Korea Utara sebuah negara di wilayah utara Semenanjung Korea, negara yang menganut ideologi Juche dan percaya bahwa manusia dapat menguasai dan memutuskan segala sesuatu.  Kehebatan nuklirnya tak diragukan, bahkan membuat negara tetangganya terancam,  tak sedikit negara yang geram dan mengecam, senantiasa memaksa Korea Utara untuk menghentikan kegiatan rudalnya yang mencekam.

Kegiatan nuklir Korea Utara konon telah dimulai tahun 1950-an. Dengan bantuan Uni Soviet Korea Utara terus melakukan operasi reaktor nuklir. Tujuannya pun beragam, dalam buku North Korean and The Bomb : A Case Study in Nonproliferation karya Michael J. Mazarr (1995, h.19) menjelaskan bahwa pengembangan reaktor nuklir di Korea Utara salah satunya adalah sebagai senjata untuk melawan ancaman hingga mendapatkan pengakuan dari negara lain.

Pengembangan operasi nuklir di Korea Utara yang berkesinambungan tentunya membuat negara tetangganya terancam, bagaimana pun juga senjata nuklir bisa meledakan sebuah negara, menjadi senjata andalan untuk pembunuhan massal dan wilayah yang terkena ledakan tak bisa lagi dihuni karena radiasinya bisa menyerang sel dalam tubuh manusia.

Dunia internasional dan negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan tak henti meminta Korea Utara untuk menghentikan kegiatan rudalnya, upaya denuklirisasi atau penghapusan senjata nuklir pun terus di upayakan di Korea Utara. Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan juga terus mencoba melakukan dialog terhadap Korea Utara agar meredam ambisinya dalam mengembangkan senjata nuklir.

Pada tahun 2003, George Walker Bush Presiden Amerika Serikat telah melakukan upaya dialog multilateral dengan China dan Korea Utara, atau yang terkenal dengan forum Trilateral Talks, upaya yang tentunya untuk menghentikan ambisi Korea Utara dalam melakukan pengembangan senjata nuklir.  

Akan tetapi, Korea Utara laksana batu karang yang tak bergeming di hantam ombak, tetap gigih mempertahankan ambisinya mengembangkan reaktor nuklir, seperti ideologinya yang percaya bahwa manusia dapat menguasi dan memutuskan segala sesuatu, maka Korea Utara juga percaya dengan kekuatan nuklir negaranya dapat menguasai dunia.

Upaya denuklirisasi terus dilakukan, Amerika Serikat menginisiasi forum Six Party Talks yang beranggotakan Amerika Serikat, Korea Utara, Korea Selatan, Cina, Rusia dan Jepang. Forum ini sama dengan forum sebelumnya, berupaya untuk membujuk Korea Utara menghentikan program nuklirnya, bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada Korea Utara.

Upaya negoisasi, dialog bahkan perjanjian terus dilakukan agar Korea Utara dapat berdampingan dengan negara tetangga tanpa memberikan ancaman, tetapi bujuk rayu juga tidak akan mudah dilakukan, pengembang nuklir adalah hak sebuah negara, sehingga sudah menjadi hak suatu negara salah satunya Korea Utara untuk mengembangkan reaktor nuklir khususnya jika itu untuk kepentingan energi sebuah negara.

Denuklirisasi Korea Utara juga tidak mudah dilakukan, senjata nuklir selain bisa menjadi alat pembunuh massal juga bisa menjadi salah satu kekuatan sebuah negara, tentunya Korea Utara juga ingin terus memiliki senjata untuk melawan ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negaranya.

Senjata nuklir laksana kartu andalan bagi Korea Utara, jika negara lain mengancam dia akan mengancam balik dengan uji coba rudalnya. Hal ini tentunya tidak mudah untuk di negoisasikan, setiap negara tentunya membutuhkan senjata andalan untuk bertahan dalam medan perang meski harus kelaparan dan tersiksa dengan bantuan yang terbatas dan ragam sanksi yang harus diterima.