Mengutip dari sebuah pemaparan seorang Crazy Rich Surabaya yang bernama Melvin Tenggara. Dimana pada beberapa event, lelaki tersebut pernah mengeluarkan statement berupa,
"Bagi saya, lebih mudah mendapatkan 1 unit Lamborgini dari pada mendapatkan 1 orang teman baik."
Dari kalimat tersebut saya menyimpulkan, bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin "Fake" pula circle pertemanannya. Dan benar saja, saya mulai mendapati keakuratan statement itu pasca viralnya kasus kematian seorang Artis cantik dari Thailand bernama Tangmo Nida.
Disebut-sebut sebagai "Single parent" yang luar biasa famous karena selain berbekal kemampuan menyanyi, dan model, dirinya juga bahkan sudah membintangi lebih dari 30 judul drama Thailand dimana salah satu di antaranya yaitu, Innocence Bangkok Love Story.
Kematiannya yang tragis pasca ditemukannya mayat Tangmo dengan sekujur tubuh yang membengkak, kepala yang menghitam, serta bekas luka pada bagian kaki sebelah kanan dianggap janggal oleh para netizen hampir di seluruh penjuru Asia.
Hipotesa-hipotesa pun mulai bermunculan. Namun ada sebuah hipotesa yang paling menyita perhatian publik yaitu, "Kematian Tangmo adalah sebuah pembunuhan terencana" oleh sang Manager yang bernama Gattick bersama beberapa orang lainnya yang berada di boad malam itu.
Gattick dan teman-teman diprediksi telah melakukan "Penjualan diri" terhadap Tangmo, namun Tangmo seolah menolak akhirnya mereka diprediksi memilih jalan kekerasan.
Bertolak dengan cerita yang disampaikan oleh Gattick bersama dengan teman-teman yang lain dimana mereka mengatakan bahwa malam itu Tangmo ingin buang air kecil sedang toilet di boad mereka rusak. Itulah yang menjadi alasan Tangmo memilih buang air di bagian belakang boad.
Publik beranggapan bahwa swimsuit yang dikenakan oleh Tangmo malam itu adalah swimsuit tanpa bukaan, dan jika ingin buang air maka Tangmo harus membuka semua pakaiannya, sehingga tidak mungkin perempuan tersebut memilih membuang air di bagian belakang boad.
Selain "Polemik swimsuit" yang kian memperpanas hipotesa publik, ada banyak sekali pemaparan-pemaparan yang dianggap tidak sesuai dan tidak masuk akal dari Gattick berikut teman-temannya, hanya saja saya tidak akan membahas secara satu per satu karena sudah banyak sekali pembahasan mengenai hal tersebut yang bisa kita dapati di berbagai sosial media.
Kemudian saya berlalih kepada "Alasan" untuk apa Gattick sang Manager melakukan hal "Demikian", bukankah Tangmo Nida merupakan "Sumber keuangannya" selama ini?
Digadang-gadang bahwa sebelumnya Gattick merupakan "Single parent" dan sudah memiliki satu orang anak, Tangmo pun mengadopsi anak Gattick sah secara hukum.
Dan itu artinya, apa bila Tangmo sudah meninggal dunia, maka anak adopsi tersebut akan menjadi pewaris seluruh harta Tangmo, namun secara hukum jika sang anak belum menginjak usia 17 tahun, maka seluruh harta warisan akan di-manage oleh Gattick terlebih dahulu.
Alasan tersebut tentu semakin dan semakin memperuncing kecurigaan publik atas kasus kematiannya yang mengenaskan ini.
Dalam tulisan ini saya tidak akan terfokus kepada penyebab, latar belakang, atau pun kronologi karena saya justru lebih tertarik kepada "Imbasnya" terhadap kaum wanita terutama melalui sosial media.
Pasca ditemukannya jasad Tangmo yang mengenaskan, banyak cuitan-cuitan yang diunggah berisi tentang kaum wanita yang mulai merasa takut jika harus terlalu cantik, glowing, sexy, splendid dan lain-lain.
Barang kali kaum wanita umumnya, dan para muslimah khususnya lebih mendambakan kecantikan yang alami, secukupnya, lahir batin, serta cantik dunia dan akhirat.
Pasca ditemukannya jasad Tangmo yang mengenaskan, banyak cuitan-cuitan yang diunggah berisi tentang kaum wanita yang mulai merasa takut jika harus memiliki banyak teman dari kalangan hits, sosialita dan lain-lain.
Barang kali kaum wanita umumnya, dan para muslimah khususnya lebih mendambakan teman-teman yang tulus, dan mengingatkan mereka pada kebaikan dunia dan akhirat serta bertemu kembali di syurga-Nya.
Pasca ditemukannya jasad Tangmo yang mengenaskan, banyak cuitan-cuitan yang diunggah berisi tentang kaum wanita yang mulai tidak lagi mengejar kehidupan duniawi, ingin meninggalkan harta yang banyak untuk anak dan cucu, ingin mencampai kedudukan tertentu dan lain-lain.
Barang kali kaum wanita umumnya, dan para muslimah khususnya lebih mendambakan bahwa mereka meninggal dalam keadaan layak dan husnul khotimah. Luar biasa sekali hikmahnya sampai saya dibuat senyum-senyum sendiri membaca postingan tersebut.
Sebagai penutup dari hati ke hati saya pribadi untuk seorang Tangmo Nida :
Tuhan telah menyelesaikan segala urusan kamu dari permainan dan tipu muslihat Dunia yang kejam. Bahkan tidak harus berada di posisi seorang Tangmo Nida untuk mengetahui bahwa "Tidak semua Rekan adalah Teman."
Memilih untuk mencapai puncak yang tinggi, kamu pasti tau bahwa terjangan angin yang akan menerpa bahkan menghantam kamu akan semakin kencang. Tapi saya apresiasi kamu dengan sangat luar biasa sebagai satu dari figur wanita di dunia.
Kamu bertalenta, kamu cantik, kamu kuat, kamu luar biasa, bahkan tidak semua wanita berani mencapai titik yang sudah kamu capai sekarang ini. Hasil yang besar tentu mengambil sekaligus menciptakan risiko yang besar.
Saya juga berharap semoga keadilan tetap ditegakkan atas kamu, mengingat apa yang sudah kamu berikan terhadap Negara kamu sendiri selama ini.
Istirahatlah, Tuhan juga tau bahwa kamu sudah sangat lelah.