Banyak orang yang selalu berpikir bahwa manusia purba yang lahir ribuan atau jutaan tahun yang lalu, memiliki pemikiran yang kuno. Tidak modern atau secanggih manusia sekarang. Mereka mengatas namakan dasar keilmuan dan teknologi yang sudah maju. Mungkin, mereka beranggapan bahwa zaman milenial ini segalanya bisa menggunakan teknologi seperti penggunaan internet yang dapat mengakses segala aktivitas.
Pendapat mereka ada benarnya dengan masalah teknologi yang ada. Saat zaman purba tidak ada pesawat terbang, kereta listrik, kapal selam tidak ada. Seperti zaman sekarang ada media sosial yang bisa menyatukan segala manusia di berbagai penjuru untuk berpendapat. Ya, memang betul sekali. Jika dilihat dari teknologi berbeda, karena pada dasarnya bahwa kehidupan selalu ada perubahan.
Zaman manusia purba, memang tidak ada pesawat. Lalu mereka menggunakan apa untuk melintasi dunia. Tentunya bukan menggunakan rajawali atau yang ditontonkan seperti sinetron kolosal. Mereka bisa berpindah tempat dengan cara sederhana yaitu dengan berjalan kaki. Menempuh perjalanan berkilo-kilo meter bahkan ribuan meter. Lempoh atau capai sekali.
Apakah kalian pernah berpikir bahwa manusia purba dan modern. Hakikatnya konsep hidup dengan manusia modern itu sama persis. Yaitu, untuk bertahan hidup. Manusia di dunia hidup untuk apalagi jika tidak untuk bertahan hidup.
***
Kita mungkin pernah mendapatkan pelajaran sejarah di sekolah. Bahkan mungkin hafal nama-nama manusia purba pada saat itu, walau kita tidak hidup pada zaman mereka. Hafalan itu karena tuntutan akademik saja bukan?
Mari kita kaji di sini, mungkin pendapat saya ada benarnya sedikit. Seperti, manusia purba homo erectus, homo neanderthal, homo sapiens dan sebagainya. Agar mereka tetap hidup pada zamannya harus memiliki keahlian atau strategi. Begitu pula dengan manusia modern yang serba canggih. Mereka harus memiliki strategi dan keahlian untuk bertahan hidup.
Manusia purba hidup pada zaman praaksara atau belum mengenal aksara. Kehidupan mereka yang sangat tradisional. Mereka harus mengerahkan kemampuan dan tenaganya untuk mengisi perut, serta kehidupan yang layak dan aman saat itu. Mungkin jika kita mengalaminya, tak sanggup.
Manusia- manusia purba untuk mereka bertahan hidup dia harus berburu, bercocok tanam, dan berpindah tempat (no maden). Kalau, tidak berburu mereka akan kelaparan dan kedinginan logikanya. Mereka harus mengatur strategi untuk bertahan hidup yaitu dengan membuat senjata untuk berburu dan bagaimana mereka berburu. Selain itu, mereka harus pandai memanah. Strategi itu disusun untuk mendapatkan buruan harus secara akurat dan efesien.
Cara mereka untuk bertahan hidup mereka dengan apa tentunya, latihan dan kerja keras. Jika, tidak demikian mereka akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya migrasi ke daerah lain itu hal yang paling aman. Hal yang paling ekstrem adalah kepunahan karena tidak kuat dengan perubahan iklim.
Manusia purba yang tidak bisa bertahan hidup, seiring berjalannya waktu akan tergantikan. Hal ini dibuktikan adanya temuan manusia purba yang berbeda dari temuan tahunnya. Intinya siapa yang tidak bisa mengikuti sebuah kondisi di lingkungannya dan komunitasnya akan tersisih.
Begitu pula, manusia modern mengembangkan kecanggihannya untuk bertahan hidup. Konsep pemikirannya hampir sama dengan manusia purba. Bagaimana mereka harus memiliki keahlian dan strategi untuk bertahan di jagad ini.
Manusia modern hidup dengan segala kehidupan yang harus serba bertahan dengan perubahan yang ada. Namun, bisa dibilang lebih ekstrem dalam menyikapinya. Ada yang harus berjibaku dengan kehidupan ini. Agar bisa disebut pemenang di dunianya masing-masing.
Manusia di abad 21 ini, mereka harus mengasah kemampuan dan pikiran. Serta harus siap dengan segala perubahan yang ada. Meski manusia hidup di era modern dengan segala teknologi yang canggih. Konsep hidupnya hampir persis dengan manusia purba. Yaitu, untuk bertahan hidup.
Manusia modern hidup dengan semangat yang luar biasa. Mereka bisa bekerja untuk menghasilkan uang sampai dengan 24 jam. Uang itu digunakan apa yang jelas untuk bertahan hidup. Ya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau gaya.
Beberapa mereka memilih untuk mengivestasikan uang yang dihasilkannya untuk usaha. Sedikit mereka hidup dengan menghabiskan uang untuk gaya hedonis. Tinggal memilih jalan yang mana akan di tempuh.
Jalan yang benar atau jalan yang sesat. Jika memilih jalan yang benar harta mereka akan bertambah, tetapi jika memilih jalan yang sesat mereka akan bangkrut.
Manusia modern yang tidak dapat bertahan hidup dan mengatur strategi yang baik. Secara otomatis akan punah dalam peradaban, atau digantikan dengan yang lainnya. Hal ini secara hukum alam memang benar. Siapa yang menang dan mampu bertahan. Mereka akan aman dan sentosa.
Jadi, setiap manusia modern maupun manusia purba yang ingin hidup. Mereka harus mengerahkan strategi mereka agar tidak tergantikan oleh yang lainnya. Mereka akan mengalami kepunahan dengan sendirinya.