Pada Suatu Hati Nanti : Namamu

Pada suatu hati nanti

Namamu hanya mimpi

dalam tidur abadi


Pada suatu hati nanti

Namamu kan jadi harap

yang sia-sia


Pada suatu hati nanti

Namamu hanya akan jadi nama

yang tak pernah ku tahu siapa

2021



Kita

Kita adalah sepasang lupa

yang tak berusaha saling ingat

2021



Pada Suatu Muharram

Dalam masa : empat bulan membayang terang

Orang-orang menengadah menanti

akan datangnya keempat bulan tersebut

Di antara ialah Muharram


Kemuliaan melimpah

pada setiap insan yang berdoa, berusaha

Kebahagiaan dijanjikan

Cahaya menunggu di depan lorong jiwa


Sebagaimana yang telah dikisahkan

pada anak cucu peradaban

bahwa dahulu Muharram berselimut kasih

pada kisah-kisah utusan kemuliaan


Pada Adam Hawa yang harus tanggal

setelah menelan godaan yang sengaja dicipta

tuk menguji di surga


Sebagaimana Nuh

Bahteranya menyelesaikan pelayaran

setelah banjir mengusir pembangkangan

yang dilakukan umat Nuh pada ayat ayat


Juga pada api yang berkobar

di tengah lapangan dan tatapan memaki orang-orang

Tapi Kuasa telah membuat tubuh Ibrahim selamat dari panasnya


Lalu pada As-syura

Puasa membakar dosa kita


Di Muharram pula Taurat turun pada Musa

sebagai bukti risalah kenabian

untuk menuntun umat-umat

di masa Ramses II

Lalu pasukan raja menolak

dan memburu Musa

Laut Merah terbelah

Memberi jalan

pada yang menjaga teguh imannya


Laut biru itu

kedalamannya ialah hatimu

Hati tulus

adalah kejernihan airnya


Hari berganti minggu

Bulan berganti tahun

Tahun-tahun harus terus dilalui

dengan luka yang khusyuk Ayub rawat


"Bila sehat tak membuatku sadar

biar luka-luka ini menjadi ibadah


Sebab

setiap luka akan membawa kita

pada kesadaran"


Kemudian Yunus

diutus pada kaum Ninawah

menyampaikan tentang Yang Satu Yang Kuasa

Tapi ia putus tekat

Lalu dipertemukan dengan Paus

Di dalam tubuh ikan itu

Yunus menempa diri

Dalam kesadaran dan istighfar

ia kembali dapatkan tekatnya


Tekat dan impian selalu memenjarakan kebebasan

Kita harus merawat mimpi dan hak diri

agar hati tak terkunci dalam kegelapan


Kepada Yusuf penjara dibukakan

Lalu dengan Yakub ia kembali dipertemukan


Sementara Sulaiman dihadapkan pada tiga pilihan

: ilmu, kuasa atau harta?

"Ilmu" Jawab Sulaiman tegas

Maka Tuhan serahkan ketiganya pada Sulaiman


"Jadilah kaya bukan dari harta

tapi dari hati dan pikiran

Kau akan lena

jika kedalaman dirimu tak kau jaga"


Saat Muharram kemuliaan bergema

Mimpi-mimpi yang jauh seolah mendekat

Muharram memberi jalan penuh cahaya

Dan pada diri sendiri kita serahkan perjalanan itu

: melangkah atau hanya berdiri

kembali pada masing-masing diri

2021



Pada Suatu Hati Nanti: Namaku

Pada suatu hati nanti

Namaku kan berdenyut abadi

Memanggil-manggil penuh kasih


Pada suatu hati nanti

Namaku tak lagi mimpi

Telah sempurna nyata

Doa-doa rembulan cahaya

2021



Darimu

Aku luka menganga

dari sayatan pisau mu



Aku layu bunga

dari masa musim mu


Aku daun jatuh

dari embusan angin mu


Aku arus banjir

dari penggundulan gergaji mu


Aku tangis anak-anak yang tumpah di bawah kerudung ibunya

dari kerasnya tongkat dan peraturan mu


Aku adalah para ibu yang berteriak susah payah menahan laju kendaraan berat yang dikawal aparat untuk menggerus rumah ibu-ibu tersebut

Dari sebuah penggusuran atas nama pembangunan mu


Aku suara petikan gitar iringi parau suara pengamen yang beradu dengan deru truk-truk perusahaan

Dari kebijakan undang-undang yang kau buat untuk mengundang investor asing dan memperkerjakan warga mu sendiri


Aku adalah mimpi sunyi dari lelap tidur pengamen di kolong jembatan saat malam yang seharian menahan panas siang

Dari keputusan-keputusan palu di ruang sidang mu yang diikuti oleh peserta setengah terpejam juga sebagian pulas mendengkur


Aku adalah apa pun

Dari akibat mu

2021


Hari Puisi

Selamat Hari Puisi

Tak ada puisi hari ini



Sebab semua puisi

telah menjelma dirimu


Kau: puisi paling nyata

dalam hidupku

2020


Anak Malam

Sepasang mata anak terjaga

Serupa rembulan malam

Kulitnya legam bagai langit malam

Nafasnya dingin bagai angin malam

Mulutnya sunyi bagai suara malam

Kaki tangannya basah bagai embun di pucuk malam

Punggungnya jalan buntu kota mati yang lama tak dilewati

2021


Tahun Baru

Tahun lekang, datang

Orang-orang riuh menanti

Orang-orang keras menentang

Langit terguncang bara mati


Yang menyala di atas kepala

hanya harapan tak tersampaikan,

Sirna begitu saja

Lenyap oleh gelap


Tahun terbuat dari waktu

yang tak bisa dicegah tuk berlalu,

Meski tahun telah berganti

ada yang tetap mengendap di hati

2020


Dusta Mana Lagi yang Tak Kau Nikmati

Barangkali hidup adalah dusta berkepanjangan

yang kita nikmati sepenuh hati


Dusta-dusta menjadi rutin

Dosa serupa obat

yang harus kita telan demi ketenangan


Mari bersulang, bersamaku

di meja bar ini

sebotol dusta kita teguk bersama


Di sisa umur, kau temui

hati yang duduk sendiri

kedinginan dalam lorong sunyi

mencari-cari jalan

menuju kesadaran

Tapi apalah ia di hadapan dusta


Hati tetaplah hati

Kotor atau bersih

siapa peduli?


Lalu, dusta mana lagi

yang tak kau nikmati?

2021