Hidup ini dipenuhi dengan berbagai kepentingan-kepentingan. Banyak orang berusaha untuk mencapainya dengan berbagai cara. Ada yang bahkan mengobarkan orang lain demi mencapai kepentingan itu. Banyak orang bekerja karena ada sesuatu yang penting yang ingin dicapainya. Begitulah realitas di dalam kehidupan ini. 

Namun, banyak orang tidak mampu membedakan antara kepentingan dan tujuan. Mereka menggabungkan keduanya. Tujuan itulah yang penting untuk diraih. Kepentingan diusahakan dengan semaksimal mungkin karena itulah tujuan dari apa yang dikejar. Orang terjebak pada keduanya, akibatnya mereka hidup dengan penuh ketidakpastian.

Ketika orang hidup dengan penuh ketidakpastian maka orang akan hidup dalam kesepian. Kesepian akan menuntun orang dalam penderitaan saat orang tidak mampu “berpikir lebih”. Kebanyakan orang mengalami kesepian akibat tidak tercapainya kepentingan yang mereka impikan. Mereka seolah tersisih dalam kehidupan masyarakat dan merasa benar-benar sendiri.

Dalam kehidupan sosial, banyak orang mendefinisikan kesepian sebagai keadaan yang menakutkan. Kesepian dilihat sebagai tempat bagi orang-orang yang penuh penderitaan dalam hidupnya. Tempat bagi orang-orang yang penuh kecemasan dan tempat bagi orang-orang yang gagal dalam hidupnya.

Namun, sesungguhnya tidaklah demikian. Saat terbaik bagi orang untuk terus maju adalah di dalam kesepian. Saya akan mengkaji ulang setidaknya lima sisi positif dari kesepian. Saya ingin mengatakan bahwa kesepian bukanlah tempat bagi orang yang penuh penderitaan, kecemasan, dan kegagalan.

Waktu Yang Tepat Untuk Berpikir

Sisi positif pertama dari kesepian adalah suasana bagi setiap orang untuk berpikir. Ketepatan berpikir terkadang lahir ketika orang berada dalam kesepian. Ketepatan berpikir itu lahir karena hanya dalam kesepian orang mampu merefleksikan hidupnya.

Kesepian mengantar orang untuk merefleksikan hidupnya secara lebih mendalam. Mengapa ia gagal dalam mencapai sesuatu? Mengapa harus ada kegagalan? Kapan waktunya untuk mencapai kesuksesan? Di usia berapa ia benar-benar bahagia? Pertanyaan-pertanyaan eksistensial ini hanya ditemukan ketika orang merefleksikan hidupnya di dalam kesepian.

Dengan refleksi yang mendalam dalam kesepian, maka akan lahir ketepatan dalam berpikir. Orang akan berpikir secara jernih dengan melibatkan Yang Kuasa. Dengan begitu, kegagalan, penderitaan, kecemasan, bukan akhir segalanya. Tetapi adalah jalan yang ditempuh untuk bisa sampai pada kesuksesan yang sesungguhnya.

Meninjau Ulang

Sisi positif kedua dari kesepian adalah meninjau ulang. Di dalam kesepian sesungguhnya adalah suasana yang tepat bagi orang untuk meninjau ulang apa yang paling penting dalam hidup ini. Proses meninjau ulang adalah upaya kita untuk melihat kembali apa yang sebenarnya bermakna dalam hidup ini.

Yang bermakna itulah yang harus dikejar sekalipun penuh kesulitan. Apa yang bermakna adalah apa yang tidak saja bermanfaat bagi diri kita tetapi bermanfaat bagi semua orang. Di dalam kesepian, kita akan memahami bahwa tidak semua yang kita kejar itu memberi makna bagi perjalanan hidup kita.

Mengkaji ulang juga adalah upaya untuk melihat hal yang paling membuat kita gagal di waktu-waktu sebelumnya. Kita akan melihat satu persatu akar masalah yang “membunuh” kita. Ketika kita memahami semua itu, maka kita mempunyai jalan untuk memperbaikinya, darinya kita berusaha fokus untuk tetap maju.

Orang-Orang Di Sekitar Kita

Sisi positif ketiga dari kesepian adalah suasana yang mengantar akal budi kita untuk berpikir tentang orang-orang di sekitar kita yakni orang tua, saudara, keluarga, dan sahabat. Di dalam kesepian kita akan berpikir tentang apa yang mereka buat bagi kita untuk mencapai apa yang kita impikan.

Di dalam kesepian kita akan berpikir bahwa kita tidak pernah sendiri. Kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan yang lain. Maka di dalam kesepian, kita akan menemukan siapa orang-orang di sekitar kita yang sungguh memiliki andil dalam membantu kita untuk terus maju.

Sebab, kualitas hidup kita juga ditentukan oleh kehidupan orang-orang di sekitar kita. Di dalam kesepian kita akan mengetahui dan mempelajari karakter dari orang-orang di sekitar kita. Yang kita anggap memiliki andil, kita jadikan sebagai fondasi sekaligus juga panutan yang memberi kita spirit untuk terus bergerak maju.

Zona Nyaman

Sisi positif keempat adalah keluar dari zona nyaman. Di dalam kesepian sesungguhnya adalah waktu yang tepat untuk bisa keluar dari zona nyaman. Sebab, kesepian membantu orang untuk mengubah pola pikir. Di dalam kesepian orang dituntut untuk meninggalkan pola pikir lama.

Pola pikir terkait dengan cara pandang kita, keyakinan kita, dan kepercayaan kita. Kesepian mengajarkan kita untuk melihat dunia dengan paradigma yang sama sekali baru. Paradigma baru akan mengantar kita untuk menumbuhkan sikap kreatif dan daya juang yang pantang menyerah.

Cara Pandang Baru

Sisi positif terakhir dari kesepian adalah cara pandang baru. Kesepian menuntun orang untuk bisa sampai pada cara pandang yang baru yang berbeda dari orang lain. Cara pandang yang baru tidak lagi membuat orang terlena pada kegagalan, melainkan sebagai fondasi untuk bergerak memperoleh apa yang dicita-citakan.

Dengan cara pandang baru, maka orang akan kembali bekerja dan berkarya dengan cara-cara yang jauh berbeda dari sebelumnya. Orang akan tampil dengan keotentikan dirinya tanpa memakai topeng apa pun. Dengan cara pandang baru maka kualitas hidup semakin terasah ke sasaran yang dituju.

Jadi

Jadi, sesungguhnya kesepian bukanlah tempat bagi orang yang penuh penderitaan, kecemasan, dan kegagalan. Melainkan tempat bagi setiap orang untuk bangkit dari cara hidup yang lama. Di dalam kesepian orang tahu hakikat hidup yang sesungguhnya.

Dan justru di dalam kesepian orang membacanya sebagai upaya untuk menemukan berbagai jalan dalam mengatasi berbagai persoalan hidup. Orang akan tahu apa yang menjadi kepentingannya dan apa yang menjadi tujuan hidupnya.

Kesepian membantu setiap orang untuk melihat segala sesuatu secara jernih dan mampu membedakan semua hal dengan lebih baik. Jadi, tidak ada kesepian yang mematikan. Kesepian adalah jalan yang harus dilalui sebelum tiba pada kesuksesan.