Upaya Indonesia meminta dukungan internasional agar mengakui kemerdekaan Indonesia utamanya dari wilayah Timur Tengah, yaitu karena hubungan Palestina dan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat erat.

Indonesia sangat tegas menolak kolonialisme, imperialisme Israel terhadap Palestina.

Indonesia sangat membela hak kebebasan Palestina yang dijajah oleh Israel.

Tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina membuat Pemerintahan Indonesia untuk membantu dan mengundang Dewan Keamanan PBB agar membuat pertemuan formal untuk memaksa Israel menghentikan penyerangan yang keji terhadap Palestina.

Karena tindak jahat yang dilakukan akan memperburuk penderitaan yang di rasakan rakyat Palestina.

Selanjutnya, Dari peristiwa yang terbaru sesuai dengan janji kampanye pada 6 Desember 2017, Presiden Amerika serikat Donald Trump secara mengejutkan mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Dimana, dalam pidatonya di Diplomatic Reception Room, Amerika Serikat untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan ini kebijakan Donald Trump akan memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Namun, posisi Jerusalem masih terpusat perselisihan antara negara Israel dan Palestina serta menjadi indikator strategis dalam perundingan damai antara-kedua pihak, maka ini menjadi daftar penderitaan Palestina pada akhirnya.

Pada 7 Desember 2017 di Istana Bogor, akhirnya Joko Widodo bertindak untuk mengecam keras Indonesia dalam isu Palestina yang ditandai sikap Presiden Amerika Serikat untuk mempertimbangkan keputusan sepihak di mana Indonesia juga telah bersikap sesuai dengan UUD 1945, meski itu Donald Trump tidak menanggapi.

Akan tetapi Jokowi terus berusaha untuk memberikan dukungan pada Palestina bahkan Beliau dalam janji kampanye nya akan menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Melihat Palestina yang semakin menderita dalam kasus pasca keputusan Donald Trump ini, akhirnya dalam kesempatannya Menlu Retno Marsudi dengan tegas selalu menyampaikan bahwa perjuangan Palestina ada di politik luar negeri Indonesia.

Dimana setiap diplomasi Indonesia negara Palestina selalu ada dan membantu. Oleh karena itu Indonesia tidak pernah berhenti untuk membantu Palestina.

Akhirnya langkah pertama konsulat RI mendekatkan diri untuk membantu rakyat Palestina, yang ditandai bahwa Indonesia menjadi tuan rumah KTT luar biasa OKI ke 15 mengenai Palestina dan Al Quds Al Syarif pada tahun 2016. Selain itu Indonesia juga menjadi tuan rumah International Conference on the question of Jerusalem yang diinisiasi oleh Prancis di tahun 2015

KTM yang diberlangsungkan di Istanbul pada 2017, Indonesia menjadi pihak yang mendorong pertemuan tingkat menteri OKI pasca kerusuhan yang terjadi di Jerusalem, selain itu Indonesia memperkuat capacity building dengan memberikan berbagai pelatihan beberapa program unggulan terhadap rakyat Palestina.

Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada HUT RI ke-72 di depan sidang bersama DPD dan DPR menyampaikan supaya Indonesia terus bergerak membela rakyat Palestina dengan mengusulkan proteksi internasional di Kompleks Al-Aqsa.

Dimana Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan serta membangun sekolah-sekolah dan menampung ribuan imigran.

Hal ini yang menjadi dukungan Indonesia pada kemerdekaan Palestina dengan membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah dan mendorong ASEAN dan PBB dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Mengingat pentingnya persoalan Yerusalem ini untuk perdamaian dunia, proses kebijakan luar negeri Indonesia dapat digunakan dengan rational policy model.

Dimana proses kebijakan ini sendiri secara teoritik sangat dipengaruhi oleh adanya faktor politik domestik dan eksternal internasional.

Politik Bebas Aktif Indonesia yang  dijalankan dengan seksama yang sudah dinyatakan  di UUD 1945 yaitu disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai perikemanusiaan dan perikeadilan.

Tetapi upaya Indonesia dalam memperjuangkan Negara Palestina sebagai negara berdaulat dan maju Joko Widodo menyampaikan sikap Indonesia dimana terkait pengakuan Amerika Serikat terhadap Jerusalem.

Presiden Republik Indonesia mengecam keras terkait Donald Trump yang tidak menanggapi.

Akhirnya Joko Widodo mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu untuk membela Palestina. Dimana dengan keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel itu melukai hati umat Islam dan juga rasa keadilan umat manusia.

Akhirnya Presiden Joko Widodo menyampaikan usulan sikap negara anggota OKI yaitu

  1. OKI harus menolak pengakuan Unilateral tersebut
  2. Presiden mengajak semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv, Israel. Untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan ke Jerusalem.
  3. OKI menjadi penggerak dukungan negara yang belum mengakui Palestina, untuk segera melakukan dukungan atas kemerdekaan Palestina.
  4. OKI tingkatkan bantuan kemanusiaan, meningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina.
  5. OKI harus mampu menjadi motor di forum internasional dan multilateral termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk mendukung Palestina. 


Dan tidak hanya itu dukungan Indonesia bukan hanya dalam bentuk dukungan politik, namun juga dalam peningkatan kapasitas dan dukungan kepada perekonomian Palestina.

Presiden Joko Widodo menyampaikan juga bahwa dukungan masyarakat Indonesia tidak akan surut dan akan selalu semangat dalam mendukung Palestina.

Akhirnya disampaikan pada keterangan yang dilansir di akun resmi Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk mendukung perjuangan Palestina dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina dan menolak pengakuan sepihak Trump.