Sebagian besar dari kita sering kali suka menunda-nunda pekerjaan. “Nanti sajalah, tenggatnya juga masih lama” ucap seseorang ketika mendapat deadline jauh-jauh hari. Bukan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, tetapi menyibukkan diri dengan hal-hal yang kurang penting.
Ada ungkapan ”Waktu adalah uang” yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Membuang waktu sama dengan membuang uang. Memang benar, karena jika kita membuang-buang waktu, maka kita telah membuang-buang kesempatan untuk mendapatkan uang. Sama seperti “ Waktu laksana pedang, jika tidak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang tersebut akan menebas diri sendiri.
“Kemarin adalah sejarah, hari ini adalah usaha, dan hari besuk adalah misteri”. Jika hari ini kita tidak dapat menghargai waktu, maka hari berikutnya akan tetap tidak menghargai waktu.
Waktu adalah hal yang sangat berharga dan berarti dalam kehidupan. Semua orang tanpa terkecuali diberikan jatah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari tanpa membeda-bedakan miskin, kaya, dewasa, maupun anak kecil. Perbedaan utama antara keberhasilan dan kegagalan terletak bagaimana seseorang menggunakan waktunya dengan baik.
Manajemen waktu merupakan keterampilan yang penting dalam kepemimpinan, bahkan menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan suatu pekerjaan. Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pelaksanaan kontrol sadar atas waktu yang digunakan untuk suatu aktivitas, khususnya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.
Namun, bagaimana seseorang menggunakan waktu untuk produktif, agar bisa melakukan semua tugas dan tetap mendapatkan kekuatan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya sampai tuntas merupakan tantangan bagi diri sendiri.
Waktu adalah sumber daya yang pasti namun dengan mudah, bisa berlalu tanpa bisa kembali untuk digunakan pada kesempatan berikutnya. Waktu menjadi salah satu sumber daya kerja yang mesti di kelola secara efektif dan efisien. Efektifitas artinya tercapainya tujuan dengan menggunakan waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dan efisiensi bermakna cara menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu adalah menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang. Dengan manajemen waktu, seseorang dapat merencanakan dan menggunakan waktu secara efisien dan efektif sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dalam kehidupannya.
Sebagai mahasiswa, tentunya kita memiliki kegiatan-kegiatan baik di dalam maupun luar kampus, dan akademik maupun non-akademik. Untuk melakukan dan menyelesaikan kegiatan tersebut, alangkah baiknya kita mengatur jadwal untuk setiap kegiatan. Banyak orang mengakui bahwa manajemen waktu itu penting, tetapi dalam kenyataannya mereka abai dan tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari memanajemen waktu dengan baik diantaranya dapat menurunkan tingkat stress karena pekerjaan yang sudah selesai, tanpa khawatir tidak dapat menyelesaikanya, memiliki waktu luang yang lebih banyak yang bisa digunakan untuk melakukan hobi, istirahat, atau quality time dengan keluarga, meningkatkan produktivitas karena kita terbiasa dengan kegiatan yang terencana dan tepat waktu, dan bisa membangun citra yang positif.
Di dalam kuliah, misalnya ketika kita diberikan tugas oleh dosen, pasti diberikan tenggat waktu untuk mengumpulkannya. Nah, dari sini mahasiswa akan diuji bagaimana cara mahasiswa mengatur waktunya agar bisa menyelesaikan tugasnya sesuai dengan tenggat yang sudah ditetapkan.
Mahasiswa yang mampu mengatur waktunya dengan baik, akan dapat menyelesaikan tugasnya sebelum tenggatnya. Sebaliknya, mahasiswa yang kurang baik dalam mengatur waktunya kemungkinan terburu buru mengerjakan dan akan mengumpulkan saat tenggat waktu atau bahkan melebihi tenggat waktu yang sudah ditentukan.
Cara yang dapat digunakan untuk memanajemen waktu dengan baik yaitu dengan tidak menunda-nunda pekerjaan. Jika mendapatkan suatu pekerjaan segera diselesaikan dengan semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil yang tentunya maksimal dan memuaskan.
Kita juga bisa merencanakan tugas dengan membuat to-do list pada malam hari sebelum tidur. To-do list berisikan perencanaan atau daftar tugas-tugas yang harus dikerjakan dan diselesaikan pada esok hari. Lebih baik membuat to-do list pada malam hari sebelum tidur agar paginya tidak bingung untuk melaksankan tugas atau kegiatan apa yang harus dikerjakan.
Kita bisa membuat to-do list di buku catatan, sticky notes, atau aplikasi to-do list pada smartphone. Sehingga kegiatan untuk hari selanjutnya bisa dikerjakan langsung karena sudah tahu harus melakukan apa pada hari tersebut. To-do list atau perencanaan yang dibuat terkadang tidak berjalan mulus, tetapi kita sudah mempunyai acuan setiap harinya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prioritas. Contohnya dengan Matriks Eisenhower yang membagi 4 bagian tugas yaitu :
1. Tugas penting-mendesak merupakan tugas yang harus diutamakan dan diselesaikan terlebih dahulu.
2. Tugas penting-tidak mendesak merupakan tugas yang penting tetapi tidak mendesak dan dapat diselesaikan setelah tugas penting-mendesak selesai.
3. Tugas tidak penting-mendesak merupakan tugas yang sifatnya tidak penting tetapi tugas ini mendesak dan bisa meminta bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
4. Tugas tidak penting-tidak mendesak merupakan tugas yang harus dihapus dari to-do list karena tidak mendesak dan tidak penting.
Menetapkan batas waktu (time booking) untuk menyelesaikan tugas dan mengambil jeda istirahat. Time booking adalah membatasi berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Contohnya membatasi waktu untuk mengerjakan laporan praktikum dari 8-9 pagi. Maka, harus diselesaikan pada rentang waktu tersebut.
Mengambil jeda untuk istirahat juga sangat penting agar otak dan mata tidak kelelahan. Hindari multitasking karena kita cenderung sering berganti-ganti task untuk mengerjakannya. Hal ini dapat membuat tugas tidak terselesaikan dengan maksimal dan membuat kita lebih mudah lelah. Otak kita akan lebih fokus apabila menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu.
Membatasi distraksi dengan mematikan notifikasi di handphone dan jangan sering mengecek hal-hal di luar pekerjaan serta melakukan aktivitas lain saat jeda istirahat, contohnya tidak bermain game di handphone. Cara yang selanjutnya dengan menggunakan tools atau aplikasi yang bisa digunakan untuk memanajemen waktu. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, bisa membangun kebiasaan untuk menjadi pribadi yang disiplin waktu.
Apabila kita sudah bisa memanajemen waktu dengan baik dan bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai waktunya, kita bisa memberikan reward kepada diri sendiri, contohnya dengan quality time atau membeli produk yang kita inginkan. Hal tersebut dapat memotivasi diri untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.
Dan apabila kita tidak bisa memanajemen waktu dengan baik dan tidak bisa menyelesaikan tepat waktunya, kita dapat memberikan punishment, contohnya tidak boleh main game seharian, dan lain-lain.
Mungkin banyak dari kita telah merencanakan sesuatu tetapi batal dilaksanakan, hanya karena tidak pandai dalam memanfaatkan waktu. Tetapi membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu adalah salah satu tanda kita tidak mengerti, tidak memahami betapa pentingnya menghargai waktu.
Oleh karena itu, gunakanlah waktumu sebaik mungkin karena waktu itu sangat berharga. Dan kita tidak dapat mengulang waktu yang telah berlalu.