Baru saja negara ini merayakan HUT-nya yang ke-77 tahun. Tetapi, yang dipertontonkan kepada warga negaranya hanya terwakilkan oleh tiga kata, yakni komedi, komedi, dan komedi.
Bukan tanpa sebab, saya berkata demikian, memang hal itu lah yang benar-benar terjadi dengan negara yang kita peringati kemerdekaannya pada tiap tanggal 17 Agustus itu.
Negara ini memang masih bergelut dengan ancaman krisis ekonomi akibat dampak pandemi covid-19 yang terjadi dua tahun belakangan ini.
Tak hanya negara ini, negara-negara yang lain pun juga terdampak dalam hal yang sama. Apalagi, ditambah dengan konflik Rusia-Ukraina yang terjadi.
Pada intinya, semua negara yang ada, sedang berusaha menyelamatkan dirinya dari keterpurukan.
Termasuk dengan negara yang kita cintai ini. Beberapa kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah akhir-akhir ini. Tentu saja agar tingkat inflasi tidak meningkat.
Salah satunya adalah kebijakan untuk menaikkan harga bbm. Cukup fenomenal dan buat gempar masyarakat.
Tapi sebelumnya, ada hal lain yang lebih fenomenal dan menggemparkan yang dipertontonkan kepada khalayak publik.
Yakni, sebuah kisah tentang seorang jenderal polisi yang menghabisi ajudannya sendiri. Saya menyebutnya dengan drama series Fer D. Sambo.
Kasus yang menarik bagi masyarakat. Sebab, seorang penegak hukum yang melanggar hukum saja sudah cukup aneh. Nah ini, gak tanggung-tanggung, jenderalnya loh.
Saya mengerti, mengapa kasus ini sangat menarik rasa antusisasme tinggi dari masyarakat.
Semacam kekesalan yang menggumpal dan pada akhirnya menemukan titik temu. Barangkali apapun agama, ras, dan perbedaan yang kita miliki.
Kita akan saling sepakat dalam satu hal, bahwa aparat penegak hukum yang kita sebut sebagai polisi, saat ini sedang lucu-lucunya.
Seperti Harry Maguire dalam dunia sepak bola. Keberadaannya sekedar untuk lelucon saja. Tak lebih dari itu.
Drama series Fer D. Sambo memang masih berlanjut. Yang terhangat, PC sebagai istri Fer D. Sambo sekaligus tersangka juga dalam kasus ini.
Tidak ditahan karena alasan kemanusiaan. Sebab, ia memiliki buah hati yang masih kecil.
Lebih menarik lagi dengan keikutsertaan Komnas Ham yang datang bak pahlawan kesiangan. Drama series ini semakin seru untuk ditonton bagi khalayak publik.
Khalayak publik yang saya maksud ya kita-kita ini, yang sebentar lagi akan menerima kenaikan harga bbm.
Tapi, tenang saja prend, ndak perlu khawatir walaupun hikmah dari naiknya harga bbm adalah naiknya harga kebutuhan hidup.
Pemerintah negara ini sangat memerhatikan keperluan warga negara kok.
Pertama-tama, seperti biasa ketika kenaikan bbm ini di edarkan kepada kita-kita ini, walau harga bbm akan naik.
Dan umr warga negaranya masih stagnan terus kayak umur upin dan ipin, pemerintah bersikap santai dengan jurus andalannya, yakni blt.
Jadi, kita ndak perlu khawatir dengan kondisi esok hari. Sebab, pemerintah juga telah menganjurkan kepada kita sebagai warga negara.
Untuk memulai memenuhi kebutuhan pokok dengan menanam sayur sendiri, beternak ayam sendiri dirumah. Sungguh anjuran yang sangat mantap.
Dan yang kedua, husnudzon saya terhadap pemerintah yang akan menaikkan harga bbm dalam waktu dekat ini.
Bagi saya, waktu saat ini (kenaikkan harga bbm) cukup pas berbarengan dengan kelajutan dari drama series Fer D. Sambo.
Dengan naiknya harga bbm, akan menyebabkan kita untuk berpikir dua kali untuk keluar rumah maupun berkendara.
Kita, akan lebih berhemat dalam berkendara. Intinya, kita berpeluang besar ndak kemana-mana asal bukan untuk keperluan yang mendesak.
Ya, barangkali pemerintah berupaya untuk menjadikan warga negaranya agar seperti orang-orang di Jepang yang lebih suka berjalan kaki itu.
Atau agar kita-kita ini lebih sering menggunakan sepeda daripada kendaraan bermotor, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Eropa.
Walaupun, prasarana yang menujang dalam melakukan itu, belum dibenahi sedemikian rupa. Bahkan, belum ada wujudnya.
Kemungkinan besar kita harus segera beli kuda, agar kedepannya harga bbm tidak memengaruhi kebutuhan hidup kita. Walau, mencari rumput untuk pakannya sangatlah susah untuk sekarang ini.
Dan saat ketika kita sedang berdiam diri itu, pemerintah dengan rasa perhatiannya yang tinggi, menyajikan sebuah pertunjukkan yang sangat menarik kepada kita.
Tak lain dan tak bukan yang saya maksud tentu saja drama series Fer D. Sambo itu. Dengan plot alur cerita yang makin complicated, penuh dengan teori-teori konspirasi.
Dimanapun dan kapanpun, drama series Fer D. Sambo, akan selalu menarik perhatian khalayak publik, seperti perhatian pemerintah dalam menaikkan harga bbm terhadap warga negaranya.
Maka, tak sepatutnya kita merasa gelisah dengan kenaikkan harga bbm. Sebaliknya, kita harus tetap bersyukur dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah itu.
Pemerintah telah menunjukkan kepada kita, komedi-komedi yang sangat menarik untuk dinikmati. Tak luput, kita haturkan rasa terimakasih atas komedi yang menggelitik ini.
Setidaknya, pemerintah telah berusaha menghibur kita dengan adanya drama series Fer D. Sambo itu. Saat ini, yang perlu kita siapkan, yakni cukup dengan secangkir kopi untuk menemani menyaksikan komedi-komedi yang terjadi di negara ini.