Di jaman yang serba canggih ini, pemakaian kertas sudah semakin berkurang. Beda halnya dengan jaman dahulu. Jika di jaman dahulu, kertas sangat banyak digunakan oleh semua orang. Dari kalangan anak kecil, hingga ke kalangan dewasa. 

Bisa dibilang sih, pemakaian kertas yang paling banyak adalah dikalangan anak kecil. Dimana, anak kecil menggunakan kertas untuk dijadikan bahan mainan. Contohnya, bola dari kertas. 

Jaman dahulu, disaat lapangan futsal belum ada, anak kecil memanfaatkan kertas agar bisa bermain layaknya seperti dilapangan futsal. Mereka membentuk kertas tersebut menjadi sebuah gawang, bola dan pemain. Lalu, setelahnya mereka memberi nomor pada kertas yang sudah dibentuk seperti pemain bola. Wah, jadi flashback ya!! 

Nah, selain dijadikan bahan mainan bola, kertas juga sering dibentuk menjadi pesawat kertas, dan juga perahu kertas. So, begitulah kebanyakan anak kecil menggunakan kertas pada jaman dahulu. 

Kalau dibandingin jaman sekarang sih, beda banget lah ya! Kertas sudah tidak terlalu menarik lagi dijadikan bahan mainan. Justru, kertas hanya digunakan oleh orang-orang yang masih bersekolah, orang yang bekerja dikantor, orang yang bekerja di cafe atau restoran, orang yang bekerja di rumah sakit, dan lain-lain. 

Kertas memang bermanfaat dan berpengaruh positif sampai sekarang, karena kita sangat memerlukannya. Namun terkadang, kertas yang sudah terisi penuh, yang tidak diperlukan lagi, ujung-ujungnya lebih sering dibakar. Dan hal ini, seringkali saya lihat dilingkungan sekitar saya. Terutama, tetangga dekat saya. 

Biasanya, setiap sabtu dia selalu rutin membakar kertas yang sudah tidak digunakan lagi. Mulai dari kertas selebaran, hingga buku bacaan. Sungguh miris, saya melihat perbuatannya. Padahal, buku bacaan tersebut, jika disumbangkan ke perpustakaan keliling, atau desa terpencil akan lebih bermanfaat. 

Tapi, saya tidak bisa menyuruhnya begitu saja untuk melakukan hal yang saya mau dengan kertas tersebut. Jadi, saya lebih memilih mencegahnya. Dengan cara, setiap kali dia ingin membakar kertas tersebut, saya langsung mendekatinya dan meminta semua kertas itu untuk saya bawa pulang kerumah. 

Awalnya dia tidak mau, namun lama kelamaan, dia akhirnya luluh. Setiap kali ada kertas atau buku bacaan yang sudah tidak dipakai lagi, dia selalu datang kerumah saya dan memberikan semuanya. 

Dia bilang, lebih baik saya berikan ke kamu, daripada saya bakar. Karena membakar kertas, sama saja saya merusak lingkungan. Karena abu yang dihasilkan oleh kertas, jika terhirup bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah kardiovaskular, kerusakan ginjal, serta kerusakan otak.

Mendengar pernyataannya tersebut, saya beruntung sekali bisa mencegah salah satu orang yang ingin merusak lingkungan dengan cara membakar kertas. 

Mungin diluar sana, masih banyak orang yang membakar kertas daripada membiarkannya berserakan di tong sampah. Tujuannya sebenarnya baik yaitu agar lingkungan menjadi bersih. Akan tetapi, tujuan yang baik itu justru menyebabkan lingkungan tercemar. 

Jadi, setelah membaca artikel ini, saya berharap kamu bisa melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan. Jikalau kamu memiliki sedikit atau banyaknya kertas yang tidak dipakai lagi, sebaiknya jangan dibakar. 

Ada baiknya, kamu menaruh kertas tersebut di kardus kosong. Lalu diikat dengan tali. Dan jika jumlahnya bisa terbilang banyak, kamu bisa menyumbangkannya ke desa terpencil ataupun ke daerah yang memiliki perpustakaan keliling. Selain membuat lingkungan bersih, kamu sudah beramal. 

Walaupun kelihatan sepele, namun percayalah bahwa kebaikan sekecil apapun jika dilakukan dengan niat dan tulus, hasilnya akan terasa memuaskan. Hal inilah yang selalu saya praktekkan di lingkungan sekitar saya. Seperti, di lingkungan rumah, lingkungan kampus, dan lingkungan tempat saya bekerja. 

Tujuan saya ini memang terkadang ada yang tidak menyukainya. Mereka menganggap saya 'pura-pura peduli' dengan kebersihan lingkungan. Padahal pada nyatanya, saya benar-benar peduli sekali terhadap lingkungan sekitar saya. Hal ini karena saya selalu mengingat sebuah pesan positif, yaitu "Kebersihan adalah sebagian dari iman." 

Kebersihan merupakan suatu hal yang disukai oleh Tuhan. Dan hal ini tentunya berkaitan dengan iman seseorang. Keimanan seseorang akan lengkap jika menjaga kebersihan. 

Dengan menjaga kebersihan, hidup kita menjadi nyaman, tentram dan indah dipandang. Mulai sekarang, mari kita bersama-sama menanamkan jiwa keperdulian kita terhadap lingkungan dengan cara menjaga kebersihan.