Banyak pertanyaan dan spekulasi tentang setelah mendapatkan vaksin secara lengkap, apakah kita bisa keluar dan bertemu orang lain dengan perasaan lebih aman dan nyaman? Disini para ahli mempertimbangkan jika ingin bersosialisasi dengan orang lain secara non-virtual itu boleh namun beberapa faktor memang harus dipertimbangkan terutama faktor keamanan dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

 Hal ini berlaku bagi semua orang, baik yang sudah divaksin atau yang belum mendapatkan vaksin. Tidak kalah pentingnya lagi walaupun seseorang tersebut telah divaksin Ia masih wajib menggunakan masker dan mempraktekkan social distancing di keramaian ataupun di mana pun dia bepergian secara outdoor maupun indoor.

Beberapa waktu belakangan ini kegiatan vaksinasi semakin masif. Banyak orang yang sudah divaksin mengalami kesalahan mengenai konsep dari tujuan vaksin itu apa. Tentu saja kebingungan ini menimbulkan beberapa pertanyaan dari kalangan yang sudah divaksin tentang “apa saja sih aktivitas yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk seseorang ketika sudah mendapatkan vaksin “.

Mari kita bercerita dengan menggunakan kasus. Jika salah satu dari kalian atau seseorang yang kalian ajak bertemu sudah divaksinasi atau keduanya sudah divaksinasi “apakah itu adalah ide yang bagus untuk bertemu bersama-sama berkumpul di ruangan indoor tanpa menggunakan masker ?“ Disini rujukan dari CDC atau Centers For Disease Control And Prevention mengatakan bahwa “seseorang yang telah divaksin atau belum, apapun alasannya baik bertemu di ruangan indoor maupun outdoor tetap diharuskan menggunakan masker.

Lalu setelah itu muncul lah pertanyaan lain, “berapa lama saya harus menunggu sampai saya yakin bahwa vaksin yang telah disuntikkan itu membentuk kekebalan didalam tubuh saya?” Hal dasar yang harus ditekankan bahwa ketika seseorang sudah disuntikkan vaksin ke dalam tubuhnya, maka vaksin tersebut bukanlah sebagai penangkal dari virus Covid-19. Melainkan vaksin tersebut adalah sebagai tentara tambahan untuk memperkuat daya tahan tubuh kalian akan virus Covid-19.

Tujuannya apa sih? Tujuannya adalah agar tubuh itu sudah membentuk kekebalan yang mengenali virus Covid-19 dalam jangka panjang. Jadi jika nanti ada paparan atau kalian terpapar virus Covid-19 maka efek atau keparahan yang terjadi pada tubuh itu tidak separah dengan orang yang tidak pernah atau belum pernah divaksin. Artinya kematian karena Covid bisa semakin rendah, terutama untuk kalangan rentan.

 Lalu ketika saya sudah di vaksin, “apakah kekebalannya langsung terbentuk saat itu juga” Jawabannya tidak. Kekebalan itu akan benar-benar terbentuk kurang lebih 2 minggu setelah dosis terakhir disuntikan yaitu dosis kedua. Jadi ketika waktu 2 minggu setelah dosis terakhir disuntikkan maka bisa dikatakan tubuh sudah memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.

Namun para ahli pun juga menyarankan, walaupun penelitian mengatakan dua minggu itu sudah terbentuk kekebalan maka akan lebih baik jika seseorang yang telah divaksin tetap berhati-hati atau tetap menjaga protokol kesehatan dan menggunakan masker. Bukan berarti terus bisa melepas masker dan bepergian dengan sesuka hati karena sudah divaksin.

Bagaimana jika saya setelah divaksin ingin bertemu seseorang atau berkumpul dengan orang lain di ruangan indoor, apakah itu juga sudah aman? Jawabannya adalah pastikan ruangan indoor tempat kalian berkumpul memiliki sirkulasi ventilasi yang baik. Sirkulasi udara yang baik itu di mana udara luar bisa keluar masuk dengan lancar.

Selain itu penggunaan masker tetap harus digunakan bahkan ketika berbincang dengan teman. Lalu yang kerap kali menjadi sarana penularan infeksi Covid-19 adalah kebiasaan berbincang ketika sedang makan. Karena paling sering seseorang bertemu dengan orang lain itu ketika di tempat makan atau sedang makan sambil membicarakan sesuatu. Tentu saja ketika makan tidak menggunakan masker kan?

 Jika bisa lebih baik hindari percakapan saat makan, usahakan ketika makan selesaikan dulu makanannya dan jika ingin berbicara bisa dilakukan setelah makanan habis dengan tetap menggunakan masker. Apakah terdengar tidak biasa? Tentu saja. Namun demi keamanan bersama kita harus ikut berkontribusi menjadi pribadi yang bisa menekan persebaran virus Covid-19 ini.

Jika disuruh memilih mana yang lebih baik, jika benar-benar harus bertemu atau bertatap muka dengan orang lain maka pilihannya adalah ruangan yang outdoor itu lebih baik daripada indoor. Karena mempertimbangkan mengenai sirkulasi udara dan memudahkan seseorang untuk saling menjaga jarak tidak pada kerumunan.

Kita tahu jika kondisi ini memang kurang menyenangkan. Alih-alih mematuhi memang lebih mudah menyerah dan berpasrah dengan keadaan, “ ya sudahlah, kalau waktunya sakit ya sakit aja. Hidup kok dibuat ribet ”. Mungkin pernah terbersit pemikiran seperti itu atau bahkan sudah dilakukan. Perasaan bingung, lelah dan jenuh dengan segala informasi serta anjuran.

 Tapi percayalah, ketika kita merasa lelah dan jenuh bagaimana dengan orang lain di luar sana yang berjuang mendistribusikan vaksin? Para tenaga kesehatan yang berjuang siang malam menahan lelah agar nyawa-nyawa tetap bisa terselamatkan. Apabila jangkauan ini tidak bisa dimengerti, bagaimana dengan keluarga kalian yang bergantung pada kesehatan kalian agar mendapatkan nafkah?

Ini bukan masalah konsep kita harus bersyukur atau bagian mana yang memikul beban lebih berat. Tidak! Bukan seperti itu. Kita semua memiliki beban serta perjuangannya masing-masing. Tak perlu saling membandingkan kepahitan dengan kepahitan yang lain. Dunia ini sedang membutuhkan optimisme, membutuhkan keberanian serta tekad untuk tetap berjuang di saat-saat sulit.

Mari terus berjuang, berkontribusi mulai dari menjadi pribadi yang menjaga diri dengan baik!

Kita pasti bisa!