Aset kripto bernama Terra dengan kode perdagangan LUNA adalah sebuah proyek berbasis blockchain yang dikembangkan Terra Labs yang berada di Korea Selatan dan tujuan utamanya ialah menciptakan stablecoin dengan uang resmi dari bank sentral di setiap negara yang terlibat seperti Alipay.

Project ini menawarkan pembeli token sebuah layanan penyimpanan nilai yang baik guna menghindari jenis volatilitas mata uang dimasa mendatang. Meskipun dianggap memiliki potensi berkat fiturnya, namun proyek ini memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki aset dasar yang membuat harganya mudah turun.

Sempat menjadi primadona para sebagian investor kripto kini Terra LUNA mengalami penurunan drastis hanya dalam kurun waktu 24 jam. Saat dirilis pertama kali nilainya US$0,8 per koin dan sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$119,55 per koin pada April lalu.

Berdasarkan situs CoinMarketCap, pada Jumat (13/5/2022) pukul 19.04 WIB, Terra LUNA diperdagangkan pada US$0,00003235 dengan market cap sebesar US$211 juta atau anjok 99,93%. Sehari sebelumnya CoinMarketCap mencatat Terra LUNA diperdagangkan US$1,18 per dolar pada pukul 09.57 WIB.

Sepanjang sejarah di CoinMarketCap Hadirnya Terra LUNA sebagai koin kripto membuat banyak perubahan pasalnya TerraUSD tercatat sebagai aktor utama dalam algoritme stablecoin dengan pasokannya diperkirakan ada 17 miliar token.

Terra LUNA ini terbilang sebagai koin baru yang hadir di dunia kripto. Namun ternyata harga TerraUSD amblas di bawah US$1, pada Rabu (13/5/2022) hanya 24 sen dolar AS. Namun akhirnya menguat senilai 82 sen dolar AS, namun nilainya tetap di bawah target pasar.

Do Kwon, sebagai pencipta koin berusaha memperbaiki keadaan dengan berupaya mengembalikan TerraUSD ke harga yang di targetkan yaitu kisaran US$1. Caranya meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru per hari, yakni dengan menambah ketersediaan coin perharinya.

"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua, namun ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ucap Do Kwon yang dikutip dari CNBC International.

Beberapa aktor kripto ikut memberikan pandangan kedepan terkait anjlok nya Terra LUNA salah satunya ialah Afid Sugiono yang merupakan Trader Tokocrypto mengatakan penurunan harga LUNA ini sangat terpengaruh oleh faktor peg atau berkurangnya nilai dari stablecoin asli jaringan Terra, UST.

Stablecoin UST yang sempat turun ke level US$0,22 pada perdagangan Jumat (13/5/2022) yang merupakan terendah sepanjang masa. Afid sendiri menjelaskan, mekanisme stablecoin algoritmik memiliki kelemahan sebagai penopang sebagian besar nilai UST.

Hal tersebut menjadikan harga LUNA sangat terpengaruh oleh penurunan UST yang sangat dramatis. Afid menjelaskan bahwa Do Kwon sendiri mengakui bahwa model stablecoin tersebut hadir dengan beberapa pengorbanan.

Namun, dibandingkan dengan koin seperti Tether, LUNA menghadapi beberapa masalah stabilitas harga, terutama jika sistemnya berada di bawah tekanan yang membuatnya gampang terpengaruh terutama saat Bitcoin mulai menurun.

Menurut dari beberapa sumber informasi media luar negri Do Kwon diketahui mengumpulkan Bitcoin senilai miliaran dolar dalam Luna Foundation Guard saat Terra LUNA di rilis di Cryptocurency dengan tujuan mendukung TerraUSD saat waktu krisis.

Kekhawatirannya, saat ini Do Kwon akan membuang Bitcoin ke pasar kripto dan justru menghasilkan aksi jual yang lebih besar terutama Bitcoin.

David Moreno Darocas, seorang analis riset Crypto Compare menjelaskan kerapuhan dari stablecoin tersebut. Dia beranggapan bahwa TerraUSD akan berkembang jadi sesuatu yang kontroversial dalam ekosistem kripto yang penuh resiko.

"TerraUSD telah berkembang menjadi bagian integral dan kontroversial dari ekosistem kripto," ucap seorang analisis Crypto Compare tersebut.

Afid sendiri beranggapan bahwasanya akan banyak resiko jika terlalu banyak orang yang mencoba menebus UST sekaligus, 'death spiral' hipotetis dapat terjadi dengan token LUNA yang dipasangkan dengannya.

Nilai LUNA akan mulai runtuh karena lebih banyak token dicetak untuk memenuhi permintaan pengguna yang kemungkinan besar penurunan ini terkait juga dengan adanya serangan dari beberapa oknum yang memanfaatkan kelemahan dari mekanisme Terra LUNA sendiri.

Kelemahan dari Terra LUNA adalah soal 'death spiral'. "Untuk saat ini LUNA terlihat semakin tidak ada harapan dengan harga yang turun drastis dan kondisi keuangan perusahaan yang masih jatuh.

Jika Terra mau kembalikan lagi ke peg-nya itu UST US$1, mau tidak mau Terra harus burn UST yang supplynya harus sangat berlimpah, dan efeknya supply LUNA semakin banyak, otomatis harga LUNA akan terus anjlok sampe UST bisa stabil ke US$1 lagi," ucap Afid.

Hadirnya kripto dalam kehidupan sehari-hari tidaklah bisa dihindari, banyak profit yang menggiurkan membuat para trader di kripto berubah alih bahkan ada yang rela mengorbankan segala materinya tanpa memikirkan risiko ke depannya.

Hadirnya Terra LUNA akan menjadi bukti sejarah bahwasannya kripto bukan hanya sekedar tempat investasi akan tetapi tabungan masa depan yang penuh dengan risiko.