Senang sekali akhirnya saya bisa merampungkan tulisan yang secara eksklusif membahas tentang Paman Anies tentunya, hal ini dikarenakan setiap para pembaca saya bertanya,
"Kenapa tidak pernah ada tulisan tentang Anies Baswedan?"
Saya katakan, "Paman yang satu itu jauh sekali dari sensasi dan krasak-krusuk perpolitikan, teman."
Oleh karena itu, hari ini saya akan membuat sebuah pengakuan bahwa,
"Selama masa saya menjadi 'Ponakan Pejabat Negara' saya akui bahwa Paman Anies merupakan the one and only, Paman Pejabat Negara dengan strategi politik yang 'Rapi, tersembunyi dan santun' mengapa demikian? Akan saya paparkan dalam tulisan saya berikut ini!"
Tertanda, masih Ponakan Pejabat Negara.
***
Anies Baswedan, diam-diam di era pemerintahannya Jakarta International Stadium terealisasi. Diam-diam Jakarta E-Prix resmi.
Diam-diam usulannya dalam dialog C40 terhadap PBB disetujui. Diam-diam jadi Kandidat ke 2 Calon Presiden versi Ponakan Pejabat Negara. Aniesnya diam-diam sedang pihak oposisinya kalang kabut tidak karuan. Haha.
Sebelumnya dalam tulisan saya bertajuk " Pembohong Teriak Pembohong", di mana kala itu masyarakat dibuat tertawa oleh statement yang dilontarkan Giring selaku Ketua Umum PSI (Dibaca : Ex vokalis band Nidji) yang sepertinya telah kebal dipermalukan.
Dalam tulisan tersebut, Giring menyebut-nyebut persoalan anggaran terkait formula e yang pada akhirnya dialihkan untuk APBD.
Tak menanggapi statement itu, Anies Baswedan justru memilih bungkam seolah mengetahui betapa "Masih kencurnya" Giring dalam menjalankan rules Pemerintahan.
Pada bulan April 2022 kemarin, telah digelar soft launching untuk bangunan Jakarta International Stadium yang digadang-gadang sebagai Stadion terbesar di kawasan Asia Pasifik, juga merupakan Stadion bertaraf Internasional yang menjadi tolak ukur Negara lain yang ada di Dunia baik dari segi struktural mau pun arsitektural.
Soft launching yang meriah tersebut juga turut mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan besar di Jakarta di antaranya ;
PT. Jakarta Tursindo, Pancoran Soccer Field, PT. Jakarta Propertindo, MNC Media, serta International Youth Championship yang secara tidak langsung sudah mengusung aksi kolaborasi, regenerasi urban dan bangkitnya perekonomian Jakarta.
Dan kejutannya untuk sang Giring adalah, dipersilahkannya grup band Nidji menjadi bintang tamu dalam memeriahkan acara tersebut. Haha, luar biasa sekali.
Masih seputar proyek "Terdigdaya" di era kepemimpinannya, baru-baru ini turut diresmikan Jakarta E Prix Circuit yang juga bertaraf Internasional. Bahkan Co-founder formula e, Alberto Longo mengatakan bahwa, ajang yang berlangsung di Jakarta ini merupakan ajang terbesar dari segi pengliputan.
Mengingat bahwa sejauh ini, di Negara mana pun selama ajang berlangsung hanya diliput oleh sejumlah 200 an media, sedangkan di Jakarta diliput oleh lebih dari 300 media.
Namun lagi-lagi saya mendapati sesuatu yang tidak hanya menarik tetapi juga menggelitik terkait hal ini. Sekarang kita akan sedikit beralih.
Pasca diselenggarakannya Rakernas II PDIP yang berlangsung pada 21 s/d 23 Juni kemarin, Ketua Umum partai PDIP (Dibaca : Eyang Megawati) sempat berkelakar terkait caranya dalam memperingatkan ketiga buah hatinya dalam memilihkan Menantu,
"Saya sampaikan kepada ketiga orang anak saya, jangan cari suami yang seperti tukang bakso. Hik hik hik."
Geger sudah jagad maya akibat kelakar tersebut sehingga mulai bermunculan bully, hujatan, yang kian menyudutkan Megawati yang jelas-jelas menjadi pihak oposisi Anies saat ini.
Lalu tiba-tiba munculah sebuah acara makan malam yang diselenggarakan oleh Anies Baswedan seraya mengundang "Tukang Bakso kebanggaannya" lantaran sangat berperan besar dalam mengsukseskan Jakarta E Prix kemarin. Ini yang saya maksud dengan strategi yang "Rapi dan santun" sekali.
Masih berbicara terkait pembangunan di Jakarta, tentu saja skybridge Tanah Abang tidak boleh lolos dari pantauan kita bersama.
Jembatan layang yang dibangun guna menghubungkan Pasar blok G dengan Stasiun Tanah Abang tersebut mulai beroperasi pada November 2018. Dan sejumlah lebih dari 400 Pedagang kaki lima kini telah menempati wilayah dagang mereka yang sudah tertata berkat bantuan penataan Pemprov DKI Jakarta.
Berlanjut pada program SAMAWA, yaitunya DP 0 rupiah untuk pengambilan 1 unit rumah bagi masyarakat kurang mampu dengan Syarat dan Ketentuan berlaku.
Pada Januari 2022 dipublikasikan bahwa sejumlah 885 unit rumah sudah terealisasi sejak dimulainya program pada tahun 2017.
Tidak hanya itu, meningkatnya efisiensi KJP (Dibaca : Kartu Jakarta Pintar) serta KLJ (Dibaca : Kartu Lansia Jakarta). KJP merupakan kartu bernilai sejumlah uang, yang diberikan oleh Pemprov DKI kepada para Pelajar yang ada di Jakarta. Sedang KLJ merupakan kartu yang diperuntukkan bagi para Lansia dengan sifat dan fungsi yang serupa.
Kendati pun keberadaannya telah lahir sejak era Jokowi, namun pada era kepemimpinan Anies, fungsional kartu tersebut telah mencapai angka 805.000 untuk KJP dan 22.870 untuk KLJ.
Dan jika Paman Ganjar mendapat penghargaan berupa Kepala Daerah Inovatif 2018, maka Anies Baswedan berhasil membawa DKI Jakarta sebagai pemenang We Love Cities di tahun yang sama.
Waw, bukankah sederet pencapaian Paman Anies terbilang cukup kompetitif untuk menjadi kompetitornya Paman Ganjar? Atau para pembaca sudah mulai geram seraya berujar,
"Jadi saya harus pilih siapa? Aarrgghh!"
Baiklah, sebagai closing statement saya akan menyampaikan sebuah peristiwa yang juga terbilang menarik di sekitaran April 2022 ini, di mana pada suatu kunjungan ceramah di Mesjid Kampus UGM, Anies disoraki antusiasme Jemaah yang menyebut dirinya sebagai "Presiden," sedang hal tersebut tidak didapati Ganjar ketika berkunjung ke Mesjid di Kampus yang sama.
; -)