Kejelasan adalah kunci ketimbang iman yang tak jelas keberadaannya, yaitu kejelasan untuk memastikan kehidupan seperti apa yang akan kita hadapi di masa mendatang.
Saya menemukan pemikiran tersebut setelah membaca berulang kali buku yang ditulis oleh Yuval Noah Harari yang berjudul 21 Lessons for 21 Century.
Bahwa apa yang Harari tekankan pada bukunya lebih memberi kepastian terhadap penjelasan yang terjadi pada masa kini kepada kemanusiaan untuk tidak terlalu egois terhadap identitas iman yang bisa merusak dan menghadirkan peperangan yang berkepanjangan.
Saking semangatnya membaca buku tersebut, pada pertengahan buku, saya langsung tancap gas hingga lupa untuk memberi catatan penting hingga pada tahap ketiga kalau baca saya coba untuk memberikan catatan dan stabilo kalimat-kalimat yang penting untuk dipahami.
Yuval Noah Harari seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam menulis ia tidak membutuhkan wahyu maupun iman ketika menulis melainkan argumentasi atas pemahaman serta pengalaman yang ia alami sebagai sejarawanlah yang memberikan inspirasi kepastian akan kejelasan masa kini bahwa ada begitu banyak tantangan yang harus kita cari bersama solusi terbaiknya.
Bukan kiamat yang sudah dekat melainkan ketimpangan sudah memang nyata terjadi dan kita rasakan saat ini, bukan karena perbedaan pandangan politik yang menyebabkan kebencian senantiasa hadir untuk memecah belah bangsa.
Meainkan betapa pentingnya kita berpikir keras untuk mencari solusi bagaimana ketimpangan tidak terjadi setidaknya dapat dikurangi dengan memberikan kesempatan kepada kaum minoritas untuk menyuarakan ide serta gagasan dan mementingkan mengisi kursi kekuasaan.
Kaum mayoritas tidak selamanya harus menjadi panutan sebab kita secara menyeluruh terbebani karena demokrasi akan menjadi beban populasi akibat maraknya suara yang berlandaskan agama bukan pemikiran.
Negara kita hampir seluruhnya dibuat gaduh hanya karena agama. Semakin hari, setiap bulan dari tahun ke tahun bahas agama saja sehingga energi kita habis sia-sia akibat dibodohi oleh pemuka agama instan. Gairah pengetahuan menghilang akibat keyakinan yang menggebu.
Yuval Noah Harari banyak memberi tekanan akan Bioteknologi, Artificial Inteligent, Algoritma, dan disrupsi teknologi yang bisa melampaui kesadaran manusia itu sendiri dengan sendirinya serta kecepatan yang tidak mampu dilalui manusia.
Manusia terdiri dari kecerdasan dan kesadaran. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Kesadaran adalah kemampuan untuk merasakan hal-hal seperti rasa sakit, suka cita, cinta dan kemarahan.
Sementara AI yaitu artificial inteligent menganalisis perasaan manusia secara akurat untuk mengobati penyakit manusia dan menavigasi jalan yang penuh pejalan kaki manusia dan canggihnya AI bisa melakukan itu semua tanpa perlu memiliki perasaan sendiri.
Algoritma tidak perlu merasakan kegembiraan, kemarahan atau ketakutan untuk mengenali pola biokimia yang berbeda dari tubuh yang gembira, marah, atau takut.
Bahayanya adalah menurut Yuval Noah Harari adalah jika kita berinvestasi terlalu banyak dalam mengembangkan AI dan terlalu sedikit dalam mengembangkan kesadaran manusia, maka kecerdasan artifisial komputer yang sangat canggih mungkin hanya berfungsi untuk memberi kuasa pada kebodohan natural manusia.
Manusia selalu lebih baik dalam menciptakan alat daripada menggunakannya dengan bijak. Peran filsafat sangat dibutuhkan untuk mengendalikan revolusi dalam biotek dan infotek karena algoritma akan mengambil alih banyak pekerjaan berupa pengangguran massal.
Pilihan kita sebagai manusia terkait segala sesuatu menurut Yuval Noah Harari mulai dari makanan hingga pasangan bukanlah hasil dari kehendak bebas yang misterius, melainkan dari aktivitas miliaran neuron yang menghitung probabilitas dalam waktu sepersekian detik.
'Intuisi manusiawi' yang kita bangga-banggakan, dalam kenyataannya adalah proses 'pengenalan pola'. AI dapat mengungguli manusia bahkan dalam tugas yang seharusnya menuntut 'intuisi' dan dua kemampuan non-manusia yang sangat penting yang dimiliki AI adalah konektivitas (connectivity) dan pembaruan (updateability).
Hari ini hampir 1,25 juta orang terbunuh setiap tahun dalam kecelakaan lalu lintas (dua kali dari jumlah yang tewas akibat perang, kejahatan dan terorisme).
Mengganti semua pengemudi manusia dengan komputer diharapkan dapat mengurangi kematian dan cedera di jalan raya sekitar 90 persen. Dengan kata lain, beralih ke kendaraan otonom kemungkinan akan menyelamatkan nyawa satu juta orang setiap tahun.
Algoritma pembelajaran mesin dapat menganalisis data biometrik yang mengalir dari sensor dada dan di dalam tubuh manusia, menentukan tipe kepribadian dan suasana hati yang berubah, dan menghitung dampak emosional yang mungkin dimiliki lagu tertentu-bahkan bada musik tertentu.
Tantangan uang diajukan kepada manusia di abad ke-21 oleh infotek dan biotek bisa dibilang jauh lebih besar daripada tantangan yang diajukan di era sebelumnya oleh doktrin agama.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kehilangan pekerjaan; apa yang harus dilakukan untuk menciptakan pekerjaan baru yang memadai; dan apa yang harus dilakukan jika, terlepas dari upaya terbaik kita, kehilangan pekerjaan secara signifikan melampaui penciptaan lapangan kerja.
Maka berhentilah kita cekcok mempermasalahkan surga, nikah muda, pahala dan lainnya dan mulai kita berfokus pada bilogi dan teknologi bahwa ada jauh lebih banyak kebaikan di dalam tubuh biologismu, ketimbang iman agamamu yang dangkal.