektronik dan surat kabar memberitakannya kejadian yang dianggap tidak lazim menurut orang-orang sekitar.
Wajahnya terlihat di media-media tersebut. Ia Viral bukan mendapat sebuah penghargaan, tetapi perilaku aneh yang membuat orang-orang kampung gempar.
Entah, apa yang ia pikirkan pada saat itu. Ia sampai nekat membuktikan kasih sayangnya terhadap orang tuanya. Ia melakukan agar dianggap Si bungsu yang berbakti kepada Ibunya yang sudah tiada.
Rumahnya menjadi sesak karena banyak wartawan dan orang-orang dari kampung sebelah yang berkunjung ke rumahnya. Mereka bukannya ikut belasungkawa malah untuk menontonnya karena ia sedang viral. Alih-alih ada yang sekedar foto kemudian di unggah ke media sosial.
Ia beberapa kali diwawancarai oleh wartawan untuk menceritakan kisah nekatnya itu. Ia hanya menjawab seperlunya saja karena memang karakternya yang pendiam. Namun, kelihaian para wartawan yang membuatnya akhirnya ia berbicara. Ia pun mulai menceritakan kejadian viral yang menyebabkan ia menjadi artis satu hari di media.
Waktu itu ia menenggar kabar dari kakak perempuannya bahwa ibunya meninggal karena sakit tua yang dideritanya. Mendengar kabar itu ia tanpa pikir Panjang langsung menggunakan sepeda motornya untuk menuju rumah kakaknya.
Dalam perjalanan menuju rumah kakaknya ternyata ia selalu teringat kenangan beberapa bulan yang lalu. Ketika, ibunya harus tinggal di rumah kakaknya. Bukan Ia tak mau mengurus ibunya yang sudah tua itu, hanya saja ia dan istrinya saja hidup dengan ala kadarnya sehingga tidak bisa membawa ibunya ke dokter pada saat sakit.
Saat ibunya terlihat kurus. Kakak pertamanya meminta agar ibunya tinggal di rumahnya. Hal itu karena kakaknya melihat ibunya terlihat tak terurus.
“Yon, ibu mau tak bawa ke rumahku, biar terurus segala kehidupannya dan pengobatannya,orang tua kita tinggal satu-satunya harus hidup enak.”
“Kalau seperti ini ibu bisa sakit-sakitan," Ucap Kakaknya.
Cahyono pun terdiam tidak bisa menolak apa yang dikatakan kakak perempuannya . Meskipun ia dengan hati tak Ikhlas melepas ibunya pergi dibawa oleh kakaknya.
Cahyono hanya bisa memandang Sambil matanya berkaca-kaca melihat ibunya dibawa oleh kakaknya menggunakan mobil sewaannya untuk dibawa ke klinik . Semenjak kejadian itu cahyono menggangap ia anak tak berbakti karena ia anak laki satu-satunya tidak bisa membuat ibunya hidup enak.
Beberapa bulan kemudian Cahyono mendengar kabar duka dari kakaknya bahwa ibunya sudah dipanggil oleh sang pencipta. Ia pun segera meluncur ke rumah kakaknya menggunakan motor bututnya. Sepeda motor yang ia tumpangi terus melaju kencang agar cepat sampai ke rumah kakanya .
Sepanjang perjalanan Cahyono pun menangis menganggap ia anak tak berbakti. ia hampir menyelip apa saja yang ada di depannya . Baginya ia harus cepat sampai ke rumah kakaknya jangan sampai ibunya di makamkan di tempat kakaknya.
“Pokoknya jangan sampai ibu dimakamkan di kampung kakak.Ibu harus dimakamkan dikampungnya sendiri,”Ucap Cahyono.
Sesampai di rumah kakaknya. Ia melihat suasana yang sudah ramai. Banyak keluarga dan tetangga yang takziah pada siang itu. ia langsung memeluk jenazah ibunya dengan tangisan sesak yang begitu dalam.
“Bu, bangun ini Cahyono,” Sambil menangis menahan kesedihan.
Tiba-tiba Cahyono keluar dari rumah kakaknya kemudian dia mencari sebuah benda yang bisa di taruh di atas motornya untuk bisa membawa jenazah ibunya. Ia menemukan sebuah keranjang dan sebuah lempengan kayu di pojok rumah kakaknya.
Cahyono mengikat keranjang dan papan tersebut ke motornya. Ia mengikat dengan ikatan sampul yang kuat, agar keranjang yang ditumpangi dengan papan tidak jatuh dan kuat membawa jenazah ibunya.
Setelah itu, ia langsung masuk ke dalam rumahnya. Tanpa pikir Panjang dan pamit ke keluarganya yang sedang sibuk dengan proses pemakaman . Ia mengangkat jenazah ibunya dengan kedua tangannya yang kekar.
Ia tak menghiraukan orang-orang sekitar yang melarangnya membawanya. Setiap orang yang akan membatalkan niatnya ia singkirkan pada siang itu. ia langsung menaruh jenazah ibunya yang sudah terbungkus kain jarit di letakkan di keranjang dan papan yang sudah di ikat tali di motornya.
Kakak perempuannya yang memanggilnya dan berlari menghentikan motornya pun tak diindahkan olehnya.
“Cahyono kasihan Ibu sadar yon," kakaknya mengejarnya sambil memanggilnya.
CahYono pun membalas perkataan dari kakaknya tersebut dengan nada agak keras sambil menangis. Berkali-kali ia mengusap air mata di pipinya.
“Mbak, ini orang tuaku juga bukan orang tuamu saja,“ Sambil menyetel motornya ia pun segera membawa jenazah ibunya pergi dari rumah kakaknya.
Motornya melaju kencang meninggalkan kerumuan orang-orang yang sedang takziah. Orang-orang yang sedang takziah pun dibuat melongo oleh perbuatan konyol si Cahyono.
Ia tidak memikirkan akibatnya apa yang ia perbuat, ternyata di sepanjang perjalanan banyak warga yang mengabadikan hal tersebut. Ada yang memfoto dan merekam video hal yang tak lazim itu.
Ternyata kejadian yang tak lazim itu di lihat oleh pak polisi yang sedang bejaga-jaga di pos polisi di dekat pertigaan jalan. Polisi melihat hal yang aneh terhadap apa yang dibawa Cahyono dibelakang motornya.
Mereka berpikir, Cahyono diberi peringatan oleh polisi dengan pengeras suara . Ia tak menghiraukan imbauan itu. Ia semakin kencang mengemudikan motornya agar sampai ke rumahnya .
Sontak wajah istrinya yang melihatnya membawa Jenazah ibunya dengan motor membuat istri dan anak-anaknya kaget melihat kejadian itu.
"Bagaimana sih Kang, bisa-bisanya membawa jenazah ibu dengan motor apa tidak kasihan," Kata istrinya.
“Hal ini bukti cinta kasih saya terhadap Ibu.sambil ngotot kepada istrinya."
“Tidak usah ngomong keras-keras seperti itu kang," yang namanya anak berbakti itu tidak malah membuat orang tua susah seperti ini.
“Kamu mengerti apa mengenai bakti kepada orang tuaku," Sambil air matanya meleleh. Bukan Cahyono cengeng tetapi hatinya benar-benar merasakan kehilangan terhadap ibunya.Menurutnya itu bukti cinta kasih seorang anak kepada ibunya.
“Aku memang melarat bukan berarti tak bisa membahagiakan ibuku,” Sambil ia menangis mengucapkan kata-kata tersebut kepada istrinya.
“Istighfar Mas," Ucap Istrinya.
Selang beberapa menit ada mobil polisi yang mengejarnya tadi di pertigaan lampu merah serta kakak dan keluarganya , para warga langsung berkerumun melihat rumah cahyono di datangi polisi.
Mereka pun menanyakan mengapa cahyono melakukan hal sekonyol itu.Kemudian cahyono hanya dengan alasan ingin menjadi anak berbakti kepada orang tuanya. Ia hanya ingin orang tuanya dimakamkan di sekitar desa tempat tinggalnya agar dapat mengunjungi dan membersihkan makam ibunya.
Ia pun bersih keras untuk tetap memakam ibunya apa adanya. Kemudian salah satu warga sekitar berkata kepada Cahyono.Akhirnya kejadian itu membuat ia viral. Kisahnya diabadikan melalui halaman dunia maya sehingga seantero jagad gempar melihat berita yang aneh tetapi nyata.