Kok kalian masih pada bingung; kenapa, Bunda? Bukannya sudah sering mengikuti pola parenting ya? Bukannya sudah sering pasang foto anak di Instagram dengan menuliskan kepsyen “Aku akan mendidikmu dengan sepenuh hati wahai buah hatiku”? Sekarang mana buktinya? Kok malah ngeluh terus?

Cuma disuruh belajar daring, terus anak-anak di rumah tiap hari, bunda isinya kok hanya ngomel-ngomel aja. Bukanya udah pernah mengikuti kulwapp dan membaca pola parenting mendidik anak dengan kekuatan fitrah sesuai dengan konsepnya ustad Harry Santoso ya? 

Bahwa dalam mendidik fitrah kita hanya memerlukan rasa syukur yang mendalam, mengaktifasi dari dalam dengan penuh cinta bukannya banyak mengintervensi atau menjejalkan apa pun dengan penuh obsesi kecuali yang relevan dengan keunikan dan tahapannya. Dan bukannya teori itu sudah bunda ikuti juga?

Mungkin juga bunda sudah banyak yang mengikuti fans page-nya Ayah Edy Parenting di fesbuk dan menerapkan teori-teorinya? Atau membaca buku-buku parenting yang terjajar rapi di rak buku milik bunda sekalian?

Dear orang tua, kenapa sih kalian masih saja ribut dengan kebijakan yang tidak jelas. Oke, kebijakan mungkin masih tidak jelas, tapi bukannya ini justru menjadi tantangan konkret ya buat ayah bunda.

Waktu yang panjang dan lama ini bisa dijadikan kesempatan emas bagi orang tua untuk menerapkan ribuan ilmu parenting dan seminar online yang sudah pernah diikuti selama ini. Terlebih di masa pandemi, banyak sekali webinar tentang perenting yang makin menjamur di masa kering begini.

Bunda-bunda sekalian juga masih rajin ngikutin kulwapp, kan? Nah, tidak ada salahnya loh menerapkan ilmu parenting yang bunda dapat. Coba deh mulai lihat lagi koleksi resume hasil kulwap dan webinar yang sudah lama sekali ngendon memenuhi memori hape bunda. Jadi nggak rugi juga kan bun udah bayar puluhan hingga ratusan ribu untuk belajar ilmu keayah-bundaan tapi ilmunya menguap begitu aja!

Ngak usah bingung lagi bunda, pembelajaran daring nggak semengerikan yang bunda bayangkan kok. Justru dengan pembelajaran daring ini, program kebijakan merdeka belajar dari Mas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bisa lebih cepat terwujud. 

Bagaimana nggak, selama pembelajaran daring dari rumah anak-anak bisa belajar sesuka hati mereka. Dari menyiapkan meja, buku, dan alat tulis sendiri, hingga menyimak pembelajaran via zoom dari guru di depan laptop bisa dengan santuy sambil ditemani Gerry salut wafer dan segelas susu di samping meja belajar mereka. 

Bahkan anak-anak juga boleh mengenakan baju sesuai mood mereka, atasan baju seragam bawahan baju bebas. Yang penting manis di depan kamera saat setoran muka. Merdeka kan!

Proses belajar mengajar di semester pertama tahun ajaran baru yang super panjang ini, boleh jadi menjadi kesempatan berharga bagi orang tua untuk membersamai anak-anak belajar di rumah lho. Jika mau dilihat lagi, ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama antara orang tua dan anak. 

Orang tua bisa menciptakan bonding antara bunda dan anak, ayah dan anak dengan hal yang menyenangkan, memberikan rasa aman dan nyaman, memberikan pelukan ketika anak sedang mengikuti kuliah daring misalnya, atau memberikan reward ketika anak berhasil menyelesaikan tugasnya secara mandiri dan tepat waktu, atau bisa menjadi sabahatnya dengan cara menjadi pendengar yang baik saat anak-anak menceritakan kegiatannya selama belajar di rumah.

Orang tua juga bisa melibatkan anak-anak dalam melakukan kegiatan rumah tangga.  Anak- anak bisa diajak membantu menyapu halaman, mengepel lantai, mencuci piring setelah selesai digunakan, atau bisa membantu memotong sayur saat ibu memasak. Ini bisa dijadikan praktek life skills dan character building untuk melatih kemandirian mereka kan? 

Nggak usah risau kalau punya anak yang aktifnya kebablasan, ambillah kegiatan yang bisa dilakukan di rumah atau memanfaatkan mereka untuk membantu packing buku dagangan atau barang konsumen, eh. Nah ini bisa menjadi kegiatan berfaedah  dan nggak ada lagi kan kegiatan yang membosankan bagi mereka di rumah. 

Pekerjaan rumah bunda juga jadi lebih ringan dan cepat selesai ketika dikerjakan bersama anak-anak. Bunda juga bisa sedikit punya waktu untuk leyeh-leyeh, atau sekedar me time ala mama-mama muda sambil nyisirin kabar berita  dan nyimak gelut online di lini masa media sosial. Tentu saja masih mengawasi pekerjaan packing mereka. Lha kok malah jadi kayak mandor.

Dear orang tua, nggak usah sedih kehabisan ide untuk membuat mereka menikmati pembelajaran daring di rumah. Jika mereka bosan ajaklah mereka touring mengeksplorasi isi rumah dan mengelilingi lingkungan sekitar. 

Memberikan kegiatan baru dengan bercocok tanam sayur juga keren. Dan ini justru membuat orang tua bisa mengambil double manfaat, mengemat jajan belanja sayur ketika panen pula memberdayakan anak untuk belajar agriculture. Kegiatan yang ramai belakangan ini selain bersepeda.

Menjadi wajar jika mereka bosan di rumah, tapi cobalah lihat mereka sangat mudah beradaptasi. Anak-anak ini nyatanya masih betah main lego di ruang tamu, menonton televisi di ruang keluarga, dan bermain kejar-kejaran di teras rumah. Kondisi ini sangat berbeda dengan beberapa orang dewasa yang mungkin sudah merasa bosan berbulan-bulan di rumah dan sudah ingin sekali keluar rumah, belanja di mall misalnya.

Para orang tua yang masih di sibukkan dengan pekerjaan di kantor, guru yang sudah mulai WFO, sibuk piket, mempersiapkan pembelajaran daring, atau para perawat dan dokter yang nggak bisa pulang sebab masih berjuang untuk jiwa yang lain, terkadang lepas nada meninggi jika masih diributi dengan pekerjaan sekolah anak.

Dari beberapa kegiatan yang bisa dilakukan bersama tadi, para orang tua juga bisa belajar dari anak. Belajar tentang kesabaran mendidik anak, belajar mengasihi dan menyayangi secara tulus, pun belajar membagi waktu bersama dengan anak. 

Jadi bukan hanya yang katanya sibuk nyuci dan nyetrika nyatanya terlena fesbukan sepanjang hari. Kemudian ngomel-ngomel dan mara-mara sebab pekerjaanya nggak kunjung selesai terus nyalahin netijen.

Lalu, metode belajar apalagi yang bisa dilakukan selama masa pandemi? Apakah homescholling? Ataukan e-learning? Nah itu biar para orang tua yang hobi ikut seminar dan kulwapp parenting yang jelasin.