Berawal dari sebuah cerita warga sekitar bahwasanya tanah daerah Tulungagung merupakan sebuah tempat yang suci. Berawal dari sebuah cerita dari mulut ke mulut yang membuka sebuah tanda tanya bagi para peneliti dan penulis, tentang apa yang ada didalam tanah tulungagung ini sehingga masyarakat bisa menyatakan bahwa tanah tulungagung merupakan tanah suci yang ditempati singgahsana para dewa. Banyak para Dewa-dewa menempati tanah tulungagung sebagai obyek untuk singgahsana diaerah ini.
Goa Selomangkleng merupakan sebuah situs sejarah yang membuat penasaran. Banyak teka teki dalam sejarah ini, berawal dari ajian Tantra yang mana sebuah ibadah atau ajian yang mana didalamnya memiliki sebuah makna yang terkandun. Cara mendekatkan tuhan merupakan salah satu upaya para kaum. Ajian Tantra merupakan ritual ritual masyrakat terdahulu dengan melakuka hal-hal yang keji salah satunya bersetubuh, mereka beranggapan bahwa melakuka itu salah satu upaya membuat diri tenang dan cepat untuk mendakatkan diri kepada para Dewa.
Bahwasanya yang kita ketahui. Cara mendekatkan diri kepada tuhan atau dewa dengan cara seperti itu merupakan, bukan sebuah kajian yang bisa diterima oleh akal bersih rasinonal kita. Cara berfikir atau menyingkapai sebuah kejanggalan seperti itu tidak bisa langsung respon untuk memahami ajian-ajaian seperti itu. Dewa merupakan sebuah zat atau makhluk yang sakral, makhluk yang suci. Dengan cara seperti itukah para dewa akan bisa menerima dan senang kepada pengkiutnya..
Membuka sebuah sejarah dari Goa Selomangkleng. Bertetapan didaerah Boyolangu Tulungagung. Cagar budaya Goa Selomangkeleng menceritakan kejadian dahulu. Selo berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti "Batu" dan Mangkeleng "Tebing yang miring", Selomangkleng yakni sebuah batu hitam besar yang dipahat menjadi sebuah goa yang berada dilempengan tebing yang miring. Goa ini memiliki sebuah dua lobang yang dipahat dan didalam berada sebuah relif yang memiliki alur cerita tentang kekerajaan dulu. Relif yang memaparkan sebuah sejarah yang masih menjadi sebuah misteri bagi para peneliti.
Lubang pertama goa ini menghadap ke barat. Hiasan-hiasan relif yang berada didalam goa tersebut, relif yang dipahat merupakan sebuah paparan dari Kakawin Arjunawiwaha.Sejarah menjelaskan bahwa Dewa Indra menyuruh para bidadari untuk turun kebumi dengan tujuan menggoda Arjuna yang sedang bertapa didalam goa di gunung Indrakila. Sebuah ulasan dari beberapa argumen, bahwasanya Arjunawiwaha merupakan seorang yang dijuluki Sang Jagoan Dewa yang tangguh dari cobaan dan raksasa. Arjuna bertapa digunung ini bertujuan untuk melawan Dewa Indra.
Arjuna menyiapkan dirinya dengan cara bertapa ditempat yang sunyi. Menyiapakan semua kekuatan untuk menghancuran dan mengalahkan Dewa Indra. Dewa Indra mengutus manusia dengan tujuan, menggoda dan menghilangkan kefokusan Arjuna dalam bertapanya. Bidadari turun dari khayangan dengan membuka pakaian atasnya agar Arjuna gagal dalam bertapa. Namun rencana itu gagal, Arjuna berhasil menghindari cobaan tersebut dia tidak merasakan sebuah godaan dari bidaari yang diutus Dewa Indra. Julukan sebagai Sang Jagoan Dewa pun tebukti dengan hal yang kecil seperti ini.
Bidadari hanya bisa gigit jari atas kegagalan tersebut. Bidadari naik kembali keyangan untuk menceritakan kegagalannya. Para bidadari yang diutus oleh Dewa Indra melaporkan kegagalan yang dilakukan. Namun Dewa Indra meresponnya dengan rasa bangga, mengapa demikian Dewa Indra merespon dengan bangga. Kegagalan itulah yang ditunggu oleh Dewa Indra, Arjuna sangat pantas untuk mendapatkan sebuah nobat Sang Jagoan Dewa. Selain dari cerita tersebut ada sebuah bangunan yang berada diatas tebing.
Sebuah bongkahan batu-batu besar yang tertata rapi dan memiliki sebuah bentuk seperti meja dan kursi.Yang mana menjelaskan sebuah sejarah bahwa tempat itu merupakan singgahsana para dewa-dewa. Ketika mereka turun kebumi mereka sempat bersinggahsana ditempat itu. Naik keatas tebing, banyak batu-batu hitam yang jaraknya berjauhan dan warga sekitar menggangap bahwa disana adalah tempat para pemgikut terdahulu untuk melakukan Ajian Tantra. Suasana yang sangat menyejukan bisa menjadi rasional bahwa disana tempat yang tepat untuk melakukan Ajian Tantra.
Menengok kan pandangan kearah kanan. Terdapat sumber mata air, air terjun yang memiliki sebuah cerita yang sangat sakral. Namun belum ada kepastian dari sejarahwan yang membuka tentang sejarah dari air terjun tersebut. Air terjun goa selomangkleng banyak kejanggalan bahwasannya air terjun itu sudah memakan korban, karna tidak mengikuti sebuah aturan-aturan ditempat tersebut. Mungkin inilah salah satu cerita yang memberi sebuah jawaban mengapa tanah tulungagung dikatakan tanah suci bagi beberapa peniliti.
Masih banyak situs sejarah yang memaparkan dan menjelaskan kesucian tanah tulungagung ini. Bukan hanya di Goa Selomangkleng saja tempat untuk bersinggah sana nya para dewa, bukan hanya disini saja tempat dewa-dewa berkumpul dan turun kebumi. Goa Selomangkleng hanya beberapa dari salah satu situs-situs sejarah yang bertempat di Tulungagung. Rantai cerita dalam persepektif untuk memaparkan sejarah ini sangat berbeda-beda, masih baya kejanggalan ataupun misteri sebuah sejarah yang berada di Tulungagung.