Memiliki buah hati yang masih berada di usia dini tentu menjadi kebahagiaan dan tantangan tersendiri bagi para orang tua. Kita sebagai orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak kita terutama pada masa emasnya.
Memberikan pendidikan usia dini untuk anak semestinya bukan sebuah pilihan melainkan keharusan. karena kini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memberikan perhatian besar untuk PAUD.
Mas Menteri begitulah Nadiem Anwar Makarim Menteri termuda pada kabinet Joko Widodo – Ma’aruf Amin terus berupaya melakukan transformasi di dunia pendidikan Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, terobosan yang dilakukan tak tanggung – tanggung hampir mencakup berbagai aspek yang sudah dipetakan sebagai problem mendasar di dunia pendidikan kita.
Memang jiwa mudanya dan keahliannya membaca arus perubahan global memiliki pengaruh signifikan dalam gayanya memimpin Kementerian. Kini giliran Pendidikan Anak Usia Dini yang dihadiahi kebijakan transformatif ala Mas Menteri. Dengan berbekal kepekaan dalam mengartikulasikan persoalan di lapangan nadiem meresponnya dengan cepat dan tepat.
Inovasi dalam satuan pendidikan PAUD perlu dilakukan secara berkeadilan. Hal itu diawali dengan inovasi yang pertama yaitu kurikulum merdeka dan flatform merdeka belajar. Kita sedang dihadapkan era globalisasi yang telah memasuki revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Merdeka belajar akan berupaya menformulasikan disain pembelajaran yang mampu menjawab tantangan zaman sekaligus memperkuat karakteristik bangsa kita.
Keunggulan dari kurikulum merdeka belajar memberikan kemerdekaan bagi guru dapat menyusun sendiri tema belajar sesuai dengan kebutuhan juga minat guru dan murid di daerahnya. Ada pengetahuan yang berbasis Iptek dan juga kearifan lokal yang diajarkan melalui kolaborasi. Pada tema tertentu orang tua pun bisa dilibatkan dalam pembelajaran. Misalnya saja dalam tema kearifan lokal yang mengajarkan permainan tradisional tentu para orang tua akan lebih lihai dalam memainkan permainan tradisional.
Diungkapkan oleh Nadiem setidaknya ada tiga keunggulan kurikulum merdeka, keunggulan yang pertama lebih sederhana dan mendalam, kedua lebih merdeka, ketiga lebih relevan dan interaktif. Penerpannya didukung aplikasi khusus yang di dalamnya menyediakan begitu banyak referensi agar guru bisa lebih berkembang lagi dalam praktik mengajar. Guru juga dapat berbagi praktik mengajarnya yang telah dia lakukan secara mendari kepada guru lainnya.
Aplikasi khusus yang dimaksud adalah Platform Merdeka Belajar, aplikasi ini memungkinkan guru mengembangkan pengajaran yang berpusat pada murid dengan mempertimbangkan karakter potensi dan keragaman peserta didik serta keragaman sekolah masing – masing. Keunikan dari Platform merdeka belajar semua guru bisa saling bertukar pengalaman dan bahan ajar sehingga sangat memudahkan para guru mencapai kemerdekaan mengajar.
Inovasi yang kedua adalah kebijakan BOP PAUD yang dilakukan bersama – sama Kementerian keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. Sinergi tiga kementerian memberikan jaminan kemudahan bagi satuan pendidikan PAUD dalam mengakses pendanaan. Ini kebijakan transformatif yang benar-benar merespon aspirasi para guru di lapangan.
Nadiem Menjelaskan bahwa sekarang nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah selain itu juga penyaluran dilakukan secara langsung ke rekening satauan pendidikan. kemudian dalam pemanfaatan dana nya pun diberi keleluasaan untuk merealisasikannya. Jika dulu ada acuan khusus dan cendrung kaku dalam praktek pemakaian dana sekolah, kini jauh lebih merdeka dalam koridor yang tentunya diawasi oleh kedinasan terkait.
Kebijakan ini sangat memberikan kemudahan bagi para guru, siswa dan para orang tua. Disamping memberikan efisiensi waktu dan tenaga, para guru juga akan dapat lebih fokus dalam memberikan pengajaran terbaiknya karena tidak disibukkan lagi oleh adminisrasi yang membuat wara–wiri melakukan pencairan.
Praktik di lapangan guru kerap harus disibukan melakukan pencairan dan bermobilisasi ke banyak tempat. Ke dinas keungan, Dinas Pendidikan hingga Ke Bank di daerah. Hal ini kerap mengganggu konsentrasi guru dalam mengajar.
BOP PAUD mewujudkan akselerasi pendanaan yang mendukung performa merdeka belajar sebagaimana yang dicita-citakan. Karena memang pada dasarnya setiap sekolah memiliki kekhasannya masing – masing, dan setiap murid di dalamnya adalah unik.
Kebijakan ini juga mengakomodir rasa keadilan bagi daerah yang memang memiliki nilai kemahalan berbeda-beda. Persoalan yang kerap dikeluhkan oleh sahabat guru yang berada di daerah 3T (terluar, terjauh, teetinggal) dimana daerah terisolir tentu harus diberi perhatian lebih.
Daerah terisolir kerap kekurangan guru, hingga saorang guru dapat memiliki banyak peran dari guru pengajar, Tata Usaha, hingga Kepala sekolah. BOP PAUD menjadikan adanya akselerasi bagi daerah tertinggal khususnya.
Sekali lagi Nadiem melalui kemendikbud memberikan angin segar bagi dunia pendidikan kita. Menunaikan amanat konstitusi sesuai dengan Pasal 31 UUD 1945 melalui kebijkan merdeka belajar yang menjadi gerbang revolusi di bidang pendidikan Indonesia.
Bertransformasi merupakan sebuah keniscayaan karena kita harus bergegas mempersiapkan SDM yang unggul. Jika kita tidak berbenah maka kita akan tertinggal dan berada di belakang.
Mendukung kebijakan baru kemendikbud dengan mensosialisasikannya secara masif adalah langkah yang penulis ambil. Bergerak berliterasi dan membuka cakrawa publik melalui tulisan sederhana tentu sedikitnya akan tertoreh menjadi kabaikan untuk Indonesia.