"Oasis di tengah gurun pandemi COVID-19", ucap istri saya pertama kali mendengar kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Kemenangannya menjadi pelajaran bagi keluarga kami, memaknai bagaimana pentingnya dukungan keluarga dalam prestasi anak.
Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu diiringi bersatu padunya doa seluruh elemen bangsa berhasil membawa Emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia.
Saya sempat mencermati sejumlah artis, influencer, bahkan teman-teman turut membagikan doanya untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Inikah wujud dari kekuatan doa seluruh elemen bangsa?
Nuansa perayaaan bulan kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia mendapatkan kado terindah. Sebuah capaian prestasi luar biasa bulutangkis ganda putri di pertandingan tingkat dunia dan bergengsi yaitu Olimpiade Tokyo 2020.
Emas tersebut menjadi penyegar dahaga di tengah penantian tak kunjung usai pandemi COVID-19 dan menjalani perpanjangan PPKM berlevel. Penerapan PPKM berlevel ini membuat sebagian besar dari kita mesti bekerja dari rumah, belajar dari rumah.
Tentunya berkat era digital inilah, kita tetap terhubung secara virtual. Kemudian, seluruh rakyat Indonesia dapat memperoleh berita capaian Emas tersebut dengan cepat.
Saya berasa mendengar teriakan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya dapat kita saksikan dari postingan Instagram, hingga status WA. Nuansa segar itu seakan dapat dirasakan pada tiap sudut rumah kita.
Sebuah oasis teriakan kegembiraan dalam suasana kekeluargaan di tengah pandemi COVID-19 melalui olahraga bulutangkis. Bulutangkis berhasil (kembali) membangkitkan dan menyatukan kita semua untuk menyambut perayaan kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia.
Seluruh elemen bangsa Indonesia sedang bersorak dan bergembira menyambut Emas yang diperoleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Presiden Joko Widodo, sejumlah pejabat, artis, influencer, hingga semua orang merayakannya.
Kita dapat lihat berbagai ucapan selamat dan kegembiraan, lengkap dengan foto pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di luar dugaan kita semua, sebelumnya kita mungkin berpasrah seandainya hanya perak yang didapatkan.
Saya pun merinding tatkala menyaksikan lagu Indonesia Raya dikumandangkan, tetes air mata pun tak terbendung. Suasana haru penuh perjuangan anak bangsa di tengah pandemi COVID-19.
Kemenangan tersebut seakan melenyapkan rasa cemas kita menanti perpanjangan atau kelanjutan penerapan PPKM berlevel, hingga penantian terhadap angka kasus dan kematian akibat COVID-19.
Saya merasa bahwa situasi pandemi COVID-19 ini bak kita berada di padang gurun pasir. Greysia Polii/Apriyani Rahayu membawa dampak psikologis "oasis" ke kita semua. Namun, akankah oasis ini akan bertahan lama?
Dalam istilah ilmu geografi, merupakan wilayah subur dan terpencil di tengah gurun yang pada umumnya mengelilingi mata air atau sumber air dan terdapat beberapa pepohonan menghijau di sekitarnya.
Oasis emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu seyogyanya dapat pula dimanfaatkan untuk membangkitkan semua juang dan menyatukan doa seluruh elemen bangsa hadapi pandemi COVID-19.
Hal ini selaras dengan sambutan Menteri Agama yang mengajak kita semua untuk menjalankan 5M+1D, meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan doa.
Sebagai umat beragama dan bangsa yang berasaskan Pancasila, dimana sila pertama dalam Pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", maka kita wajib berdoa dan memohon kepada Sang Maha Pencipta.
Tentu kita semua sepakat bahwa doa mempunyai kekuatan yang menjadi pemersatu bangsa dan kekuatan untuk tiap diri kita hadapi pandemi COVID-19 ini. Hanya kepada Sang Maha Kuasa kita semua senantiasa memanjatkan doa, pinta, dan ampunan.
Saya pun teringat saat mendengarkan khotbah Jumat pekan lalu, khotib menyampaikan pentingnya kita menjalankan protokol kesehatan. Namun, ada hal penting lagi yang tidak boleh kita lupakan sebagai umat beragama yaitu berdoa dan beribadah.
Kekuatan doa yang terfokus pada satu titik. Kekuatan doa yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. Kemudian, diikuti dengan berbagai aksi nyata, berupa saling bantu dan gotong royong, serta taat menjalankan peraturan PPKM. Kesemua itu adalah kunci harapan esok lebih baik.
Kita berharap langkah tersebut membawa kita pada capaian Emas. Prestasi yang kita nanti sebagai hasil bersama arungi perlombaan pandemi COVID-19. Saya yakin kita semua sadar bahwa COVID-19 ini adalah musuk tak kasat mata.
Kita juga mengetahui bahwa pandemi COVID-19 ini adalah fase kehidupan yang memang sulit melanda seluruh penjuru negara di dunia ini. Sebuah fase kesulitan dalam hidup yang kita lalui bersama-sama.
"Kesulitan ini mesti kuat kita hadapi bersama", ujar Dr Faheem Younus, seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat dalam salah satu wawancara dengan stasiun televisi.
Di akhir wawancara, beliau menambahkan pesan yang diambilnya dari petikan Surat Al-Insyirah (surat ke-94) ayat 5 dan 6, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Mencermati pesan tersebut dan mengamati perjuangan pasangan ganda putri Indonesia dalam gapai Emas di Olimpiade Tokyo 2020 di atas.
”Kesulitan yang dilalui oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam berjuang membawa Emas Olimpiade Tokyo untuk bangsa kita tercinta, Indonesia setidaknya dapat menjadi pemantik dan pengingat bagi kita semua.
Di balik capaian prestasi ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, terdapat sebuah contoh keluarga tangguh dan tumbuh. Kemudian, tentunya perjuangan dari kedua atlit tersebut melalui latihan rutin, kedisiplinan, dan kekompakan sebagai satu tim.
Nilai-nilai tersebut semoga dapat kita petik dan menjadi pembelajaran bersama. Saatnya meningkatkan tingkat kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan dan ketentuan PPKM.
Semoga kekuatan 5M+Doa dapat menjadi kunci keselamatan dan kemenangan kita bersama menghadapi situasi pandemi COVID-19. Selamat untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan terima kasih telah membawa oasis bagi kami di tengah pandemi.