Kita sudah dari kecil menikmati bangku Pendidikan. Belajar mengeja huruf dan angka. Belajar untuk berkawan dan bersosialisasi dengan sekitar. Tak jarang juga belajar untuk berkompetisi dan belajar menerima berbagai kepahitan hidup. Ambisi mengejar pendidikan tinggi juga terus digaungkan di sekitar kita. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi citra diri. Semakin panjang gelar, semakin banyak menerima puji.
Saking seringnya paparan motivasi pendidikan ini kita terima setiap hari, sampai terkadang banyak dari kita yang lupa untuk apa sih sebenarnya kita sekolah? Mengejar sekolah yang mutu dan kualitas terbaik. Berjibaku berkutat dengan berbagai ujian untuk mencetak nilai sempurna dan mendapat predikat juara. Belum lagi banyak rupiah yang rela dibayar untuk bisa mendapatkan kursi di sekolah-sekolah ternama.
Semakin tinggi pendidikan, semakin sempit tujuan menjadi sekedar untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, sekolah tinggi agar memperoleh kesempatan kerja yang bergengsi, agar mampu menghasilkan cuan berlimpah, dan hidup bahagia berkecukupan. Tidak sedikit juga yang hanya memandang pendidikan dalam ukuran materil semata.
Padahal jika kita kembali ke akar, pendidikan memiliki makna dan tujuan lebih dari sekedar tiket untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Pendidikan lebih dari sekedar meningkatkan citra diri semata. Betapa pendidikan menjadi sangat penting dalam pandangan agama. Bahkan perjuangan dalam pendidikan disetarakan pahalanya dengan berjihad di jalan Allah SWT.
Pendidikan sejatinya adalah cahaya bagi kehidupan manusia. Satu-satunya yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah adanya akal. Dan pendidikan adalah wadah untuk mengasah akal manusia. Maka untuk apa mengejar pendidikan sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya?
Mendekatkan diri Pada Sang Maha Pencipta
Ilmu dan pendidikan yang dipelajari semakin dalam dan banyak sejatinya justru membuat setiap jiwa tersadar bahwa segala yang berjalan di dunia ini adalah bukti Kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Semakin dalam ilmu dipelajari, semakin tersadar banyak hal yang sejatinya kita nggak tau. Semakin tinggi sekolah semakin sadar bahwa tak peduli apapun gelar yang kita tuju, tetap saja ada hal-hal yang tidak mampu kita kontrol dan kendalikan.
Kita mungkin bisa berusaha, membuat rencana, memperhitungkan strategi terbaik, namun semakin tinggi ilmu kita akan tersadar bahwa akan selalu ada faktor resiko, akan ada faktor error dalam kehidupan yang tidak bis akita kendalikan. Dan ini semua, sejatinya harus membuat kita sadar bahwa yes, dalam hidup ini ternyata ada Yang Maha Besar diatas segalanya.
Semakin ilmu diraih, semakin menunduk jiwa terhadap ketentuan Sang Pencipta. Adapun, mereka yang dengan ilmunya setitik lalu kerap merasa tinggi hati, merasa paling pintar dan benar, bisa jadi belum “benar-benar” belajar dengan sungguh-sungguh. Karena perlu banget diingat, bahwa belajar nggak Cuma pakai otak dan logika saja. Tapi perturutkan hati kita disitu, agar kita nggak sekedar paham, namun bisa meresapi dan menghayati.
So, kalau kalian masih ngerasa pendidikan yang sepertiga hidup kalian dihabiskan kesitu namun nggak menambah rasa yakin pada Tuhan Semesta Alam, please please merenung sejenak. Luruskan hati, agar pendidikan yang kita tempuh apapun itu ilmunya bisa membawa manfaat bagi kita. Tidak sekedar mencetak angka di atas selembar kertas semata.
Memperbaiki Budi Pekerti
Semakin meningkat kelas dalam tata pendidikan yang kita tempuh, sejatinya semakin banyak ilmu yang kita dapat. Dengan banyak ilmu, harusnya budi pekerti kita semakin membaik.
Contohnya, dibandingkan sama anak SD kelas 1 yang masih gampang nangis kalau menghadapi hal-hal yang tidak disukai. Nah, tentunya semakin besar sifat ini perlahan akan berubah kan? Ya begitulah esensi ilmu mampu membawa perubahan pada perilaku kita.
Dengan ilmu, dulu kita nggak paham tentang makanan sehat, sekarang karena sudah tau kita bisa merubah pola makan kita lebih sehat. Dulu sebelum tau bahwa manajemen keuangan itu penting, kita mudah hura-hura dan menghamburkan uang untuk hal kurang berguna, kini setelah tahu kita akan lebih bijaksana dalam membelanjakan uang.
Serta banyak aspek kehidupan yang semakin berubah kearah baik dengan bertambahnya ilmu. Menambah rasa tanggungjawab, minimal tanggungjawab ke diri sendiri kan? Yes, mencari ilmu, mengejar pendidikan yang lebih baik, sejatinya adalah untuk merubah budi pekerti kita menjadi lebih baik. Budi merefleksikan sikap dan perilaku, pekerti mewakili pengetahuan, kecerdasan intelektual. Jadi Budi Pekerti harus menjadi lebih baik.
Sayang banget kan, pendidikan setinggi langit di angkasa, namun bila budi pekerti kita tak jauh beda dengan adik-adik SD untuk apa sekolah tinggi? Karena itu, setiap jenjang pendidikan kita lalui, pastikan kita renungkan perjalanan tersebut untuk melihat ke dalam diri kita sendiri. Adakah budi pekerti kita sudah semakin baik?
Menambah Manfaat bagi sekitar
Dan ini yang paling umum banget, yaitu dengan pendidikan seharusnya kita mampu memberi manfaat atau menebar kebaikan bagi sekitar. Ya, dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, orang terdekat, hingga teman, dan masyarakat luas. Manfaatnya gimana? Wujudnya tentu saja bisa banyak hal.
Bisa diwujudkan dengan pekerjaan yang kita peroleh sebab pendidikan yang kita tempuh, misal menjadi dokter, menjadi pengacara, dan sebagainya. Dengan pekerjaan yang kita miliki kitab isa menebar manfaat bagi sekitar kita. Yes, tolong di highlight untuk menambah manfaat.
Ketika kita berambisi untuk sekolah tinggi guna memperoleh karir cemerlang dan memperoleh pendapatan tinggi boleh saja. Tidak ada salahnya, namun masukan juga donk tujuan untuk bisa menebar manfaat bagi orang lain. Yakinlah, jika kita mampu berbagi dan menjadi manfaat bagi banyak orang, rejeki pasti akan mengikuti.
Perjalanan menempuh pendidikan ini tentu saja amat panjang ya, dan sering kali kita lupa di tengah jalan untuk apa sejatinya pendidikan yang kita jalani tersebut. Untuk apa kita berjibaku mengejar pendidikan terbaik di dunia ini. Maka, merefleksikan perjalanan akademis kita dan melihat sudahkah hati dan pikiran kita selama menempuh pendidikan memberikan tujuan yang lebih eternal dibanding sekedar memperoleh ijazah.
Jika ketiga tujuan ini bis akita pegang teguh selama menikmati masa studi kita, inshaAllah ilmu yang kita peroleh akan semakin berkah bagi diri kita sendiri dan tentu saja orang lain di sekitar kita.