Kata 'percaya diri' telah dilontarkan di media, di antara teman dan di tempat kerja. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan percaya diri? darimana dulu memulai percaya diri itu?
Menjadi percaya diri berarti percaya pada kemampuan kita. Percaya bahwa kita mampu melakukan hal-hal yang kita inginkan. Percaya bahwa kita dapat melakukan banyak hal ini tanpa perlu orang lain mendukung atau menekankannya dengan cara tertentu.
Kalo kita ingin percaya diri kita tidak bisa mengharapkannya dari orang lain ataupun dari lingkungan kita. Topiknya saja “percaya diri” artinya sebuah kepercayaan yang datangnya dari diri kita terhadap diri kita sendiri terlepas dari kita, penampilan kita, gaya kita itu urusan belakangan.
Kita percaya nggak sama diri kita kalo kita bisa, kita mampu, kita pantas ? mulainya dari rasa percaya dulu aja, sisanya itu gimana kita mengeksekusinya dalam keseharian kita. Pelan pelan kita mulai bertingkah seperti orang – orang yang udah keliatan percaya diri.
Mayoritas dari kita tidak tahu bahwa kita kurang percaya diri. Ciri paling umum yang menandai kita yang kurang percaya diri adalah pandangan yang berlebihan tentang kemampuan mereka. Mereka pikir dapat melakukan apa saja dan segalanya lebih baik daripada orang lain dan melihat diri kita dengan cara yang sama seperti bintang film atau bintang rock.
Menurut Adler seorang psikolog, dokter, terapis, sekaligus pendiri awal aliran psikologi individual. Ia menekankan terhadap pentingnya perasaan inferior dianggap elemen penting dalam yang mengembangkan teori psikologi individual., ciri-ciri orang yang kurang percaya diri adalah:
Menarik diri dari kehidupan sosial.
Orang yang merasa rendah diri menarik diri dari lingkungan sosialnya. Anggap diri Anda tidak berharga dibandingkan dengan orang lain yang menganggap dirinya lebih baik dalam segala hal.
Menyalahkan dunia
Orang yang merasa minder selalu menyalahkan faktor eksternal seperti nasib buruk, perusahaannya atau lingkungan pada umumnya ketika mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh diri sendiri. Seseorang tidak dapat menerima bahwa kegagalan mereka bisa menjadi kesalahan mereka sendiri. Karena itu, individu menuntut agar seluruh dunia bertanggung jawab atas penderitaan dan kegagalannya.
mengkritik
Salah satu ciri paling umum dari orang dengan harga diri rendah adalah sikap mencela diri sendiri. Misalnya, seseorang mungkin tidak dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik, dan jika temannya bagus dalam hal itu, dia mengaitkan kesuksesan temannya dengan faktor eksternal seperti bantuan orang lain atau keberuntungan.
Tidak ada yang sportif.
Harga diri rendah menolak untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang menguji keterampilan individu terhadap orang lain. Bahkan jika seseorang melakukan ini, sikap menyalahkan mereka akan muncul. Namun, dia benar-benar menikmati kemenangan tersebut, meskipun itu mungkin bukan kesalahannya sendiri.
Sangat sensitif.
Orang dengan harga diri rendah sangat sensitif terhadap pujian dan kritik. Dipuji, dia akan mempertanyakan ketulusan orang yang memujinya, dan ketika dikritik, dia akan langsung membela diri.
Pujian untuk memancing.
Harga diri rendah sangat suka memancing pujian dari orang lain. Namun, terkadang orang tidak mau menerima hal ini dan percaya bahwa pemuji hanya diprovokasi, padahal sebenarnya ingin dipuji.
Takut melakukan kesalahan.
Seseorang dengan harga diri rendah juga takut untuk mencoba sesuatu yang baru karena jauh di lubuk hati mereka takut melakukan kesalahan hanya untuk terus menerus diingatkan akan kesalahannya.
Bersikap kasar.
Seseorang yang memiliki harga diri rendah sering berbicara dengan keras bahkan kasar. Ini karena keinginan untuk membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang lain bahwa dia juga bisa melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain.
Adler menjelaskan bahwa sifat harga diri yang rendah ini muncul karena mengingatkan keterbatasan individu yang disebabkan oleh tindakan orang tua yang terlalu berwibawa atau tekanan teman sebaya.
Dengan terus-menerus mengingatkan diri sendiri akan keterbatasan ini, seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda inferioritas, yang berarti seseorang memiliki perasaan yang hadir untuk menujukkan seseorang terasa belum maksimal atau bahkan kalah dari orang lain.
Pada dasarnya, seseorang yang tidak percaya diri selalu curiga terhadap segala sesuatu yang dimilikinya, sehingga tidak melihat bahwa dirinya sebenarnya memiliki kelebihan yang dapat dikembangkan untuk kebaikan dirinya sendiri.
Membangun percaya diri tidak semudah seperti membolak balikkan telapak tangan kita. Butuh proses untuk bisa membangunnya. Membangun percaya diri adalah mengubah keyakinan tentang diri sendiri. Kita bisa saja mengatakan "Saya bisa," atau "Saya cukup pintar," untuk memotivasi diri dalam membangun rasa percaya diri. Tetapi, terdapat beberapa tindakan yang lebih praktis dan efektif untuk membangun rasa percaya diri kita yaitu :
- Berusaha menjadi diri sendiri
- Keluar dari zona nyaman
- Mencoba tampil baru
- Berhenti membandingkan diri sendiri
Kuncinya itu percaya diri. Coba deh, biasain percaya diri. Mau gimanapun penampilan kita, kalo percaya diri pasti enak dilihatnya apalagi yang suka senyum, ramah, adem dilihatnya. Mulai sekarang jangan pernah takut untuk percaya diri.