Budaya Korea saat ini sangat berkembang pesat secara global atau yang biasa dikenal dengan nama Korean wave atau Hallyu. Korean wave sendiri adalah sebuah istilah yang merujuk pada tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di seluruh dunia dimulai pada tahun 1990-an. Menjadi salah satu yang menjadi tempat kepopuleran Korean wave sendiri adalah Indonesia.
Karena itu fenomena Korean wave yang terjadi di Indonesia sendiri dapat berkembang dengan sangat cepat melalui berbagai media antara lain drama, music, makanan, maupun bahasa. Adapun dampaknya sangat terlihat di kehidupan sehari -hari terutama pada generasi muda.
Korean wave memberitahukan kebudayaan dari Korea selatan dengan di padukan dengan kebudayaan Korea selatan itu sendiri. Korean wave tidak juga hanya memasarkan kebudayaan Korea tapi jug menjadi industri dagang dan sektor pariwisata. Hal ini juga menjadi keuntungan ekonomi tersendiri bagi pemerintah Korea selatan.
Usaha yang dilakukan oleh Korea selatan dalam mengembangkan Korean wave ini sangatlah pesat, mereka memberikan promosi secara global. Hal- hal seperti ini menjadi daya terik tersendiri bagi masyarakat global.
Tidak hanya dalam hal segi budaya serta teknologi. Tetapi dengan munculnya Korean wave tersebut membuat produk-produk kecantikan Korea juga ikut sukses serta berkembang hingga manca negara.
Pada mulanya sekitar tahun 2000-an. Mulai munculah penyebaran Korean wave yang terjadi di Indonesia yang dimulai dari drama Korea yang menyajikan dengan berbagai genre. Salah satu drama yang menjadi awal masuknya Korean wave di Indonesia adalah “Full house”. Yang dimainkan oleh {(Song Hye-Kyo) (Rain) (Kim Sung-soo)}.
Pada saat ini fenomena budaya Korean wave yang paling nyata adalah istilah music Korea selatan yang bergenre pop atau yang biasa disebut Kpop. Kpop telah menarik banyak menarik banyak penggemar dari Asia dan terus menyebar hingga Eropa maupun Amerika.
Di Indonesia sendiri budaya Kpop sudah mulai menyebar dan menjadi banyak penggemar dan terpengaruhi oleh budaya tersebut, khususnya untuk kaum hawa serta remaja.
Dirangkum dalam laporan Twitter yan dirilis pada Rabu 26 Januari 2022 dan didasarkan menurut unique, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penggemar Kpop terbanyak di dunia pada tahun 2021. Hingga saat ini, posisi kedua dengan penggemar Kpop terbanyak di dunia adalah Jepang.
Keberadaan idol Kpop yang saat ini tengah populer mempengaruhi para milenial dalam beberapa hal. Misalnya semakin maraknya penggunaan barang barang seperti skincare dan make up Korea, style Korea, konsumsi makanan-makanan Korea, dan lainnya.
Hingga saat ini para penggemar Kpop atau biasa yang kita ketahui adalah Kpopers sering menyelipkan kata-kata dalam bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari seperti annyeong, hwaiting, saranghae, hyung, eonnie dan yang lainnya.
Pada saat ini banyak banyak boyband Korea yang sering kita dengan atau namanya tidak asing di telinga kita. Seperti BTS, NCT, EXO, SEVEENTEN, TREASURE dan lainnya. Boyband ini rata-rata telah menggelar konser di Indonesia.
Perkembangan Korean pop maupun drama Korea di Indonesia tentu saja membawa dampak positif serta dampak negatif tersendiri bagi Indonesia. Diantaranya dampak positif dari munculnya kepopuleran dari Korean Wave ini.
Dampak Positif
Salah satunya adalah dapat memperluas wawasan yang dimiliki oleh negara lain serta menambah wawasan mengenai negara Korea Selatan. Karena kemajuan teknologi ini dapat membuat perubahan pola pikir masyarakat.
Dapat membuat pola pikir masyarakat yang membentuk kelompok masyarakat yang modern. Serta bagi kaum milenial menjadi gemar menabung serta berinvestasi. Bagi para penggemar Kpop, tidak masalah jika harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang terkait idolanya.
Oleh karena itu, banyak sekali yang harus menabung terlebih dahulu untuk membeli barang tersebut dan mereka bisa menyisihkan sedikit uang tabungannya, untuk keperluan lainnya. Begitupun dengan investasi, banyak penggemar yang menjual barang terkait idolanya karena sesuatu dan mendapatkan keuntungan.
Dengan adanya kepopuleran Kpop ini juga dapat membuka lahan pekerjaan baru yang sesuai dengan bakat, seperti menjadi penerjemah bahasa, cover dance, cover song, atau dapat menjadi beauty blander bagi yang menyukai make up.
Pada dasarnya, perkembangan IPTEK di Korea dapat dikatakan jauh lebih maju dari pada di Indonesia dengan masuknya budaya Korea di Indonesia setidaknya kita dapat mengembangkan IPTEK yang ada di Indonesia agar dapat menyamai IPTEK yang ada di Korea Selatan.
Jika ada dampak positif maka akan ada dampak negatif. Dampak negatif dari budaya Korean Wave yang masuk ke Indonesia menyebabkan tergesernya budaya yang ada di Indonesia. Kita seperti lebih mengutamakan budaya negara lain dari pada budaya negara sendiri.
Dampak Negatif
Hal ini juga sangat membuang waktu dan uang untuk hal yang sia- sia. Demam Korean Wave yang terjadi di Indonesia ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena hampir semua gaya hidup serta budaya Indonesia sudah meniru kebudayaan Korea. Aliran musik masyarakat Indonesia juga sudah berganti menjadi aliran musik Korea dengan ciri khas Boyband serta Girlbandnya.
Penggemar Kpop sering kali melakukan hal-hal yang berlebihan. Para Kpopers ini juga cenderung bersikap konsumtif seperti rela menghambur-hamburkan uang hanya demi membeli pernak-pernik idola mereka yang bisa dibilang cukup mahal, hanya untuk memuaskan hasrat mereka.
Oleh karena itu, perlu adanya sikap selektif bagi kita generasi muda. Untuk menyiapkan diri untuk menghadapi arus globalisasi yang kian merajalela. Juga menghempaskan seluruh pengaruh negatif budaya asing yang dapat mengancam jati diri bangsa.