Manusia memikirkan banyak cara untuk bisa melalukan hal-hal yang membuat dirinya bisa bahagia. Zaman modern saat ini banyak hal yang dunia tawarkan agar manusia bisa mencapai tingkat kepuasannya untuk bahagia.

Banyak orang berpendapat bahwa bahagia itu adalah menikmati hidup setiap hari dengan bergaya hidup senang, tidak mengenal tua atau muda, status sosial, latar belakang pendidikan atau pekerjaan, menikmati kesenangan dunia ingin dirasakan banyak orang.

Di zaman milenial ini di media, baik media cetak maupun elektronik mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sumber ide dan opini secara global dipengaruhi oleh media. Dampak global dari perkembangan yang pesat ini memunculkan variasi gaya hidup (life style).

Salah satu tipe dari gaya hidup yang banyak dianut oleh remaja saat ini adalah gaya hidup hedonis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonism adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.

Kata hedone memiliki arti ‘kesenangan,’ sedangkan hedonismeos diartikan sebuah cara pandang yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kesenangan sebanyak mungkin. Kesenangan tersebut bisa didapatkan melalui berbagai cara, seperti menikmati hiburan, memiliki harta, kegiatan seksual, dan sebagainya.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab orang menganut paham hedonisme ini, yaitu :

Faktor Internal

Ini bisa dikatakan menjadi faktor utama timbulnya paham hedonisme, faktor yang timbul dari diri sendiri. Sudah menjadi tabiat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Oleh karena itu, manusia selalu haus akan kepuasaan dan mengejar sesuatu yang bisa membuatnya selalu merasa ada diatas tanpa melihat keadaan sekitar.

Faktor Eksternal

Faktor dari luar bermacam-macam, ada yang diambil dari adat dan budaya dari luar negeri yang tersebar lewat media informasi online lalu banyak dari kita yang mengikutinya. Bisa juga dari orang sekitar yang sudah menganut hedonisme dan secara tidak langsung pun kita mengikuti arusnya. Sebenarnya, faktor yang satu ini dapat kita hindari dengan selalu mengingatkan diri kita dan tidak mendekati hal-hal yang bisa membuat kita terbawa arus.

Pengaruh gaya hidup hedonis mempengaruhi masyarakat Indonesia cenderung konsumtif dan hedonis, di media televisi kita bisa melihat berbagai informasi dan berbagai iklan-iklan produk yang ditampilkan yang dapat mempengaruhi dan menggiurkan seseorang untuk dapat membelinya.

Sebut saja, kita dapat melihat untuk produk rambut, produk untuk kulit, kecantikan dan berbagai produk-produk yang lain yang tampaknya semua penting untuk dikonsumsi. Bila tidak tahan uji, orang akan menjadi konsumerisme, pandangan atau gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan yang membawa orang cenderung memiliki gaya hidup hedonis.

Sehingga, membawa kaum berkekurangan hidup dalam impian-impian yang juga telah memaksa sebagian dari mereka untuk menempuh cara-cara yang tidak wajar untuk mencapai impian-impian itu.

Bahkan tidak sedikit yang masuk  penjara hanya karena budaya yang hedonisme, contohnya saja seperti korupsi, mencuri uang, mencuri barang orang lain, bahkan ada yang melakukan berbagai pekerjaan yang  tidak baik hanya untuk memenuhi tujuan hidup mereka yaitu mencari kenikmatan dan kesenangan hidup semata.

Dan, bagaimana cara agar terhindar dari budaya hedonisme ?

1. Selalu Bersyukur

Nah, selalu bersyukur adalah point utama dalam hidup. Kita harus tahu, kalau kebahagiaan tidak hanya datang dari barang-barang yang branded, uang yang banyak, kekuasaan maupun jabatan melainkan datang dari hati yang selalu bersyukur atas apa yang sudah dimiliki.

Dengan bersyukur, tidak banyak mengeluh dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, maka kamu akan lebih tenang dan tidak mudah iri dengan kehidupan orang lain.

2. Berhati-Hati Dalam Memilih Pergaulan

Kalau sudah salah memilih pergaulan pasti kamu akan terjebak dengan gaya hidup yang hedon. Maka sebelum terjebak dengan gaya hidup yang hedon sebaiknya kamu mulai mempertimbangkan dan selektif dalam memilih teman. Sebab, teman yang baik tentu akan memberikan pengaruh yang baik untuk kehidupanmu  dan bukan pengaruh yang buruk.

3. Hidup Sederhana

Nah, mungkin beberapa teman-teman akan bertanya kenapa harus hidup sederhana ? sedangkan, saya punya orang tua yang sanggup memberikan apa yang  saya minta. Bagi kaum muda sebenarnya kalian harus sadar bahwa tidak selamanya orang tuamu dapat memberikan apa yang kalian minta. Sebab, jika suatu saat kamu bekerja, kamu akan tahu bagaimana rasanya mencari pekerjaan untuk menghasilkan uang.

Hidup sederhana bukan berarti kekurangan atau miskin. Dengan memulai hidup sederhana, maka kamu akan memulai hidup dengan mengutamakan kebutuhan bukan keinginan atau tuntutan nafsu semata.  Dengan menanamkan gaya hidup yang sederhana kamu bisa terhindar dari pemborosan atau keserakahan.

4. Fokus Dalam Bekerja

Dari  yang awalnya sibuk menghamburkan uang, memulailah untuk mengontrol diri dan fokus untuk bekerja. Dengan kamu mulai menanamkan pola pikir untuk bekerja keras dan mendapatkan penghasilan maka dari kerja keras kamu sendiri, kamu akan lebih menghargai apa yang kamu kerjakan, apa yang  menjadi hasil dari pekerjaan kamu dan apa yang kamu miliki.

Jadi, seseorang yang memiliki sifat hedonisme tidak juga harus dinilai negatif dengan pribadi tersebut karena, mungkin saja orang tersebut hedonisme karena secara materi dia berkemampuan untuk berbelanja dan menikmati kesenangan bahkan menggunakan uangnya untuk kegiatan-kegiatan sosial dan mempunyai jiwa yang senang memberi kepada orang lain yang membutuhkan.

Namun, yang dinilai adalah ketika dengan materi, orang tersebut secara berlebihan menggunakan uangnya dengan mengkonsumsi alkohol, hura-hura daripada belajar untuk menambah ilmu dan mengembangkan bakat yang sudah ada pada dirinya.