Pada suatu hari seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw. kemudian berkata; “Ya Rasulullah, pada hari kiamat nanti ingin sekali aku dikumpulkan dalam cahaya”, Rasul-pun bersabda; “Jangan engkau menzalimi siapa pun, maka engkau akan dikumpulkan nanti di dalam cahaya pada hari kiamat”.

Di lain waktu, Rasulullah Saw. pernah di tanya seseorang; “Amal apakah yang paling utama?”. Beliau pun menjawab; “Amalan yang paling utama ialah memasukkan rasa bahagia pada hati orang beriman, yaitu dengan melepaskannya dari rasa lapar, membebaskannya dari kesulitan dan membayarkan hutang-hutangnya”.

Demikian-lah sebagian dari sekian banyak riwayat yang dikutip dari kitab-kitab hadis yang disajikan dan diulas dengan cerdas oleh Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) dalam buku ini.

Melalui pendekatan sufistik atau tasawuf (mistisme), beliau berusaha menunjukkan kepada pembaca bahwa bagaimana menyesuaikan diri kita dengan perintah-perintah Allah Swt. (muwāfaqah), bagaimana menghidupkan kecintaan kepada Rasulullah Saw (munāṣaḥah), bagaimana saling menyayangi antar sesama hamba Allah Swt. (mu’āmalah), bagaimana membantah tuntutan hawa nafsu (mukhālafah), dan bagaimana memerangi setan dan godaannya (muḥārabah). 

Sang Author, sempat merasa tawadhu bahwa ia bukan pemikir, ia bukan ulama, namun hanya orang awam (biasa) yang ingin membagikan ketidaktahuannya kepada saudara-saudaranya yang mana itu adalah bentuk pembelajar yang efektif, menurutnya.

Ia juga mengakui bahwa isi buku ini hanyalah renungan-renungan sufistik yang mana kata “sufistik” harus diartikan “kesufi-sufian” saja, mirip kata tasawuf yang bermakna “bersufi-sufian”. Tasawuf tidak lain adalah adab pergaulan (mu’amalah), namun ada pepatah “simplex veri sigillum” yakni kesederhanaan adalah tanda kebenaran. Kata-kata mutiara itu makruf (terkenal) di kalangan filsuf, namun menurut sang Author kata-kata tersebut bisa menghiburnya untuk menjustifikasi keawaman yang dimilikinya.

Secara ringkas, buku ini memuat enam bagian dengan judul besar berdasarkan tema utama yang berisi sub-sub judul dari beberapa artikel tentang renungan sufistik. Misalnya di bagian pertama diberi nama “Mencari Kenikmatan Salat” dengan rincian berisi sembilan artikel opini yang berkaitan dengan renungan sufi.

Bagian kedua yakni “Berusaha menjadi Kekasih Allah Swt.” yang mana secara detail memuat sepuluh renungan tasawuf dalam kehidupan sehari-hari seperti penyakit hati dan maqam-maqam sufi. Bagian ketiga dinamai “Tiga Hari bersama Penghuni Surga” terdapat tujuh khutbah agama (dalam bahasa Sutjipto Wirosardjono) dari seorang mubalig seperti penulis buku ini.

Bagian keempat yaitu “Meninggalkan Takabur menuju Tasyakur” atau mengubah rasa sombong menjadi rasa syukur, isinya ialah lima nasihat agama yang bertema tasawuf sehingga menjadi renungan sufi menurut penulisnya. Bagian kelima diberi title “Belajar Mengikhlaskan Amal” di mana memaparkan lima tema atau topik agama serta masalah dan solusi dari persoalan spiritual agama.

Di bagian keenam atau terakhir dari buku ini dikategorikan sebagai “Bergabung bersama Kafilah Rasulullah Saw.” yang mana mencakup kepada enam ceramah agama dan termasuk dalam lingkup renungan sufi sebab memaparkan kisah-kisah Rasulullah berupa akhlak (perilaku)-nya, doa yang beliau baca, sampai wasiat yang diberikan kepada umat.

Uniknya, sebagai tambahan dalam memudahkan pencarian bagi pembaca. Buku ini dilengkapi indeks yang mana kita sebagai pembaca boleh dan bisa memilih-milih sesuai tema atau topik yang ingin kita dalami, telaah, dan pelajari lebih dahulu dibandingkan bagian-bagian lain. Oleh karenanya, penulisnya seperti memberi petunjuk berupa isyarat akan mempersilahkan untuk membaca karya secara tidak berurutan dari awal sampai akhir.

Kita diizinkan untuk membaca bagian enam (misalnya) dulu dibanding bagian lain jika ingin langsung mengetahui soal-soal sehari-hari yang mana solusinya adalah dalam kisah, doa dan wasiat Rasulullah Saw. Boleh jadi kita ingin membaca bagian dua dibanding bagian satu sebab bermaksud untuk mengetahui amalan apa saja yang dilakukan wali (para kekasih) Allah Swt., sehingga membuat kita dianggap berupaya menjadi kekasih-Nya pula.

Selain itu, buku ini seperti mengikuti konsep dalam Islam sendiri yakni “shalih likulli zaman wa makan” atau mampu menyesuaikan dengan era kapan pun atau tempat di mana pun. 

Sebab faktanya, buku ini pertama kali terbit itu pada era orde-baru yakni tahun 1994. Lalu berlanjut ke era reformasi yakni dicetak ulang di tahun 2001, 2008 dan 2022 yang mana dalam perkembangannya sampai cetakan ke XII (kedua belas).

Beruntung sekali bagi penerbit Mizan yang mendapat tulisan atau karya berkualitas dari seorang Kang Jalal (wafat 2021) yang meski beliau telah kembali ke haribaan-Nya, masih bisa memberi manfaat baik materil maupun moril. Bagi pembaca di kalangan umat Islam di Indonesia pun masih ada pengaruh baik dan manfaat yang terasa terutama di daerah Bandung tempat alm. Kang Jalal berkarir dan berkhidmat kepada Umat semasa hidupnya.


Identitas Buku;

Judul Buku: Renungan Sufi (Membuka Tirai Kegaiban)

Penulis: Jalaluddin Rakhmat, Penerbit: Mizan

Tahun Terbit: 2022 Cet XII, ISBN: 978-602-441-283-8

Jumlah Halaman: 296 Hal.