.:

Saat senja menyapa di sore hari semilir angin dipantai ini membuat mata cantik itu memejam perlahan, bibir mungilnya mengucap sepatah kata rindu yang dia bisikan pada senja. 

Kalea Daniela Arunika. Si gadis pecinta senja. Tetapi setiap kali melihatnya dan merasakan kehangatannya, ia selalu menangis. jangan tanyakan mengapa dia menangis karena dia sendiri pun tidak tau apa yang harus dia katakan. 

23 Maret 2022

Bel sekolah berdering panjang dan menggema di seluruh penjuru gedung sekolah. Murid-murid yang berkerumun kembali memasuki kelasnya untuk memulai pembelajaran jam pertama. 

Pagi hari ini dimulai dengan pelajaran bahasa yang diajar oleh ibu Aliyana yang biasa dipanggil dengan sebutan ibu Aylin.

 Guru cantik itu pun membuka suara “Assalamualikum, selamat pagi anak-anak yang ibu cintai. bagaimana keadaannya?, sehat semua kan? Ibu harap kalian selalu sehat dan semangat" ucap Bu Aylin.

"Baik, pada pagi ini ibu tidak dapat mengajar dikarenakan mempunyai urusan mendadak. Tetapi ibu mempunyai tugas untuk kalian yaitu membuat percakapan singkat menggunakan bahasa Inggris lalu rekam percakapan kalian, hasilnya diserahkan ke ibu melalui WhatsApp.

Deadline-nya minggu ini, masing-masing kelompok terdiri dari dua orang. Oke hanya itu yang dapat ibu sampaikan sekian dan terima kasih, assalamualaikum."

Sepeninggalan ibu Aylin kelas pun kembali ricuh, murid-murid berkeliaran mencari partner untuk tugas yang diberikan guru cantik tersebut.

Sementara aku masih berdiam diri di bangku-ku hingga akhirnya aku memutuskan pergi ke meja pemuda yang namanya selalu kusebut di setiap sujudku.

 Pemuda itu bernama Renja Gamatama dia merupakan murid terpintar di kelas dia memiliki paras yang tampan dan senyum yang manis. aku menyimpan rasa padanya sejak kelas 11 SMA IPA 2. 

Langkah demi langkah kini aku sudah berada di depan pemuda tersebut. Aku pun membuka suara “pagi renja, apakah kamu sudah memiliki teman sekelompok?”, Renja pun menggelengkan kepala sebagai jawaban. 

“Eumm, kamu nggak punya teman kelompok dan aku juga belum memiliki teman sekelompok bagaimana kalau kita sekelompok?” tanyaku padanya.

 “Boleh-boleh saja” sautnya, aku pun kembali membuka suara “oke kita sekelompok, aku pun mengucapkan terima kasih karena Renja berkenan menerima tawaranku”

"terimakasih kembali" sautnya sambil tersenyum. 

Tanpa disadari kalea pun tersenyum simpul membentuk lengkungan yang manis dan mata sayunya melengkung layaknya bulan sabit. “Cantik” ucap Renja. 

Detik ini juga Kalea merasa dirinya benar-benar gila senyum itu sungguh memabukkan mungkin senyumnya Renja adalah senyuman termanis yang pernah ia lihat seumur hidupnya. Kalea merasa ribuan kupu-kupu berterbangan dan menggelitik dirinya. Tak lama ia pun tersadar dan beranjak dari meja pemuda tersebut. 

 Waktu terus berjalan dan kini jarum jam menunjukkan pukul 02.00 bel sekolah pun berbunyi yang menandakan waktunya untuk pulang.  

Murid-murid bersorak riang, tak lupa ketua kelas pun memimpin doa agar kita selamat sampai tujuan dan untuk akhir pembelajaran pada hari ini. 

Pembacaan doa telah selesai teman-teman berbondong-bondong keluar kelas. Sama halnya denganku yang sudah menenteng tasku dan berjalan keluar pintu kelas.

Singkat cerita aku sudah di halaman rumah dan hendak masuk ke dalam rumah, aku pun menggenggam gagang pintu tersebut dan pintu itu kini terbuka aku langsung bergegas ke ruang ternyaman.

Untuk menumpahkan keluh dan kesahku, pintu itu terbuka aku pun mendudukkan diri disofa terdekat tangan ku meraih foto yang berisi kan wanita cantik iaa ibuku, bunda... lirihku.

Bu aku merindukan hadirmu disini. Kini air mata ku sudah membasahi seragamku tangan ku mengusap foto bundaku yang tersenyum sangat manis layaknya bidadari.

Aku kembali membuka suara “Bun, jika boleh jujur bolehkah aku ikut bersamamu?bun ini sakit ayah terus menerus menuntut ku menjadi seperti yang dia inginkan bahkan aku dibandingkan dengan anak tirinya ituu, ayah selalu main fisik bu kini dia asing bukan seperti ayah yang ku kenal sebagai pahlawan ku... tangisan ku memenuhi ruang ini.”

Keesokan hari tepat pada tanggal 24 Maret 2022 ayah kembali berkunjung ke rumahku, pintu terbuka aku pun bergegas untuk melihat siapakah tamu yang berkunjung ke rumahku.

Tak ku sangka kini ayah ku kembali menginjakkan kaki ke rumah ini “Kala! kapan kamu bersikap dewasa? kamu gak sadar apaa tingkah kamu dengan umur mu jauh berbeda! kenapa sih kamu susah sekali ayah atur, sekali-kali buat ayah bangga seperti Kamala walaupun dia bukan anak kandungku tapii dia bisa membuat ku bangga, kamu kapan? hah?."

Aku pun menundukkan kepala tak mampu membalas perkataan ayah aku sangat takut untuk sekedar mengangkat kepala saja aku tak berani, mata ku kini mulai memanas dan sekarang aku hanya bisa berusaha menahan tangisan ku.

Ayah berjalan menunju kearah ku tangan nya menjambak rambut ku dan mendorong ku ke dinding, tubuhku terhuyung ke belakang aku pun masih mencoba menahan sakit atas perlakuan ayah kepadaku.

 Kini aku memberanikan diri membuka suara “bajingan! mengapa kamu terus membanding-bandingkan aku dengan anak kebanggaan mu ituu, aku ini anak kandung mu bukan anak tirimu! kurang apalagi yah..."  Ujar Kalea dengan menggebu-gebu.

"Aku selama ini hidup di bawah tuntutan ayah ucapku dengan aku selalu melaksanakan perintah yang ayah berikan tanpa sedikit pun aku mengelak, aku sama sekali tidak membantah sekalipun ayah berperilaku kasar dengan ku!." 

"Sekarang aku mau mempertanyakan balik ke ayah, ke mana aja selama ini ayah? ibu seorang diri yang merawat ku, ayah ke mana!?sekarang ayah datang dan memaki-maki diriku layaknya sampah, ke mana ayah yang aku kenal!!??."

Kini air mata ku tak mampu ku tahan tangisan ku pun pecah menggema di seluruh ruangan. “Sekarang kamu sudah berani yaa melawan ayah sendiri" ujar sang ayah yang sangat emosi.

"Saya ini ayah kamu dasar anak tidak tahu diri!, kamu juga harus tahu ayah pergi mencari uang untuk menafkahi keluarga kita. lagi pula jika ayah selingkuh ayah tetap memberikan kalian uang, ayah sangat menyesal memiliki anak seperti kamu”, saut ayahku. 

Sebelum ia benar-benar pergi dia kembali mendekatiku dan menampar pipi ku, lalu berjalan meninggalkan ku diruang ini sendirian. Kalea pun terduduk dilantai dan menekuk kedua kakinya sambil memegang dadanya yang terasa sesak hatinya kembali remuk.  

Bunda maaf aku masih terus menangisi kepergian mu, maafin Kala bunda Kala belum bisa menjadi dewasa..., air mata ku terus jatuh semakin deras. Kala tidak menyangka hidupnya akan serumit ini dan yang kala tau ialah anak yang tidak diinginkan kehadiran nya.

 1 jam berlalu hanya dihabiskan dengan tangisan kini kala pun bergegas mandi mengingat dirinya akan mengerjakan tugas kelompok bersama renja tepat pada hari ini.  

“Ding-Dong” bel rumah berbunyi Kala yang mendengarnya langsung berlari menuju ke sumber suara. Kala meraih gagang pintu dan membukanya, pintu pun terbuka menampakkan pemuda yang kehadirannya selalu di nanti.

Iyaa benarr diaa “Renja kamu sudah datang?”, “kalau aku sudah berdiri tepat di depan mu itu artinya apa?”sautnya tak lupa dengan senyum manisnya, aku pun diam membeku lagi dan lagi aku merasa ribuan kupu-kupu menggelitik diriku.

 Renja pun melambaikan tangan tepat di depan wajahku “hey, kamu gak kenapa-kenapa kan kan?” raut wajahnya nya mengisyaratkan bahwa ia khawatir. Aku pun tersadar dan menganggukan kepala sebagai jawaban, Renja pun kembali tersenyum “huftt syukurlah aku kira kamu kenapa-kenapa.”

 Aku pun kembali membuka suara “renja ayoo masuk gak enak diliat tetangga” ajaku, Renja pun mengikuti ku dari belakang dia juga tidak lupa mengucapkan salam “assalmualaikum, tante om.”

Renja pun melirik ke seluruh ruangan karena tidak dapat menemukan keberadaan kedua orang tua Kala, dia pun bertanya ke Kala “eumm kala ini kedua orang tua kamu mana yaa?maaf lancang tapi aku belum bersalaman dengan kedua orang tua kamu” tanya renja. 

Aku pun tersenyum simpul lalu menjawab pertanyaan tersebut “maaf ya rumah ku sepi kayak gini, mama ku sudah lama meninggalkan ku seorang diri dan papa ku sudah bersama keluarga barunya jadi aku tinggal seorang diri dirumah ini” ujar kalea.

 “Ya allah maaf yaa aku engga bermaksud”saut Renja dengan raut muka yang menampakkan penuh penyesalan.”

“tidak apa-apa ini bukan salah mu kok kan kamu sendiri juga baru tau” jawab ku sambil tersenyum. 

Kamu mau minum apa Ren?tanyaku padanya, “terserah kamu kal kan kamu pemilik rumahnya aku juga baru datang hehe” jawab renja. “Ok deh sebentar ya ren”sautku. 

Tak lama aku kembali membawa nampan yang berisikan jus dan juga snack, “Ren udah siap nih silahkan dimakan” suruhku pada ren. “eh iyaa makasih Kal, pasti aku makan kok tapii entar yaa sekarang kita fokus mencari orang yang mau diajak rekaman” sautnya.

 Aku pun kembali membuka suara “sip deh, gimana kalau kita ke pantai or gunung aja kan dikedua tempat itu pasti banyak turis siapa tau ada orang berbaik hati menolong kita yakan?” tanya ku pada Ren dengan antusia.

“boleh juga ide kamu, berangkat sekarang aja yuk?”tanya Ren. 

“Sebentar aku ganti baju dulu”jawab kala

 “ok deh” saut ren. 

Tepat pukul 02.00 kami sudah berada di pantai. diperjalanan kami membuat keputusan untuk pergi melihat keadaan pantai terlebih dahulu ternyata sesuai dugaan kami dipantai ramai dengan pengunjung baik dalam negeri maupun luar negeri. 

“Ayoo Kal”ajak Renja padaku sambil mengulurkan tangannya, aku pun menggenggam tangan pemuda tersebut.

 Sampai pada akhirnya kita menemukan orang yang mau di ajak rekaman untuk tugas percakapan menggunakan bahasa Inggris. 

Singkat cerita kami pun selsai membuat video percakapan tersebut. Sekarang kami pun duduk di bebatuan didekat pinggir pantai sambil menikmati desiran ombak dan semilir angin yang menyejukkan. 

Kala berinisiatif memfoto kedua jejak kaki dirinya dan jejak kaki renja dengan posisi yang sedang berdekatan. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan memotret jejak kakinya dengan jejak kaki milik Renja.

“Untuk apa kamu memotret jejak kaki kita?” ucap Renja dengan rasa penasarannya.

“gambar ini untuk aku simpan sebagai kenangan sebentar lagi jejak kaki ini juga akan menghilang dibawa ombak maka dari ituu aku memotret gambar ini." 

"Kenangan belum tentu bisa keulang tapi gambar ini bisa aku simpan untuk dikenang bahwa pada masanya aku pernah berjalan bersama kamu dibawah sinar senja dan bermain dipinggiran pantai”. sahutku sambil tersenyum. 

Renja hanya dapat tersenyum simpul, ren-ren lihat ke sana ucapku pada nya, renja pun kini melirik kearah yang di tunjuk kala dimana mata hari menenggelamkan dirinya peristiwa ini termasuk fenomena alam yang disebut Senja. cantik kann?tanyaku padanya.

" Iyaa cantik tapi tak secantik dirimu" ucap Renja padaku. debaran jantung Kala berdegup tidak beraturan pipinya kian memerah, lucu sekali ucap Renja.

 Aku hanya dapat tersenyum lidah ku kelu tak mampu mengucapkan kalimat jangan kan kalimat beberapa bait kata saja ku rasa aku tak mampu. langit semakin gelap memberikan tanda bahwa malam telah tiba.

 “Kal ayoo pulang angin disini semakin dingin dan besok kita kan harus sekolah” ucap Renja, “ayoo” sahutku.

 Tak terasa kini aku sudah berada di halaman rumah “ren mampir dulu gak?” tanyaku padanya.

 “tidak usah Kal gak enak juga aku main dirumah orang ini juga sudah larut malam, ngomong-ngomong terimakasih yaa untuk hari ini.” ucap Renja.

 “Ok deh, aku juga mau ngucapin terimakasih atas kerjasama kita, kerja keras kamu dan aku untuk tugas kelompok ini terselesaikan dengan baik semogaa besok kita mendapatkan hasil yang memuaskan yaa, aamiin.”ucapku padanya.

“Aamiin, kalau begitu aku pamit pulang yaa Kal Good night and i hope you have nice dream.” ucap Renja “siap, hati-hati dijalan yaa Ren Good night too and sweet dream.” sahutku, Renja mengacungkan jempol nya, ia pun menancapkan gas dan melaju meninggalkan pekarangan rumah ku.  

Pagi telah tiba, cahaya memasuki celah disudut ruangan kamarku. aku pun terbangun dan mendudukkan diri di tepi kasur selang beberapa menit aku bergegas ke kamar mandi dengan langkah yang sempoyongan. 

10 menit telah berlalu kini aku sudah selsai mandi dan memakai seragam sekolah lengkap dengan atribut yang wajib dikenakan tak lupa aku sarapan sebelum memulai aktivitas dipagi hari ini.

Kini aku sudah berada dilingkungan sekolah sialnya aku telat beberapa menit aku pun bergegas ke kelas untung saja bel belum berbunyi jadi masih bisa dikatakan aku tepat waktu dikelas pun masih sepi dan belum banyak murid yang datang.

 “Teng teng teng pembelajaran akan dimulai dalam 5menit lagi” murid-murid berhamburan memasuki kelas termasuk Renja pagi ini dia datang agak telat, tak lama Bu aylin memasuki kelas suasana pun hening penilaian pun dimulai aku benar-benar tak menyangka ternyata hasil terbagus dimenangkan oleh aku dan Renja. kami mendapatkan nilai A+.

 Akuu sangat senang begitupun dengan renja sebagai ucapan terimakasih atas kerja keras dirinya dan diriku aku pun mengajak Renja ke kantin untuk mentraktir nya, Renja pun menyetujui ajakan ku dengan syarat dia juga mentraktir jajanan untukku.

Pukul 9.40 bel istirahat menggema seantero SMA Wismagama terdengar sorakan kemerdekaan seluruh siswa dipenjuru sekolah. baik siswa maupun siswi berbondong-bondong menuju kantin termasuk aku dan Renja yang kini sedang duduk dimeja kantin seraya memakan mie ayam sesuai dengan janji ku aku akan mentraktir Renja makanan dan Renja mentraktir aku makanan juga.

 Tapi aku memberi saran untuk Renja membeli minum saja supaya impas ada makanan dan juga minumannya, Renja pun mengangguk menerima masukan ku. tak terasa pembelajaran hari ini telah selesai bel berbunyi menandakan waktunya untuk pulang. 

Waktu terus berlalu aku dan Renja semakin dekat hingga kami sendiri tidak menyadari hari ini adalah hari kelulusan murid-murid berkumpul diaula. setiap murid berbaris untuk mengambil amplop yang berisi pernyataan lulus atau tidaknya murid tersebut. 

Aku sangat panik gelisah perasaan ku campur aduk sekarang gilirannya aku untuk mengambil amplop putih tersebut. semua murid sudah mendapat suratnya masing-masing seluruh siswa kini membuka amplop itu secara bersamaan.

 Tangan ku memegang surat tersebut penuh dengan harapan agar aku bisa lulus dan betapa terkejutnya aku saat do'a ku benar-benar terkabul aku dinyatakan lulus, begitupula dengan renja yang dinyatakan lulus. detik ini Renja tepat berada didepan mataku mata sayunya menatap lamat mataku seraya mengucapkan selamat atas kelulusanku.

“Hai Kala selamat yaa kamu keren bisa lulus dengan nilai kelulusan terbaik, usaha kamu tidak sia-sia semoga lepas ini kamu bisa lebih dari ini yaa kal.” ucapanya diiringi dengan senyum manisnya.

Aku merasa sangat gugup tetapi aku juga senang mendengar tutur kata yang diucapkan Renja hingga akhirnya aku memutuskan membuka suara setelah meredakan jantung ku yang terus berdegup tidak beraturan.

“Hai Ren, terimakasih atas apresiasi kamu terhadap diriku. selamat juga yaa buat kamu, kamu juga keren kamuu masuk dilist murid dengan nilai kelulusan terbaik, aku sangat senang karena usaha kamu juga terbayarkan dan tidak sia-sia”. sahutku sambil tersenyum. 

“Terimakasih kembali Kal, aku juga mau memberi tahu selepas ini aku akan melanjutkan sekolah ku ke negeri orang”, ucap Renja. “hah?ke negeri orang?” tanyaku sambil menukikan alis dengan raut wajah yang kebingungan. 

“Iya Kal aku mau ke negeri orang dan tepat yang aku tuju adalah new york.” “really?kapan kamu akan berangkat?”tanyaku padanya, “esok siang sekitar jam 01.00." jawabannya, “secepet ituu yaa?”tanyaku lagi.

“Iya Kal maaf kalau berita ini mengangetkan kamu.” jawab renja. “oh iyaa kal dimana ayah kamu?” tanya Renja, “eumm ayahku hadir tapi sudah pamit duluan bersama keluarga nya”ucapku padanya. “oh begitu, ayahmu tidak memarahi kamu kan, tidak melakukan tindakan kekerasan lagi kan?”tanya Renja bertubi-tubi.

“Alhamdulillah ayah sudah tidak bermain kasar bahkan marah pun tidak samasekali. aku rasa hari ini adalah hari keberuntungan semoga seterusnya seperti itu aamin”, ucapku pada Renja, “aamin, kalau gitu aku pamit pulang yaa kalau kamu kangen aku besok pagi sebelum pesawat ku berangkat temui aku di bandara Soekarno Hatta, kamu tau kan jalannya?aku rasa kamu tau mana mungkin seorang anak pejabat tidak tau bandara Soekarno Hatta, yaudah sampe ketemu besok yaa Kal” ucap Renja sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya.

Tak lupa Renja menepuk-nepuk kepala ku, belum sempat aku membuka suara kini dirinya sudah menghilang dari depan ku dan menyatu dengan keramaian orang-orang diaula ini sehingga aku tidak dapat menemukan keberadaannya. 

Esok hari pun telah tiba jarum jam sudah menunjukan pukul 12.00 aku sudah rapih mulai dari ujung rambut, pakaian dan sebagainya. kini aku sudah diperjalanan menuju bandara sebelum benar-benar telat karena terjebak macet. sial nya ucapan ku benar-benar terjadi kini aku benar-benar terjebak macet aku hanya dapat pasrah hingga memakan waktu cukup lama.

Aku benar-benar tak tahan dan memutuskan meninggalkan taksi tersebut dan menaiki gojek menuju bandara Soekarno Hatta. Sesampainya aku di bandara aku berlari mencari titik keberadaan Renja hingga akhirnya aku menemukan keberadaan nya “Renja” teriak.

Kini aku benar-benar merasa sesak dan tidak mampu menahan air mata, buliran bening itu terus mengucur membasahi pipiku. Renja melirik ke arahku dan menarik diriku kedalam dekapannya. hangat itu yang kurasakan,“ jangan nangis yaa cantik aku juga tidak mau berpisah seperti ini”, ucapnya menenangkan diriku sembari menepuk-nepuk punggung ku. 

Pelukan itu pun berakhir begitu saja ketika terdengar pengumuman yang memberikan informasi pesawat Lion Air yang akan take off dalam 5 menit lagi.

 “Boarding for Lion Airlines flight number 111 will commence immediately. Would all passengers please to proceed gate 12 and have your boarding pass and identification ready.” 

Renja mengangkat wajah mungil Kala yang kini sudah dibanjiri dengan air mata, lalu Renja mengusap wajah gadis itu, kini pemuda itu memberanikan diri sendiri membuka suara.

“Kal aku bakal jarang kembali ke Jakarta, tapii kamu tenang aja aku bakal chat kamu setiap hari, kamuu juga semangat dan giat-in lagi yaa belajarnya!” ucap Renja disertai senyumannya. Kala tidak mampu menjawab. Ia hanya menatap mata Renja sendu.

Renja menggenggam tangan mungil milik Kala guna meyakinkan nya dan menenangkan gadis itu. pada akhirnya Kala membuka suara nya sebelum benar-benar kehilangan sosok yang berada didepan nya.

 “Aku akan selalu nunggu kamu Ren”ucap kala. 

Renja hanya dapat tersenyum, sakit itulah yang ia rasakan saat mendengar Isak dari gadis yang ia cintai. Renja kembali menarik Kala kedalam pelukannya.

 “Jangan nangis yaa Kal aku selalu ada dimanapun kamu berada meskipun kamu tidak dapat menemukan keberadaan ku bahkan jika ragaku sudah tidak ada tapi kamu harus inget dihati kamu cuma ada aku begitupun sebaliknya"

Renja melepas pelukan tersebut, dia mengulurkan tangan kala dan memberikan boneka berbentuk Teddy bear itu ke Kala, Kalaa kalau kamu kangen aku kamu peluk ajaa yaa boneka ini anggap saja dia penganggti diriku, aku pamit dulu yaa cantik.

Sekarang Renja mengikis jarak yang ada dan mengecup kening ku. hari ini detik ini terakhir kalinya aku dapat melihat senyum pemuda itu senyum yang benar-benar menggambarkan ketenangan dan kebahagiaan yang membuat siapa saja terhanyut dengan senyuman itu dan kali ini Renja benar-benar menghilang dari pandangannya.  

Aku pulang dan mengistirahatkan diriku hari ini berlalu bahkan malam ini saja aku belum mendapatkan kabar dari Renja padahal pemuda itu berjanji akan mengabari dirinya jika sudah sampai.

Seharian pun berlalu ke esokan harinya ku pikir aku sudah mendapat kabar darinya nyatanya belum sama sekali. aku pun berjalan ke sofa dan menyetel Tv. Berita kali ini membuat diriku benar-benar terkejut “prang” tak sengaja aku menyenggol gelas yang tepat berada disamping sofa ku, buliran bening kembali menghiasi wajahku.

Tidak tidak mungkin Renja meninggalkan ku. Bodohnya aku tetap berpositif thinking dan mencoba menghubungi nomor telepon Renja lagi dan lagi tapi nihil aku tidak mendapatkan respon apapun. 

Aku berlari menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa tanpa kusadari aku meloncati 1 anak tangga dan menyebabakan kaki ku tergelincir.

 “Sakit” rintihku.

Tapi aku tidak mau berpikir panjang lagi karena yang ada dipikiran ku kini bagaimana keadaannya Renja.

Kini diriku sudah berada di bandara dengan kondisi yang kacau layaknya orang gila. Aku berlari menerobos lalu lalang orang dan melihat segerombolan orang-orang yang sama kondisinya seperti diriku menangis tersedu-sedu mencari data penumpang Lion air yang menjadi korban dari insiden tersebut. 

Jariku mencari nama penumpang yang menjadi korban dari insiden itu tak ku sangka aku menemukan nama Renja pemuda yang aku cintai tertaut dimading tersebut. Kaki ku mendadak lemas dan diriku terduduk dilantai aku mengigit bibir ku agar orang tidak dapat mendengar isak-an ku.

10 menit berlalu aku memutuskan pergi ke pantai tempat pertama kali aku menghabiskan waktu banyak dengan renja dan tempat itu menjadi saksi bisu kisah ku dengan renja dimulai.

Aku terduduk dipantai menatap lamat senja sambil melingkarkan tangan diantara kedua lututku. kak, ucap seorang pemuda. aku pun mendongakkan kepala melihat siapa yang datang. 

“kamu siapa”? ucapku dengan sendu, dia mendudukan dirinya disamping diriku dan mengulurkan tangannya aku pun menyabut tangan pemuda itu.

 Pemuda itu kembali membuka suara “kenalin kak saya Senja”aku pun terdiam dan air mata ku masih terus membanjiri pipi ku, “wajah kamu mirip seperti orang yang kini kehadiran nya aku rindukan” ucapku sambil tersenyum sendu. 

Pemuda itu kembali membuka suara “iya saya tau siapa yang kamu maksud dia kembaran saya bukan?Renja Gamatama?” aku kembali mengigit bibir ku guna menahan Isak ku.

Pemuda itu menarik diriku kedekapan nya, hangat sama seperti dekapan Renja aku semakin tak mampu menahan Isak ku kini aku benar-benar menangis sejadi-jadinya.

“Saya ada disini Kala meskipun saya bukan Renja orang yang kamu cintai tapi saya akan tetap disini menganggtikan kehadiran Renja, saya tau kamu gadis yang kuat” ucap nya sambil menepuk pundak ku.

Tak hanya paras bahkan perilaku nya sangat mirip dengan Renja, aku melepaskan pelukan tersebut dan bertanya “Senja maaf jika aku lancang tapi adakah pesan yang disampaikan Renja ke kamu sebelum dia benar-benar pergi?.”

“Dia hanya menitipkan amanah ke saya untuk menggantikan posisi dia dikehidupan kamu menyayangi kamu mencintai kamu setulus dirinya hanya itu yang disampaikan.” ucap senja dan dia juga menitipkan pesan melalui surat ini.

Senja memberikan amplop yang berisi surat itu ke Kala. Kala menerima amplop itu dan membuka surat yang diberikan Renja untuk dirinya bait ke bait dibaca dengan seksama oleh Kala tak henti-hentinya air mata gadis itu tertumpah. 

  • Isi surat 

“Kal belum lama kita menjadi dekat tapi ternyata aku sudah kalah duluan dengan waktu. kalau surat ini sudah ada ditangan kamu dan kenyataan kita tidak akan bertemu lagi satu sama lain aku berharap kamu jangan menangis yaa?aku mohon.

Ku akui aku memang mencintai mu tetapi aku tidak bisa melihat gadis yang kucintai menangis. Aku lebih suka melihat binar dikedua matamu saat kamu tersenyum.

Senyum yang manis penuh ketenangan dan begitu tulus. suaramu tawa mu selalu terdengar bahagia dan aku berharap selamanya seperti itu ya sayang.

Maaf maafkan aku belum sempat mengungkapkan isi hati ku aku takut kalau ternyata yang kamu rasa beda dari yang aku rasakan. maaf aku belum sempat memilikimu tapi sudah dipisahkan jarak, aku selalu berharap kamu bisa merasakan perasaanku yang sesungguhnya.

Jika kamu merindukan kehadiran ku lihatlah senja disore hari aku selalu ada membawa kehangatan untukmu meskipun raga ku tidak dapat kamu dekap kembali. i love you 300 thousand.”

Aku kembali membuka suara. “Renja Gamatama nama mu akan selalu abadi di hatiku walau takdir tak pasti dan kini berujung memisahkan kita berdua ku harap kamu disana baik-baik saja.

Meskipun hadirmu di sisiku hanya datang sebentar namun sangat menenangkan layaknya senja. harapanku mungkin sudah terpatahkan belum aku terpikirkan memberhentikan hubungan kita nyatanya tuhan telah memberhentikan terlebih dahulu dengan membawa kamu ke sisinya.

Aku selalu menyukai senja meskipun kini aku tidak dapat merasakan dekapan hangat mu tapi aku selalu bersyukur pernah bertemu dengan tokoh sebaik dirimu dihidupku, tunggu aku kembali yaa Ren.”


END