Makanan dapat menjadi alat komunikasi non-verbal yang efektif yang dapat mempengaruhi persepsi internasional suatu negara dan mempromosikan negara tersebut secara global. Bagi banyak warga negara yang tidak bepergian ke luar negeri, metode memasak bisa menjadi kekuatan yang ampuh dalam memahami suatu negara. Selain itu, dengan mencicipi makanan tradisional yang dimiliki suatu negara, kita bisa lebih mengenal negara asal makanan tersebut.
Diplomasi kuliner atau Gastrodiplomasi merupakan salah satu strategi yang digunakan suatu negara untuk menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke negaranya atau bisa juga dengan memperkenalkan suatu negara untuk mempromosikan negaranya.
Gastrodiplomasi juga merupakan salah satu cara baru yang muncul sebagai alat diplomasi budaya. Pendekatan ini dapat dikategorikan sebagai diplomasi lunak karena terdapat diplomasi perut yang tidak menimbulkan ancaman selama interaksi. Dapat dikatakan dengan jelas bahwa Gastrodiplomasi adalah latihan komersial oleh pemerintah untuk mengekspos warisan kuliner nasional negara tersebut.
Selain mewakili identitas, makanan juga dapat diartikan sebagai alat pemersatu anggota suatu komunitas, memberikan kesan bahwa setiap anggota sama, erat dan kuat bersama. Ini jelas menunjukkan bahwa pangan sebagai bentuk soft power bisa menjadi strategi diplomasi yang ampuh.
Tentunya tujuan utama Gastrodiplomasi adalah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi suatu negara dengan mengedepankan berbagai aspek penyebaran pengaruh budaya suatu negara.
Di mata dunia, kekayaan kuliner Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Beberapa makanan tradisional Indonesia bahkan sudah terkenal hingga mancanegara. Salah satu kuliner Indoensia yang cukup dikenal oleh masyarakat dunia adalah randang
Siapa yang tidak tahu dengan rendang, olahan daging sapi atau kerbau yang dipadukan dengan bumbu dan santan kering khas Minangkabau. Rendang tidak hanya menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, tetapi juga diakui di dunia kuliner internasional. Pada tahun 2017, rendang menjadi salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN Travel.
Pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan popularitas internasional rendang untuk menciptakan banyak peluang bagi masyarakat Indonesia di dalam dan luar negeri. Banyak masyarakat internasional yang mengenal dan menyukai rendang sebagai bumbu yang menarik di kancah kuliner global.
Berasal dari Minangkabau, rendang adalah salah satu makanan khas Indonesia yang paling terkenal di dunia. Tidak salah jika Gordon Ramsay, chef top dunia saat itu, datang langsung ke Kerajaan Meenang pada Juni 2020 untuk belajar memasak rendang.
Menurut The World's 50 Best Cuisine 2017, rendang dan nasi goreng menduduki peringkat pertama dan kedua masakan terbaik dunia. Rating tersebut diperoleh melalui jajak pendapat di media sosial. Menurut hasil voting, rendang dan nasi goreng menempati urutan teratas dengan 35.000 suara.
Pencapaian ini tidak akan mungkin terjadi tanpa chef Indonesia William Wongso mempromosikan aplikasi diplomasi makanan Rendang pada tahun 2010. William Wongso sukses mempromosikan rendang secara internasional pada World Food Congress yang diadakan di California, USA. Sampai saat itu, rendang sudah mendunia.
Masakan rendang tidak memiliki variasi yang beragam dari daerah lain, sehingga diketahui masakan rendang hanya berasal dari Sumatera Barat. Hal ini dinilai cocok untuk Masakan Rendang sebagai identitas brand nasional.
Beberapa upaya telah dilakukan dalam mengembangkan diplomasi gastronomi untuk mencapai branding kuliner Indonesia, antara lain melalui pemasaran produk, dalam hal ini dengan dukungan Kementerian Pariwisata, Co-Branding Restoran Wonderful Indonesia melaksanakan program sebagai Menyediakan platform kolaborasi kepada seluruh restoran Indonesia di dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dengan Wonderful Indonesia dengan memberikan fasilitas promosi di media Kementerian Pariwisata dan sebagai sarana komunikasi kerjasama business-to-business dengan mitra Wonderful Indonesia.
Di era Joko Widodo, pemerintah Indonesia dan aktor non-negara semakin sering berkolaborasi dalam festival makanan, antara lain Indonesian Food Festival dan Ubud Food Festival. Kerjasama ini dengan organisasi kuliner Indonesia seperti Diaspora atau Asosiasi Koki Indonesia, serta industri makanan. Di mana festival makanan diadakan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, Kementerian Pariwisata menjalin kemitraan dengan organisasi kuliner untuk mengembangkan dan memperluas koneksi jaringan kuliner Indonesia di luar negeri, dalam hal ini Indonesia menjalin kemitraan dengan Kementerian Pariwisata dan organisasi ekspatriat dan kuliner, salah satunya Asosiasi Koki Indonesia.
Namun dalam implementasi kebijakan tersebut, pemerintah Indonesia masih belum menjadi pilihan terbaik dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah dibentuk. Hal ini membuat masakan Indonesia, khususnya makanan gourmet, belum begitu populer di luar negeri.
Meski kuliner rendang sudah dua kali dinobatkan sebagai kuliner terbaik di dunia, bukan berarti kuliner rendang bisa mewakili kuliner Indonesia lainnya sebagai brand image Indonesia.
Pemerintah Indonesia belum memfokuskan kebijakan luar negerinya untuk mempromosikan kuliner rendang. Ini membuatnya bukan pilihan terbaik untuk mempromosikan kuliner rendang di luar negeri.
Optimalisasi merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan kebijakan yang telah dirumuskan agar tujuan yang ingin dicapai tercapai sesuai tujuan, sekalipun masakan rendang menjadi brand image Indonesia.