Lagi lagi aku merindukan hujan.
Meskipun ia datang bersama awan yang sedikit gelap.
Menghalangi senyum mentari dari pandanganku.
Tapi cerita itu juga dimulai ketika hujan turun.

Hujan belum tiba saat aku biarkan pena ini menari di kertas kecil ku.
Tinta dan ruangnya tak cukup untuk menceritakan semua.
Sampai tak ada tempat lagi untuk menari bagi si pena.
Ceritanya belum usai juga tertuang.

Putus asa tiba tiba mulai merasuki.
Sesaat awan berubah menjadi gelap.
Hujan pun turun dengan derasnya.
Kertas kecilku tak cukup untuk kutulis semua tentang cerita ini.

Dengan perlahan, aku mulai melipat kertasnya hingga jadilah perahu kertas.
Hujannya sudah pergi, hanya menyisakan pelangi dan sedikit genangan air.
Hingga kuletakkan perahu nya berlayar sendiri.
Sampai akhirnya menenggelamkan diri bersama pesan yang tak sempat tersampaikan.