Saat kecil kita sering memutuskan bahwa di hari esok kita ingin jadi polisi, kita ingin jadi tentara, kita ingin jadi dokter, kita ingin jadi Imam, dan sebagainya. Gambaran tentang masa depan saat di masa kecil sangat menyenangkan. Sungguh ! Ada yang benar-benar tercapai, namun ada yang benar tidak tercapai.
Fokus kita ialah banyak orang dalam perjalanan mencapai apa yang sudah diputuskan terkadang kandas atau tidak tercapai. Semua itu disebabkan oleh keputusan yang mereka ambil secara pribadi ataupun ketika diterpa berbagai masalah. Karena tidak tercapai atau gagal mencapai keputusan itu, banyak orang lalu menyisihkan mereka dan bahkan mengucilkan mereka.
Di Titik ini, pertanyaan urgen yang perlu ditelusuri adalah bagaimana kita memutuskan sebuah keputusan yang unggul bagi diri kita dan memberi dampak yang baik bagi banyak orang di masa yang akan datang?
Berpikir Jernih.
Realitas hidup membuktikan bahwa banyak orang hidup dalam penderitaan yang berkepanjangan karena salah membuat sebuah keputusan yang tepat. Akar masalahnya karena orang tidak berpikir jernih. Ketika membuat keputusan ia tidak melepaskan pikiran-pikiran kotor seperti kecemasan, ketakutan, dan trauma kejadian masa lalu.
Membuat keputusan dengan tidak melepaskan pikiran-pikiran kotor maka hanya akan membuat kita terus hidup dalam penderitaan. Sebab, pikiran-pikiran kotor itu menuntun kita untuk tidak mempertimbangkan segala hal secara lebih matang ketika kita membuat sebuah keputusan.
Lantas, apa itu berpikir jernih? Berpikir jernih adalah suatu kemampuan akal budi untuk memahami situasi apa adanya. Ini berarti ketika berpikir jernih kita berusaha untuk melepaskan semua pikiran-pikiran kotor yang ada dalam kepala kita. Yang ada hanyalah situasi apa adanya yang kita hadapi.
Untuk sampai pada berpikir jernih maka kita harus membersihkan kepala kita dari segala macam konseptual abstrak terkait dengan keputusan yang akan kita buat. Kita juga harus melepaskan kepentingan pribadi kita. Dengan begitu, maka kita akan sampai pada pikiran yang jernih. Pikiran yang seperti ruang kosong.
Dengan berpikir jernih, maka kita akan melihat keadaan atau situasi yang ada di depan mata kita dengan jelas. Saat kita melihat keadaan dengan jelas, maka kita dapat membuat keputusan dengan tepat. Kita tidak lagi sibuk pada apa yang kita inginkan melainkan pada keadaan nyata yang sesungguhnya.
Muara dari berpikir jernih adalah pengetahuan kita pada kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Ini berarti kita mengarahkan seluruh diri kita untuk menjadi pribadi yang responsif pada keadaan. Pribadi yang responsif berarti pribadi yang berani menanggapi segala keadaan apa adanya.
Ketika itu benar-benar terealisasi, maka berhadapan dengan kenyataan yang sesungguhnya, kita bukan menjadi pribadi yang reaksioner. Kita tidak lagi menanggapi kenyataan dengan pikiran kotor yang hanya akan terus menambah kebencian dan penderitaan di dalam hidup kita.
Komunikasi Dua Arah
Setelah kita mampu berpikir jernih dengan melihat keadaan apa adanya dan mengambil keputusan secara tepat, maka kita pun harus mampu membangun komunikasi. Komunikasi sangatlah urgen. Ia sebagai motor yang menggerakkan seluruh diri kita untuk menjadi lebih baik bagi banyak orang.
Kita perlu membangun komunikasi dengan orang-orang yang kita percayai. Entah mereka adalah orang tua, motivator, atau pun pembimbing spiritual. Kita perlu mendengar nasehat bijak dan segala hal baik dari mereka.
Apa yang mereka sampaikan kita jadikan sebagai power yang menuntun kita untuk tetap kokoh pada keputusan yang telah kita putuskan. Inilah yang disebut sebagai komunikasi dua arah. Kita memberi dan mereka membagi apa yang sesungguhnya kita inginkan.
Inilah yang disebut sebagai animal rationale dan animal sociale. Kita menjadi pribadi berakal budi sekaligus menjadi pribadi sosial. Kita tidak pernah hidup tanpa yang lain. Maka keputusan yang telah kita ambil perlu kita jalani secara bijak dengan rasio kita sekaligus terus membangun relasi yang baik dengan yang lain.
Kontrol
Tidak semua keputusan dapat berjalan dengan baik tanpa ada kontrol. Yang dimaksud dengan kontrol adalah upaya kita untuk terus melihat kembali keputusan yang telah kita ambil. Sudah sejauh mana keputusan itu memberi makna dan kesuksesan bagi hidup kita.
Kontrol dengan kata lain adalah upaya kita untuk merefleksikan kembali keputusan itu, saat keputusan itu sudah berjalan entah dua bulan, tiga tahun, bahkan seumur hidup. Tujuannya adalah supaya keputusan itu tetap menjadi kekuatan yang memberi makna bagi diri kita dan bagi orang lain.
Upaya merefleksikan keputusan adalah juga sebagai jalan bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas diri kita. Dengan terus merefleksikan itu, maka kita akan tetap kokoh pada keputusan kita. Kita tidak menjadi pribadi yang nomaden tetapi menjadi pribadi yang mandiri.
Dengan berefleksi, maka kita akan menemukan bahwa keputusan yang telah kita ambil adalah benar-benar tepat bagi perjalanan hidup kita. Maka, kita akan terus bertumbuh sebagai pribadi yang berpengharapan akan masa depan yang lebih baik.
Hidup Yang Lebih Unggul
Hidup yang lebih unggul adalah hidup yang didasarkan pada keputusan. Kita mau jadi apa kelak semua tergantung pada keputusan kita. Maka, berpikir jernih, komunikasi dua arah, dan kontrol adalah tiga hal yang bisa membantu kita untuk membuat keputusan yang tepat bagi hidup kita.
Apapun keputusan kita, ketika kita berlandaskan pada tiga hal itu maka kita akan menjadi pribadi yang mandiri, dan menjadi pribadi yang elegan bagi banyak orang. Kita terus bertumbuh dan menyambut masa depan yang lebih baik.
Tetapi, kita perlu menyadari bahwa pasti ada kesalahan. Kesalahan selalu ada saat keputusan itu mulai dijalankan. Namun, itu bukan menjadi beban dan penyesalan. Kita perlu menyadari bahwa kesalahan adalah sifat manusiawi kita.
Oleh karena itu, yang kita lakukan adalah terus berpikir jernih dan terus berbenah. Ketika jatuh, bangun lagi. Jangan pernah mundur dengan keputusan yang telah kita ambil. Untuk hidup yang lebih unggul tidak pernah ada kata terlambat untuk terus memulai.
Teruslah bangkit, buatlah keputusan untuk hidup yang lebih baik, dan jadilah pribadi unggul dimana dan kapan saja. Masa depan selalu menanti, berharaplah terus.