Seperti yang Anda ketahui bahwasanya pendidikan adalah sebuah kunci untuk membuka ruang bidang-bidang lain yang sangat penting. Pendidikan pun menjadi penopang bagi bidang-bidang lainnya seperti halnya bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan sosial. 

Diharapkan, pendidikan dapat mengubah pola pikir dan pola budaya kepada kemajuan suatu bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu mencerdaskan generasi bangsa maka sekolah harus mencari solusi atau strategi belajar untuk peserta didiknya.

Tapi, pendidikan ini ada beragam macamnya, ada yang dimaksud dengan pendidikan hanya sekadar transfer ilmu dan ada pula pendidikan yang lebih komprehensif yang mana dilengkapi dengan kualitas dari segi pendidikan karakter.

Lalu, apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Pendidikan karakter adalah upaya dalam mewujudkan seseorang yang memiliki karakter dan berakhlak mulia. 

Pendidikan karakter ini tentu menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan di usia sedini mungkin karena seseorang yang selalu melakukan perbuatan yang baik, maka dapat disebut bahwa orang tersebut mempunyai karakter dan berakhlak baik.

Terbentuk kepribadian yang berkarakter ini sangat penting karena karakter merupakan sifat dari ciri khas seseorang yang akan melekat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dalam berperilaku seperti apa. 

Hal ini tentu akan dipengaruhi dari beberapa faktor seperti faktor keluarga dan lingkungan, maupun orang-orang terdekat.

Pada kondisi saat ini dengan terus semakin berkembangnya teknologi, maka perlu dilakukan upaya pembaharuan untuk menyesuaikan kondisi zaman yang semakin canggih. 

Apalagi, dunia belum reda dari wabah pandemi yang sudah berjalan hampir kurang lebih 3 tahun lamanya yang menyebabkan banyak bermunculan kebiasaan-kebiasaan baru yang harus diadaptasi sesegera mungkin terutama menggunakan teknologi sebagai alat penghubung yang memudahkan aksesnya.

Dengan kondisi pandemi yang masih terjadi, pembelajaran tatap muka yang biasanya dilakukan harus dialihkan menjadi pendidikan secara daring. 

Penyelenggaraan pendidikan secara daring menjadi tantangan tersendiri apalagi ketika awal pandemi, terjadi situasi kepanikan yang meluas terutama dalam bidang pendidikan. 

Di sisi lain pun, terjadinya pandemi covid-19 ini menjadi katalisator untuk Indonesia bisa beradaptasi secara cepat dalam penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi.

Berikut merupakan strategi yang bisa diupayakan untuk mewujudkan pendidikan karakter secara online:

Menerapkan Konsep Adab Sebelum Ilmu

Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring menjadi tantangan untuk menerapkan adab dalam menuntut ilmu, hal ini akan mudah bila Anda mengetahui poin-poin apa saja yang perlu diterapkan dalam melaksanakan adab dalam menuntut ilmu.

Ya, masalah adab merupakan sebuah dasar dalam melakukan sesuatu, apalagi bila menyangkut terkait pendidikan, hal itu tentu melibatkan suatu interaksi sosial bersama orang lain seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran di dalam ruang video conference. Adab merupakan akhlak atau budi pekerti. 

Adab pun merupakan kata dasar dari kata untuk membangun sebuah bangsa yang mempunyai peradaban di mana menjadi cerminan sebuah fondasi dari berhasil atau tidaknya pendidikan karakter yang diajarkan adalah di mulai dari masalah adab.

Adab merupakan sesuatu yang sangat penting, bahkan contohnya negara maju seperti Jepang bisa menjadi peradaban besar karena salah satunya mereka mengimplementasikan nilai-nilai adab dalam keseharian mereka terutama dalam bidang pendidikan.

Bayangkan saja, ketika kegiatan belajar sedang berlangsung, ada banyak siswa malah asyik-asyiknya menyimak orang yang sedang berbicara ruangan virtual sambil ngupil, sambil rebahan, sambil mandi, sopankah? Beradabkah? Tentu tidak.

Pendidikan karakter yang perlu dibangun pun terkait ketepatan waktu. Sejauh ini, masih banyak siswa yang terlambat tidak tepat waktu ketika memasuki ruangan belajar secara online. 

Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya komitmen dan motivasi dalam melakukan pembelajaran, lalu ada juga yang baru bangun tidur atau baru saja mandi.


Source: www.istockphoto.com

Malah hal yang lebih parah adalah ketika melakukan proses pembelajaran, ada banyak siswa yang sengaja tidak menyalakan kamera agar tidak bisa diketahui apakah kita sedang memakai pakaian yang rapi atau sedang tidak fokus karena sambil melakukan kegiatan lain.

Bahkan pernah ada kejadian dosen ketika mengajar hanya memakai celana kolor saja dan katanya mahasiswanya pun malah menjadi ikut-ikutan memakai celana kolor ketika proses pembelajaran secara online.

Padahal seharusnya siswa harus lebih sadar dan paham sampai dengan saat ini dan sudah mulai membiasakan diri bahwasanya pembelajaran yang dilakukan secara online tidak melunturkan semangat untuk mengimplementasikan nilai-nilai adab dalam mewujudkan pendidikan karakter.

Hal yang membuat banyak orang jenuh, ngantuk, dan tergoda memainkan handphone pada saat kelas online bisa jadi karena sudah terlalu banyak melakukan kegiatan-kegiatan penuh dengan aktivitas yang bermacam sebelum-sebelumnya di depan laptop.

Maka pembelajaran yang dilaksanakan secara daring tidak perlu lama-lama lagi sampai dilakukan berjam-jam. Bisa dilakukan meeting paling hanya sekitar 30 menit sampai dengan 1 jam dengan efektif lalu sisanya lebih banyak dihabiskan dengan berdiskusi dengan teman-temannya. 

Hal tersebut guna membuat komunikasi dan pembelajaran yang efektif terutama dalam membangun karakter setiap orang untuk semakin mantap apalagi untuk menghadapi kondisi pandemi seperti ini.

Maka, pentingnya nilai-nilai adab diterapkan dalam pembelajaran secara daring demi terwujudnya pendidikan karakter yang bisa membentuk para siswa yang mempunyai kekuatan karakter dan akhlak yang mulia.

Memaksimalkan Peran Guru dan orang tua

Dalam hal ini tentu guru merupakan pihak penting untuk menjadi hal yang utama dalam strategi pembelajaran pendidikan karakter secara daring. Bagaimana tidak? Terutama ketika kondisi di sekolah masih berjalan normal, guru merupakan orang tua para siswa ketika berada di sekolah. 

Guru pun bukan hanya tenaga pengajar yang hanya mengajari ilmu kepada para siswanya, tapi juga bagaimana untuk menjadi sosok teladan yang karakternya bisa ditiru oleh para siswanya.

Maka dari itu, para guru perlu adanya upaya improvisasi metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring terutama dalam upaya mewujudkan karakter bagi para siswanya. 

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan video-video inspiratif atau para guru menjadwalkan untuk berkunjung ke rumah siswanya masing-masing secara bertahap. 


Source: www.istockphoto.com

Hal itu dilakukan untuk mengikat tali silaturahmi dan menumbuhkan nilai karakter siswa secara langsung meski pembelajarannya dilakukan secara online. Seperti memberi beberapa nasihat dan saran dalam sebuah pembelajaran yang dikemas untuk membentuk karakter siswa. 

Tidak hanya guru, tapi orang tua juga merupakan pihak yang sangat penting dalam upaya mewujudkan pendidikan karakter anak-anaknya ketika belajar secara online. Peran dan sikap orang tua untuk mendampingi mengontrol dan mengawasi kedisiplinan anak di sini sangat penting.

Disiplin, mandiri, dan tepat waktu merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan dalam keluarganya, namun kasus demikian akan berlaku berbeda, apabila dalam lingkup keluarga yang tidak menerapkan budaya positif di dalamnya. 

Oleh karenanya, peran orang tua sebagai pengganti guru dalam hal controlling sangat penting dan berpengaruh besar dalam upaya pembentukan karakter peserta didik. 

Karena memang kondisi yang tidak memungkinkan untuk guru mengawasi secara langsung, maka orang tua setidaknya meluangkan waktunya untuk mengontrol kegiatan belajar siswa. Maka dari itu, peran antara guru dan orang tua merupakan salah satu pendukung keberhasilan dari pendidikan karakter.

Itulah strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam mewujudkan pendidikan karakter dengan keadaan pendidikan yang masih mengandalkan cara daring.