Sudah hampir satu tahun ini wabah Covid-19 melanda negeri. Hampir di seluruh dunia merasakan dampaknya. Entah itu ekonomi, kesehatan bahkan sosial. Wabah ini benar-benar memukul hingga babak belur seluruh aspek kehidupan kita

Barangkali semua orang sudah jenuh karena dampaknya. Gara-gara Covid-19, semua orang dipaksa untuk menghindari keluar rumah. Bahkan bekerjapun beberapa kalangan porfesi harus dilakukan dari rumah. Jangankan liburan atau jalan-jalan ke destinasi wisata, keluar rumah saja bahkan terpaksa harus dikurangi bahkan dihindari

Tak ada waktu untuk liburan. Kegiatan jalan-jalan yang sudah menjadi hal ‘wajib’ sebelum covid melanda sekarang menjadi seperti hal yang tabu. Himbauan pemerintah memang meminta warganya mengurangi perjalanan, khususnya liburan. Resiko penularan masih dianggap sangat tinggi.

Tapi pernahkah Anda sekedar mencoba melihat-lihat aplikasi traveling di masa pandemi sekarang? Semacam Traveloka atau Tiket.com. Di kedua aplikasi itu, coba saja iseng melihat beberapa akomodasi hotel di beberapa destinasi wisata. Saya yakin, bagi Anda yang suka jalan-jalan bakalan ngiler melihat betapa menariknya godaan untuk segera liburan.

Di beberapa lokasi wisata favorit, sebut saja seperti Bali ataupun Jogja, tarif-tarif hotel diskon gila-gilaan. Bayangkan saja, jika dulu dimasa normal tarif sebuah hotel kelas bintang 5 di Bali bisa mencapai 3-4 jutaan per malam, saat kondisi sekarang di obral hanya dibawah 1 jutaan! Hotel Bintang 5 yang dulu sok-sok an jual mahal harga kamar per-malamnya, saat ini  ada yang banting harga  setara dengan hotel kelas bintang 2 saat sebelum pandemi.

Tak hanya hotel, beberapa harga tiket penerbanganpun mulai ada yang turun drastis. Beberapa penerbangan menurunkan harga tiket ke beberapa destinasi favorit dalam negeri. Kombinasi yang afdhol bukan? Tarif hotel turun, tiket pesawatpun turun. Nikmat Tuhanmu mana yang bisa Anda dustakan wahai para pecinta traveling?

Namun sekarang pertanyaannya, beranikah kita traveling dengan kondisi yang masih wabah saat ini? Apalagi di saat pemerintah juga dengan gencar meminta warganya tetap stay at home alias meneng neng omah wae. Dari himbauan yang awalnya cuma 3M, sekarang udah naik jadi 5M. Entah apakah nanti naik lagi jadi 10M. Semua serba tak menentu. Niat liburanpun jadi mimpi di siang bolong.

Bagi anda yang sudah ngebet ingin jalan-jalan, melakukan uji nyali tak ada salahnya. Berikut ada tips-tips untuk Anda yang nekad uji nyali.

1. Traveling Sendirian atau Dalam Jumlah Kecil dulu.

Kalau mau bijak, lakukan traveling secara solo karir dulu alias sendirian. Kalaupun mau ngajak teman, cukup 1 atau 2 orang. Hindari bergerombol, karena dipastikan anda akan kena aturan larangan bergerombol tim gugus covid setempat.

Penentuan lokasi traveling menjadi penting jika harus liburan sendirian. Jika ingin naik gunung atau camping di hutan, tak bijak rasanya kalau sendirian. Ajak 1 atau 2 orang rekan sepertinya adalah hal yang perlu dilakukan. Jika ingin tetap sendirian, pilihlah lokasi traveling ke kota-kota yang selama ini menjadi favorit. Bali, Jogja, Lombok atau Bandung mungkin opsi-opsi yang bisa dipilih.

2. Jangan Membawa Anak-anak dan Lansia

Hindari liburan membawa anak-anak, karena kondisi pandemi tak bijak membawa mereka. Anak-anak kadangkala menjadikan liburan di masa seperti ini cukup beresiko. Alasannya simple, anak-anak seringkali abai terhadap protokol Kesehatan.

Hindari pula membawa lansia saat liburan di tengah pandemik. Orang tua merupakan golongan yang sama seperti anak-anak, sangat rentan tertular virus. Daripada beresiko, ada baiknya para lansia tidak ikut Anda uji nyali liburan di tengah pandemi.

3. Rencanakan Liburan dengan Matang

Memang banyak sekali hal yang harus anda persiapkan jika ingin traveling di masa yang tidak biasa ini. Persiapan harus benar-benar matang. Tak bisa asal seperti masa sebelum wabah. Jika dulu ketika kita mau traveling kadang tak perlu persiapan, bisa berangkat kapan saja. Sekarang? No way kawan! Semua hal harus dipersiapkan dengan detil.

Banyak hal yang harus kita siapkan. Mulai dari budget, kondisi fisik yang harus fit, dokumen perjalanan berupa hasil rapid test (ini wajib), hingga memastikan seluruh akomodasi terutama hotel tempat kita menginap benar-benar dipastikan memenuhi standar penanganan kebersihan era covid. Beberapa hotel bahkan sudah mencantumkan di aplikasi-aplikasi traveling bahwa mereka menerapkan standar kebersihan covid 19. Saran saya, pilih hotel-hotel yang berjenis ini.

4. Pilih Waktu Liburan Yang Tepat

Pemilihan waktu liburanpun juga penting. Usahakan tidak berlibur di waktu-waktu weekend atau hari libur nasional. Karena umumnya waktu-waktu ini justru akan ada banyak kerumunan di lokasi-lokasi destinasi wisata.

Pilihlah waktu liburan yang merupakan hari kerja. Lah, terus bagaimana bagi para pekerja kantoran  yang pengen traveling? Ya mesti ambil cuti. Kalau mau uji nyalinya jadi double killed, ya bolos kerja! Hehe.

5. Protokol Kesehatan Tetap Nomor 1!

Yang juga perlu kita ingat jika memang nekad mau liburan di masa-masa ini adalah terkait Prokol Kesehatan. Protokol Kesehatan (prokes) tetap harus dijaga selama berlibur. Hindari ke obyek-obyek wisata yang berpotensi berkumpulnya orang banyak. Bagi yang suka dugem, hindari dulu masuk ke pub atau kafe untuk sekedar nongkrong atau hangout bersama rekan-rekan.

Tetap menjaga prokes harus menjadi prioritas selama liburan. Jangan sampai kita justru tertular virus covid 19 justru di saat kita liburan. Membawa  pulang virus  ke rumah sehingga menulari orang-orang yang kita cintai adalah petaka. Terlalu mahal yang harus kita bayar jika kita mengabaikan prokes selama liburan.


Pada akhirnya, pilihan itu ada pada kita. Masihkah tertarik untuk berlibur melepas penat setelah hampir setahun ini kita terperangkap dan dibatasi oleh wabah. Bagi yang sudah pengen liburan, atur dengan detil rencana perjalanan Anda dari sekarang. Selamat liburan, stay safe ya!