Pernah nggak sih kalian melihat orang yang auranya itu positif banget? Kalau melihat mereka rasa-rasanya ada aura positif yang keluar dari diri mereka. Padahal bisa jadi mereka orang yang terlihat biasa saja.
Tidak perlu mengenakan berbagai barang branded atau mewah, tidak perlu punya title segudang, tidak perlu juga menjadi orang terkenal. Menemukan orang seperti ini, seolah merasa mereka selalu membawa nuansa damai kemanapun berada. Mereka terlihat ceria dengan kehidupannya apa adanya, mereka selalu terlihat baik dan penuh kasih.
Yes, kalau kalian pernah merasa menemukan orang seperti itu, berarti kalian bertemu dengan High-value person. Orang dengan citra diri yang tinggi. High-value person bukan orang yang menyandarkan citra diri mereka pada hal-hal materialis. Bukan naruh kepercayaan diri melalui make-up tebal, tas branded jutaan rupiah, kendaraan mewah, rumah estetik, dan sebagainya.
Seorang yang memiliki nilai atau citra diri tinggi merasa cukup dengan dirinya dan menyandarkan citra dirinya pada hal-hal eternal yang tak lekang oleh jaman.
Menjadi seorang dengan nilai/citra diri tinggi ini sangat penting buat semua yang ingin hidup dengan rasa nyaman dan damai. High-value person juga nggak mudah ngerasa down karena sebab insecure atau overthinking.
High-value person juga bisa lebih menikmati kehidupannya, bisa hidup lebih produktif dan optimal apapun peran dan tanggungjawabnya. Dan yang paling mencolok lagi, high-value person juga lebih mudah bahagia dalam hidupnya.
Kabar baiknya, siapapun juga bisa menjadi high-value person. Ini tentang bagaimana kita mengatur mindset positif terhadap diri kita sendiri. Setiap orang seharusnya senantiasa berupaya untuk meningkatkan nilai dirinya masing-masing.
Mengapa? Bukan hanya sekedar mengejar personal benefit dari menjadi a high-value person, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur kita terhadap Sang Pencipta yang telah menciptakan kita dalam bentuk dan kapasitas sebaik mungkin.
Lha, masa iya, Tuhan yang Maha Rahmat menciptakan kita untuk menjadi sebaik-baik manusia, namun kita sendiri malah acuh dan bodo amat, terus tenggelam dalam self-sabotage dan bikin hidup kita jadi kisruh sendiri? Ya mestinya kita malu lah, atau sungkan sama Sang Maha Pencipta.
Jadi gimana biar kitab isa melatih diri menjadi seorang yang bernilai tinggi dengan citra diri yang baik?
Learn and Know Ourselves
Belajar mengenal diri kita sendiri bukanlah perkara yang sederhana. Mengenal diri tidak hanya sekedar mengingat tanggal lahir dan identitas lainnya, tetapi lebih dari itu memahami apa yang diri kita butuhkan, apa yang menjadi kelebihan kita, kekurangan kita.
Mengenal ritme emosi kita, apa yang membuat kita marah, bad mood, dan sebagainya. Mengenal diri kita menjadi pintu utama agar kita mampu menjadi tuan bagi diri kita sendiri. Mampu mengendalikan emosi, mampu membawa diri dalam segala situasi.
Proses mengenal diri juga tidak pendek. Terkadang butuh masa percobaan untuk mencari tahu lebih dalam, semisal mengekplorasi apa yang menjadi hobi kita, apa yang paling kita sukai. Biasanya sekedar untuk menentukan ini saja kita butuh mencoba banyak hal terlebih dahulu. Juga termasuk dengan emosi jiwa.
Kita harus paham betul apa-apa saja yang mampu membuat kita marah atau merasa tidak enak. Kemudian, jika alasannya berasal dari diri kita cobalah untuk menghindarinya. Misal kita merasa emosi dan kesal saat kerja atau usaha kita tidak dihargai oleh orang lain.
Dengan menyadari ini, kita harus bisa tegas mengendalikan hati, caranya dengan tidak lagi berharap pada pujian dan sanjungan orang lain. Kita mulai melatih diri, meyakinkan hati kita bahwa usaha dan kinerja yang sudah kita upayakan itu niatnya adalah untuk meningkatkan kapasitas hidup kita semata atau sejenisnya.
Mengenal dan mengetahui hal apa yang membuat kita merasa nyaman, misalnya kita mencoba untuk hidup teratur dengan jadwal yang tertata, lalu kemudian kita merasa lebih nyaman hidup seperti itu dibanding dengan hidup seadanya mengikuti arus saja tanpa rencana yang jelas. So, kita bakal mulai memilih untuk hidup lebih teratur, punya jadwal dan target yang ingin dituju setiap hari. Dan lain sebagainya.
Mengenal diri sendiri sering kali memang butuh proses yang panjang, tetapi bukan berarti kita tidak bisa memulainya sekarang. Kita bisa mulai belajar mengenal diri dengan mencoba berbagai hal atau menjalankan banyak peluang yang ada di hadapan kita.
Mulai aja dulu, jangan takut. Coba belajar A, B, C, dan seterusnya. Coba rutinkan hal-hal yang kita sukai dan berfaedah bagi hidup kita dan telaah apakah kita menikmatinya? Jika yes, silakan teruskan, jika tidak terus gali diri kita lebih dalam tentang diri kita agar kitapun semakin kenal dan sayang sama diri sendiri
Learn to stay positive
Nah hal krusial lain untuk meningkatkan nilai diri adalah dengan embiasakan diri dalam segala hal yang positif. Menjaga pikiran tetap positif dengan melatih pikiran untuk melihat segala sesuatunya dari sisi positif. Selain pikiran positif, juga biasakan tutur kata yang positif kepada semua hal, dan warnai hari dengan berbagai tindakan yang positif juga.
Untuk melatih sikap positif, memang kitapun harus perlahan meninggalkan hal yang negative. Semisal memilih teman dekat dengan baik, jangan asal ikut teman apalagi yang memberikan pengaruh negatif. Hindari gossip, ghibah, atau stalking di akun-akun gossip maupun ghibah. Tinggalkan forum yang kerap kali mudah melontarkan kata-kata sumpah serapah.
Juga selalu latih pikiran kita untuk bisa memandang orang secara positif. Jangan pernah fokus pada keburukan, tetapi sebaliknya selalu fokus pada kebaikan orang lain.
Praktik sederhananya kita bisa melatih diri untuk mengucapkan kata-kata afirmasi positif buat diri sendiri setiap hari, menahan diri dari comment-comment di medsos, memastikan bahwa apa yang keluar dari diri kita baik tulisan maupun lisan hanyalah ucapan yang baik dan positif.
Biasakan memuji kebaikan orang dengan tulus tanpa memandang latar belakang pribadinya. Juga biasakanlah apa yang kita lihat dan dengar merupakan hal yang baik dan positif. Perhatikan tontonan kita, bacaan kita, dan playlist harian kita saat bekerja. Pastikan semuanya adalah hal baik dan positif bagi diri.
Keep growing
Satu hal yang paling stunning pada setiap high value person adalah rasa percaya diri mereka yang begitu baik, sehingga mereka tidak perlu pujian orang, tidak perlu penghargaan orang lain.
Mereka berjalan dengan penuh rasa yakin pada kemampuan dirinya. Nah salah satu untuk membisa dan menciptakan rasa percaya diri yang tinggi adalah dengan memiliki ketrampilan maupun pengetahuan yang lebih. Atau dalam kata lain memiliki nilai jual.
Ketrampilan dan pengetahuan bisa apa saja. Bisa melalui pendidikan tinggi (dan tidak harus juga di sekolah bergengsi! Sesuaikan dengan kemampuan saja), bisa melalui profesionalitas dalam bidang tertentu, atau ketrampilan ketrampilan yang dibutuhkan setiap hari.
Kembangkan citra diri dengan mengasah kemampuan diri atau keep growing. Menjadi seseorang yang memiliki niche-nya sendiri. Misal menjadi pribadi yang dikenal karena pandai memasak, dikenal sebagai pribadi yang rapi dan bersih, dikenal sebagai pribadi yang pandai berbicara di hadapan publik, pandai dalam memainkan alat music, pandai melukis, mahir dalam mengendarai mobil ataupun motor, dan lain sebagainya.
Keep yourself growing everyday. Asah kemampuan seusai dengan minat bakat. Jangan jadi biasa-biasa aja, make it professional. Pun walaupun tidak digunakan untuk kepentingan komersil, yang terpenting adalah diri kita memiliki nilai jual, sehingga dengan semakin banyak skill maupun knowledge yang kita miliki, semakin baik pula rasa percaya diri kita. Dengan begitu, lama-kelamaan kita nggak akan fomo sekedar ngikut trend, atau menyandarkan rasa PD pada materi semata. No way!
Yuk ah, belajar jadi high-value person. Jangan cuman bengong dan tenggelam dalam arus aja. Stand on yourself, know yourself better, learn to keep positive, and keep growing.
InshaAllah jika ketiga hal ini terus-terus kita lakukan setiap hari, maka perlahan tapi pasti kita akan menjadi pribadi dengan nilai diri atau citra diri yang juga tinggi. Sehingga akhirnya we can say, “myself is enough for me” dimana hati dan pikiran dibawah kendali kita, dan menjalani hidup-pun terasa lebih damai.