Awal mula SUBWAY di indonesia

Subway membuka gerain di Indonesia yg pertama di tahun 2021 ini berada pada Cilandak Town Square Jakarta Selatan. dan  pernah mendominasi pusat perbelanjaan akbar di Jakarta dan  Bali pada tahun 1990-an. Subway ingin mengikuti jejak kesuksesan gerainya pada negara lain.

SEJARAH SUBWAY

Berdirinya Subway dimulai ketika Dr. Peter Buck mengutarakan idenya pada seseorang kerabat keluarga Fred DeLuca. usaha restoran menggunakan kapital seribu dolar dapat jadi pemasukan utamanya. Uang itu rencananya akan digunakan menjadi tambahan membayar uang kuliah DeLuca. 

Akhirnya restoran roti lapis Buck serta DeLuca dibuka pertama kali pada Agustus 1965 di Bridgeport, Connecticut, Amerika serikat (Alaihi Salam). Restoran itu dinamainya Pete’s Super Submarines.

 tanda-tanda kesuksesan sudah terlihat sejak hari pertama dibuka. Roti lapis yg menjadi andalan restorannya bisa terjual sebesar 312 buah. Suksesnya usaha roti lapis Buck dan  DeLuca dikarenakan harganya yg relatif terjangkau, pada mana satu porsi roti lapis tersebut dijual menggunakan harga kurang berasal 1 dolar Alaihi Salam. 

Dilansir asal Britannica, kesuksesan restoran roti lapis itu membentuk Pete’s Super Submarines menambah satu kedai lagi pada 1966. 2 tahun setelahnya, nama restoran mulai berganti sebagai Subway. 

Pergantian nama itu diiringi dengan logo baru yg identik dengan warna kuning terang. Nyatanya pergantian nama tadi membawa keberuntungan bagi Buck serta DeLuca. tidak tanggung-tanggung, Subway lalu timbul sebagai restoran waralaba dengan kehadiran 16 gerai Subway pada 1974.

Semenjak itu nama Subway mulai dikenal luas pada telinga mayarakat Alaihi Salam. Langkah selanjutnya yang diambil DeLuca artinya menyusun rencana bisnis menggunakan memperhatikan hal terkecil sampai hal vital. 

lalu dia mencari dukungan berasal berbagai pihak buat menjadi pemilik waralaba miliknya. Hasilnya gerai Subway mulai hadir di poly daerah, mulai berasal sentra perbelanjaan, SPBU, serta tempat lainnya. dia jua mulai mempromosikan bisnisnya agar target pasarnya lebih luas, keliru satunya melalui iklan pada banyak sekali media massa. 

Selain itu DeLuca kadang kala terjun pribadi buat melatih pemilik maupun staf gerai Subway, dengan tujuan supaya prinsip Subway yg mengedepankan pelayanan dan  kualitas terbaik permanen terjaga.

KEGAGALAN SUBWAY INDONESIA

namun di Indonesia, sebelum laku  keras mirip kini  , ternyata dulu Subway pernah mengalami kegagalan. Seiring dengan berjalannya saat, kedai-kedainya mulai bermunculan di pelosok global, mulai berasal Hong Kong, Italia, sampai Pakistan. Tentunya Indonesia tidak mau kalah. 

Gerai Subway mulai bertumbuh pada pusat perbelanjaan mak   Kota Jakarta pada 1990-an. Gerai restoran cepat saji milik DeLuca mulai ada pada Pondok latif mal (PIM), harta benda Taman Anggrek, Plaza Senayan, mal Ciputra Jakarta, Wisma 46, serta Supermal Karawaci. 

Bahkan, gerai Subway sempat hadir pada Kuta, Bali. Kehadiran Subway ikut meramaikan persaingan waralaba Alaihi Salam yg kala itu telah masuk lebih dulu ke Indonesia mirip Burger King, Mc Donald’s, dan  Kentucky Fried Chicken (KFC). pada mulanya, Subway sempat menerima atensi rakyat Jakarta. Roti lapis sintesis Subway jadi opsi primer waktu masyarakat Jakarta bosan dengan makanan sehari-hari. akan tetapi, sebelum meraih kejayaan, Subway goyang di tengah jalan.

Kesalahan seni manajemen Subway membaca pasar jadi penyebabnya. keliru satu kesalahan utama Subway artinya memaksakan Subway masuk ke Indonesia pada ketika yg kurang sempurna. 

Subway masuk saat kelas menengah Indonesia belum terbentuk, apalagi pada kota-kota besar. Itu tahun 1991-an ya, timing tidak tepat. Middle group baru terbentuk pertengahan dasa warsa 2000-an," istilah pengamat ritel Yongky Susilo dikutip CNBC. duduk perkara lain yg membuat Subway terpaksa gulung tikar adalah kehadiran resesi 1997-1998.

Keadaan ekonomi Indonesia yg berantakan karena resesi, berdampak pada semua sektor, termasuk sektor kuliner. Pengangguran meningkat. Perusahaan-perusahaan lainnya pun terancam gulung tikar. Gerai Subway buat beberapa saat sempat bertahan sampai tahun 2000. namun, dampak resesi membuatnya terpaksa hengkang berasal Indonesia.

SUBWAY HADIR di INDONESIA

sekarang, Subway balik  hadir serta membludak, terlihat di antrean panjang pada gerai pertama Subway Indonesia, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, bahkan hingga menghasilkan toko ditutup sementara. banyak rakyat rela mengantri berjam-jam demi seporsi roti isi asal Amerika perkumpulan tersebut. 

Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi, founder berasal sentra konsultasi Anastasia and Associate, tidak heran Jika pendaftarsemboyan Subway begitu tinggi. 

Terlebih, di tengah pandemi beberapa pada antara mereka mungkin tidak mampu menikmati Subway sebab perjalanan ke luar negeri terbatas. Selain itu, salah  satu faktor pulang membludaknya Subway pada Indonesia adalah Subway sering ada pada drama Korea.

Kini, penggemar drama Korea dapat menyerbu gerai pertama Subway pada Cilandak Town Square buat mencoba sandwich kenamaan itu. terdapat beberapa drama Korea yang menampilkan adegan tokoh dalam drama makan di Subway mirip Crash Landing on You, Goblin, serta It's Okay to Not Be Okay.

 

Teori Kehendak buta oleh Arthur Schopenhauer 

sebuah pemikiran yg menjelaskan mengenai bagaimana sebuah kehendak yg dimiliki oleh manusia dapat mengatur sikap atau norma insan itu sendiri. Kehendak ini adalah representatif berasal alam bawah sadar kita (Id), alam bawah sadar ini digambarkan seperti orang buta kuat yg sedang menggendong orang yang mampu melihat namun lumpuh.

Bagi Schopenhauer kesadaran serta intelektual adalah sebuah bagian atas asal jiwa, di bawah intelek ada alam bawah sadar, suatu kehendak yang tak sadar itulah yg mengatur ataupun merogoh keputusan perihal apa yg akan dilakukan oleh seseorang individu tersebut.

 Teori Das Mann oleh Martin Heidegger

sebuah karya pemikiran yang dikemukakan oleh Martin Heidegger mengenai eksistensi manusia yg tidak otentik, dimana ketidakotentikan tadi dikarenakan kecenderungan manusia buat mengikuti arus yg terdapat. Das Mann sendiri berarti eksistensi manusia itu bersifat keterjatuhan. Keterjatuhan di sini diartikan menjadi ketidakmampuan manusia buat bangkit, serta tetap membiarkan dirinya 

terperangkap pada keberadaan yang sekedar ikut-ikutan terhadap orang lain (they). Das Mann akan berujung pada kehilangan keotentikan diri, keunikan diri, dan kesempatan untuk menjadi versi terbaik asal dirinya sendiri. 

Mereka akan merasakan dirinya bebas dari rasa cemas dan rasa tanggung jawab yg terdapat, karena Jika mereka mengalami kegagalan mereka akan merasa banyak orang yg bertanggung jawab atas hal tadi

 

The Correlation Arthur Schopenhauer & Martin Heidegger

Menurut sudut pandang teori Schopenhauer fenomena pembelian subway ini dapat dijelaskan karena kehendak manusia yang mengatur perilaku massive manusia untuk membeli roti subway tersebut, bahkan hal tersebut sampai membuat masyarakat rela menunggu berjam-jam untuk membeli roti subway tersebut. Kehendak untuk mencoba sesuatu yang baru tersebut menyebabkan manusia melakukan perilaku mengorbankan waktu yang mereka miliki.

Sedangkan menurut pandangan Das Mann oleh Heidegger, masyarakat melakukan massive buying terhadap roti subway hingga rela menunggu berjam-jam untuk itu. 

Dikarenakan masyarakat cenderung akan Fear of Missing of terhadap suatu trend yang sedang timbul, dan mereka akan merasakan kesenangan ketika mereka mengikuti trend-trend yang ada. Hal tersebut menyebabkan ketidakotentikan diri, sehingga selaras dengan teori Das Mann oleh Heidegger.

Kesimpulan 

Fenomena Subway dapat dijelaskan dengan pandangan Schopenhauer serta Heidegger.  Kehendak buta dapat menjelaskan tentang bagaimana masyarakat dapat mengesampingkan akal sehat hanya untuk mendapatkan sebuah sandwich, dan rela menunggu berjam-jam hanya untuk sebuah roti ataupun sandwich

Sedangkan menurut pandangan Das Mann oleh Heidegger, masyarakat rela melakukan hal tersebut hanya untuk ikut-ikutan terhadap trend yang ada, dengan melakukan hal tersebut, orang itu akan mendapatkan kepuasan dalam hidupnya, dan hal tersebut akan menyebabkan masyarakat tersebut menjadi tidak otentik.