Menuntut Ilmu sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa adanya ilmu manusia tidak dapat berkembang dan mengetahui tentang banyak hal. Menuntut ilmu memberikan banyak manfaat kepada mereka yang mejalankan nya. Dalam Islam, menuntut ilmu pun hukum nya adalah wajib bagi setiap umatnya.
Hadist yang menjelaskan tentang kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah No. 224, dari Anas bin Malik ra, yang dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al Jaami ash-Shaghir No. 3913 sebagai berikut:
عن أنس بن مالك قال: قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم
Dari Anas bin Malik beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (al-Qazwani, 2000).
Banyak penuntut ilmu di masa kini yang bersusah payah dalam hal menuntut ilmu, tetapi tidak kunjung mendapatkan pemahaman yang semestinya juga tidak bisa memetik manfaat dan buahnya mengamalkan dan menyebarluaskan karena tidak menggunakan metode yang benar dan tidak pernah memenuhi persyaratan. Padahal siapa saja yang salah memilih jalan pasti bakal tersesat dan tidak bisa menggapai tujuan yang diinginkan
Dalam menuntu ilmu, adab dan etika adalah hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan agar memudahkan dalam mendapat pemahaman dan keberkahan serta pahala dari Allah SWT.
Ada banyak adab dan etika dalam menuntu ilmu seperti giat dan konsisten, mengamalkannya larangan dalam mempelajari ilmu perdukunan, niat yang buat dalam menuntut ilmu semat-mata karena Allah SWT, tawadu, memilih guru yang tepat, memilih jenis ilmu yang tepat, dan saling menasehati dalam kebaikan
Namun disini akan dibahas lebih rinci tentang salah satu adab dalam memunutu ilmu ialah “Menyucikan Niat Dalam Menuntut Ilmu”
Niat
Secara bahasa, niat adalah al-qashd, yang artinya keinginan. Sementara secara istilah syar'i, niat didefinisikan sebagai azam atau tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT. yang letaknya berada di dalam batin atau hati. Niat adalah suatu keingain dalam hati untuk melakukan tindakan atau perilaku yang ditujukan hanya kepada Allah SWT.
Dikatakan oleh Imam al-Baidhawiy bahwa niat adalah “Dorongan hati yang terpancar dalam perbuatan yang sesuai dengan tujuan yang benar, seperti mengambil manfaat atau menolak mudharat baik pada saat itu juga atau pada masa yang akan datang….”
Menyucikan Niat dalam Menuntut Ilmu
Niat yang suci dalam menuntut ilmu ialah sebuah keniscayaan. Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya (HR Bukhari no 1 dan Muslim no 1907).
Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah SAW juga menegaskan, "Sesungguhnya Allah telah menentukan kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan. Maka, barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya kebaikan yang sempurna.
Dan, jika ia melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya 10 kebaikan sampai dengan 700 kali lipat. Dan barangsiapa yang berniat melakukan keburukan tetapi tidak jadi melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya kebaikan yang sempurna. Dan jika ia melaksanakannya, Allah akan menetapkan baginya satu keburukan" (HR Bukhari).
Ada berbagai amalan perbuatan yang berwujud amalan duniawi, tetapi dengan menggunakan niat yang baik, amalan tersebut akan menjadi amalan akhirat. Namun jika sebaliknya, amalan duniawi yang memiliki niat yang buruk hanya akan menjadi sebatas amalan duniawi saja.
Sebaiknya, kita dalam menuntut ilmu tidak memiliki niatan yang kurang baik seperti hanya untuk mencari popularitas semata, mencari harta duniawi, kedudukan di sisi penguasaan dan dipandang baik, ataupun semata-mata hanya agar mendapat pujian dari orang lain.
Sebagai seorang pelajar dan muslim, sebaiknya kita memiliki niat hanya untuk mencari Ridha Allah SWT. menghilangkan kebodohan bagi diri sendiri dan orang lain, untuk dibagikan kepada yang lain, menghidupkan agama, dan serta niat untuk melestarikan keberlangsungan Islam.
Pelajar dan muslim sebaiknya memikirkan hal-hal di atas. Kaarena kita harus mencari ilmu dengan tekun dan bersungguh-sungguh, namun jangan sampai hanya bertujuan untuk meraih kepentingan dunia yang hina dan fana ini.
Menguatkan tujuan kita dalam menutut ilmu menjadi salah satu manfaat menyucikan niat. Terkadang kita dalam menuntut ilmu sering mendapat banyak kendala sehingga melupakan tujuan pertama kita dalam menuntut ilmu. Dengan menyucikan niat, kita dapat menguatkan hati terhadap tujuan yang ingin dicapai
Kesimpulan
Menuntut ilmu adalah hal yang penting bagi manusia dan juga menjadi kewajiban bagi semua umat Islam. Dalam menuntut ilmu, adab dan etika yang paling penting adalah menyucikan niat itu sendiri. Salah satu cara menyucikan niat adalah dengan ketulusan niat lillahi ta'ala, mengharap rida Allah SWT. semata, sehingga aktivitas tersebut (menuntut ilmu) nantinya akan bernilai ibadah.
Referensi
Darsi, Oki Mitra. 2022. Pedoman Etika dan Adab Menuntut Ilmu dalam Islam, Jurnal Pendidikan dan Konseling. Volume 4.
Amirullah, Ilham Mundzir, Abdul Halim Sani, Muhib Rosyidi, Purwidianto. 2020. Spirit Islma Berkemajuan Untuk Indonesia Emas. Jakarta. UHAMKA PRESS