Kehidupan sosial manusia tidak bisa lepas dari perubahan, sehingga mendasari pengaruh bagi aktivitas sosial maupun perilaku. Perubahan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini mewajibkan masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan baik. Kenapa? Karena hal tersebut akan menentukan sejauh apa masyarakat dapat bertahan atas setiap perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan atau biasa dikenal dengan sebutan revolusi memiliki arti yaitu suatu perubahan bentuk sosial dan kebudayaan serta kebiasaan masyarakat umum yang menyangkut unsur-unsur kehidupan masyarakat.
Sedangkan industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah bahan mentah, bahan baku menjadi barang berkualitas. Revolusi industri saat ini adalah revolusi industri 4.0 yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber.
Istilah industri 4.0 ini berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik, meliputi tren otomatisasi dan pertukaran data mencakup sistem siber-fisik,internet of things (IOT),cloud computing, dan cognitive computing.
Revolusi industri sekarang berada di fase puncaknya yaitu keempat, dengan munculnya teknologi digital yang berdampak pada kehidupan manusia di seluruh dunia. Revolusi industri 4.0 membawa pengaruh besar terutama pada sumber daya manusia, yaitu mahasiswa.
Muncul banyak tantangan yang harus dihadapi pada dunia pendidikan, ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk menghadapi dampak negative dari munculnya revolusi industri 4.0 bagi mahasiswa.
Kemampuan melakukan inovasi menjadi suatu keharusan perguruan tinggi termasuk pembelajaran yang diterapkan oleh dosen. Perguruan tinggi harus mampu melahirkan lulusan yang berkualitas, sebagai mahasiswa kita harus pintar dan kreatif membangun inovasi ke depannya seperti, meningkatkan kompetensi teknologi komputer, kemampuan bekerja sama secara kolaboratif, memiliki pemikiran kritis dan sistematis, dan ketrampilan dalam berkomunikasi.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Ananda, terdapat 4 peran mahasiswa yakni:
1. Agent of Change (Generasi Perubahan)
Sebagai generasi perubahan, mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Mahasiswa diharuskan memiliki kesadaran sosial dan kematangan berpikir yang kritis.
Kegiatan yang bisa dilakukan yaitu pengabdian yang focus untuk memupuk rasa kesadaran mahasiswa dan bentuk nyata peran mahasiswa sebagai agen perubahan di era revolusi industri 4.0 yang tetntunya berbeda dengan agen perubahan di era 2000-an. Peran mahasiswa saat ini dapat dilakukan melalui sosial media dan pengembangan teknologi.
2. Social Control (Generasi Pengontrol)
Sebagai generasi pengontrol, mahasiswa diharapkan dapat mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Dimana, mahasiswa dituntut untuk bersosialisasi dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan.
Tidak lupa juga bersikap kritis dalam menghadapi permasalahan dalam pemerintahan, kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh aparat negara yang awalnya dibuat untuk menyejahterakan rakyat malah menyengsarakan masyarakat.
Dalam hal ini mahasiswa harus kritis dalam menghadapi setiap kebijakan yang seharusnya untuk kepentingan umum masyarakat malah disalahgunakan untuk kepentingan golongan tertentu.
3. Iron Stock (Generasi Penerus)
Sebagai generasi penerus, mahasiswa diharapkan dapat menjadi tonggak kepemimpinan di masa mendatang. Harus mampu menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki akhlak mulia dan kemampuan yang nantinya bisa menggantikan generasi sebelumnya.
Tidak lupa juga sebagai mahasiswa harus mampu bersaing dalam tatanan kehidupan tanpa menyingkirkan nilai-nilai dan norma bermasyarakat.
4. Moral Force (Gerakan Moral)
Sebagai penggerak moral, mahasiswa diharapkan dapat menjaga stabilitas moral di lingkungan masyarakat, dituntut memiliki akhlak yang baik dikarenakan sebagai teladan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Segala perbuatannya akan diamati dan dinilai oleh masyarakat, sehingga harus mampu menempatkan diri dalam hidup berdampingan dengan masyarakat.
Nilai moral merupakan aspek penting yang harus dipahami, karena dalam hal ini mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan nilai dan moral yang ada di lingkungan masyarakat agar bisa diterima di kehidupan bermasyarakat.
Banyaknya tenaga kerja yang tidak kompatibel, di mana terpaut pada suatu titik kondisi tenaga kerja yang tidak terlatih merupakan salah satu tantangan terbesar revolusi industri 4.0. Indonesia memiliki angkatan kerja terbesar ke-4 di dunia, namun sangat kekurangan dalam talenta.
Anggaran pendidikan pemerintah saat ini hanya sekitar US$ 114/kapita. Tantangan ini perlu dijawab dengan peningkatan kompetensi terutama penguasaan teknologi komputer, keterampilan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama secara kolaboratif, dan kemampuan untuk terus belajar dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Di sinilah peran mahasiswa diuji, yang tidak hanya sebagai penikmat dari kemudahan akses di era modern ini tetapi, bagaimana mahasiswa menyikapi sebuah revolusi industri.
Mahasiswa dapat memperoleh manfaat dari digitalisasi ekonomi saat ini, tetapi hanya jika kita mempersiapkan diri dengan cukup baik. Untuk mengantisipasi revolusi industri 4.0, penting untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia.
Sekarang kita tidak hanya bersaing dengan talenta Indonesia saja tetapi juga bersaing dengan talenta asing lainnya. Di sinilah tanggung jawab sebagai generasi penerus Indonesia untuk melengkapi diri dengan bakat kompetitif melalui program pendidikan yang kompetitif perlu dilaksanakan.
Memelihara kewirausahaan di Indonesia, Ini terbukti selama krisis yang terjadi beberapa tahun lalu. Sektor pengusaha Indonesia yang diisi oleh aktivitas produktif dapat mempertahankan stabilitas ekonomi.
Di atas itu, itu juga akan membuka peluang kerja untuk bakat lokal. Mendorong reformasi dalam birokrasi sangat penting karena pada akhirnya akan meningkatkan perbaikan sosial & ekonomi. Ini juga merupakan gerakan yang diperlukan untuk menciptakan fondasi kokoh stabilitas ekonomi yang dihadapi perdagangan bebas dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).