Tak ada yang paling diburu oleh seorang anak saat lebaran tiba, kecuali bersua dengan orang tua mencium tangannya yang bergelimang berkah.

Selain berkah yang diburuh ada lagi yang paling dirindu adalah masakannya, karena tidak ada chef terbaik di dunia selain ibu. Pasti semua anak sepakat, betul kan? Bahkan para suami yang memiliki istri pandai memasak pun, pasti sesekali masih akan request pada istri masakan ala ibunya. (Data dari pengalaman pribadi dan beberapa teman)

Resep boleh sama tapi cita rasanya akan sangat berbeda, bahkan Chef ternama Fara Queen atau pun Chef Renatta so pasti lewat. Resep ibuku sudah lahir jauh sebelum para Chef ternama tersebut lahir.

Ibuku asli ndeso tulen, tapi memiliki seni memasak yang tak tertandingi (tak ada kecap nomor 2). Bagi yang pingin bocoran resep ibuku, sabar ya! dengan segenap keikhlasan akan saya bagi dalam tulisan ini. 

Sedikit cerita tentang aku dan ibuku boleh kan? Siapa tahu ada yang memiliki kesamaan.

Ibuku sama dengan diriku tidak suka dan tidak mau sedikit pun menyentuh masakan daging hewan berkaki empat, bahkan untuk sekedar mencium aromanya saja rasanya perut terasa mual. Tidak usah ditanya kenapa? karena jawabannya pasti akan sangat panjang.

Mungkin saya dan ibuku termasuk kelompok minoritas yang bukan vegetarian, tetapi tidak suka makan daging dan segala olahannya. Baik  yang harganya murah hingga jutaan rupiah, olahan dalam negeri atau mancanegara, semua tak ada yang bisa memantik selera atau membuat saya menelan ludah.

Semua masalah ada solusi dan hikmahnya dan salah satu hikmah yang kami dapatkan adalah Ibuku menjadi kreatif, selalu muncul ide-ide resep masakan yang out of the box, berani melakukan revolusi masakan Nusantara. Sedangkan solusi dari permasalahan kami adalah resep terbaru ala ibu membuat saya bisa merasakan segala masakan Nusantara, baik gule, rendang, semur, rawon dan lain-lainnya. (Loh kok bisa?)

Nah makin penasaran kan! Sudahlah dari pada berbelit-belit langsung saja saya bocorkan apa saja kreasi masakan ala Chef pribadi saya.

1. Semur ikan panggangan

Mungkin sekarang tinggal searching sudah muncul banyak resep serupa, tapi jauh sebelum mengenal internet ibuku sudah membuat masakan ini. Berawal dari rasa penasaran yang meradang untuk bisa mencicipi semur daging, sementara lidah dan perut melakukan pemberontakan, maka muncullah ide semur ikan panggangan.

Rasa semur ikan panggangan buatan ibu sangat nendang. Berkali-kali saya mencoba membuat semur dengan resep yang beliau wariskan, tapi tidak bisa menandingi cita rasa buatan ibu, padahal rahasia dapurnya sudah terpampang nyata.

2. Rendang Ikan Fillet Goreng

Rendang  adalah masakan yang berbahan dasar daging asli Indonesia yang berasal dari Minangkabau.  Ibuku telah berani mengubah masakan legendaris rendang yang berbahan dasar daging  diganti ikan emas dengan cara difillet kemudian  digoreng kering lalu dibumbu rendang.

Banyak yang menyangsikan bahkan mencibir dengan kreasi yang satu ini (begitulah ide-ide baru yang tidak common sense, pasti banyak yang menyangsikan) Namun setelah mencicipinya, pasti akan berubah responnya.

3. Rawon Ayam

Rawon merupakan makanan yang dibuat dari aneka bumbu, rempah, dan potongan daging sapi. Salah satu rempah yang khas digunakan untuk membuat rawon adalah kluwek atau keluak. 

Biasanya masakan Nusantara yang satu ini cocoknya adalah untuk daging baik sapi maupun kambing. Akan tetapi ibu saya berani mengubah kebiasaan tersebut mengganti daging sapi dengan ayam kampung dan menurut saudara saya yang sudah merasakan perbedaannya memberikan komentar sangat nikmat dan lezat.

4. Gulai Ikan Tombro atau Ikan Mas

Gulai adalah masakan berkuah santan berwarna kuning keemasan dan kerap dijadikan menu andalan dalam berbagai acara besar karena terkesan mewah dan digandrungi para pencinta kuliner nusantara. 

Beberapa tahun terakhir ini lagi marak gulai kepala ikan (ibuku menyebutnya dengan gule). Saat awal buming saya tertarik mencicipi kuliner tersebut, dan ketika di suapan pertama lidah langsung mengenalinya, karena sejak kecil sudah sering makan gule ikan tombro.  

5. Krengsengan Wedel (jeroan ikan)

Salah satu hidangan khas Jawa Timur yang penuh cita rasa, dengan bumbu yang terbilang unik sangat cocok sebagai sahabat nasi yang masih hangat adalah krengsengan daging dan jeroan. 

Resep sama persis dengan jeroan sapi, bedanya ibu mengkreasi dari jeroan ikan (wedel) yang sudah dicuci bersih. Tahu kan? bangkai ikan saja halal apalagi jeroannya, pastinya halal dong! yang penting dicuci bersih dan suci serta dimasak  hingga matang.

6. Bakso Ikan 

Saat makan bakso rame-rame di warung bakso dan mie ayam. Teman saya bilang " rugi di dunia sekali gak bisa merasakan nikmatnya bakso" saat itu saya hanya menjawabnya dengan senyuman "kata siapa saya ndak pernah makan bakso,  kan ibuku ahli membuat bakso, meskipun bakso ikan atau ayam toh bumbu racikannya sama. Saya sudah merasa puas dan meyakini rasa bakso urat, granat bahkan bakso beranak apa pun namanya  rasanya sama seperti bakso buatan ibuku.

7. Abon Ikan

Abon adalah salah satu makanan kering yang biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dan tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering.

Abon umumnya diolah dari daging sapi, tapi ibuku membuat terobosan baru yaitu membuat abon dari ikan laut yang dikukus terlebih dahulu lalu ditumbuk dan disuir-suir dan dimasukkan pada bumbu yang sudah ditumis, lalu gongso atau ditumis hingga agak mengering.  

Itulah tujuh contoh revolusi masakan Nusantara yang ibu kreasikan dengan hanya berbekal intuisi, tanpa adanya referensi, sekolah masak atau pelatihan. Semoga bermanfaat khususnya para sahabat yang  tidak menyukai makanan  daging atau mulai jaga jarak dengan daging waakhowatuha karena alasan kesehatan dan lain-lain.  Silakan mencoba resep ibu saya dari desa.

Selamat mencoba!