…kaya sentuhan Sains dan Teknologi ketika generasi mendatang menelaahnya.
Menanak beras menggunakan Dandang, itu bikin cita rasa nasi yang berbeda dengan hasil masakan Rice Cooker ataupun Magic Jar.
Meski ribet karena melalui dua proses, yaitu;
- Mengaron, beras direbus hingga 1/2 matang.
- Mengukus, nasi 1/2 matang hasil aronan, dikukus dalam dandang sampai tanak, matang.
Berbeda dengan menanak beras hingga jadi nasi menggunakan alat listrik macam Rice Cooker maupun Magic Jar, yang di dalam kedua alat tersebut alas tempat beras yang ditanak tak berbentuk saringan dan tak ada penampung air buat kukusan.
Sementara dalam Dandang,terdapat alas beras 1/2 matang atau nasi Aron. Suatu alas yang berbentuk saringan, yang tak hanya berfungsi membuat uap air panas bakal mengukus nasi Aron sampai tanak. Namun juga sebagai penampung hasil oksidasi gula dalam nasi Aron, sehingga nasi matang tak mengandung Karbondioksida dan kelebihan air.
Alhasil, nasi tanak hasil kukusan Dandang memiliki citarasa yang lebih pulen, kesat dan gurih, karena tak terganggu oleh keberadaan Karbondioksida dan kelebihan air.
Hanya saja memang, memasak nasi menggunakan Dandang dinilai kurang efektif sejak masyarakat banyak yang mampu membeli Rice Cooker ataupun Majic Jar.
Majic Jar sendiri, itu produk terobosan Korea Selatan yang masuk Indonesia pada awal tahun 1990-an. Harganya waktu itu relatif mahal berkisar Rp. 250-an ribu rupiah. Mahal, wong Sumbangan Pembinaan Pendidikan, SPP, buat anak kuliah jaman itu satu semester Rp. 120 ribu. Beli Majic Jar berarti bayar kuliah anak 2 semester. No way!
Juga, waktu itu kemampuan Majic Jar terbatas penghangat nasi saja, yang hanya satu merk melekat, branded, yakni; Yongma.
Seiring perkembangan teknologi, jelang akhir tahun 90-an, Majic Jar pun sekaligus mampu menanak beras jadi nasi. Tapi ya gitu, kualitas cita rasanya beda dibanding menanak beras melalui dua tahap; Aron dan Kukus.
Juga, hingga sekarang pun kualitas teknologi Majic Jar masih terus dikembangkan, belum sesempurna Dandang dalam menghasilkan nasi berkualitas cita rasa prima, meski ribet.
Beda merk Magic Jar, beda kualitas matang nasi.
Majic Jar merk A, nasinya lembek. Merk B nasinya kegosongan. Merk C nasinya benyek kalo disimpan panas lama. Merk D nasinya terlalu akas, ambyar. Merk E bikin sering lupa gak mijet tombol ON, pas dikira sudah matang, ternyata zonk masih berupa beras. Memang kita pitik apa gimana? Kok disuruh nutuli beras dari Majic Jar yang lupa nggak diceklekin tombol ON-nya.
Sekali lagi, Dandang buah karya nenek moyang yang setara kecanggihannya dengan Kendi, Besek, Gentong gerabah dan lain-lain yang kaya sentuhan Sains dan Teknologi ketika generasi mendatang menelaahnya.
Itu Dandang yang terdapat proses sirkulasi uap panas, jelas bisa mengurangi kadar Karbondioksidan dan air hasil oksida glukosa, gula dalam beras, selama proses pengukusan.
Lalu, ada lagi bentuk Kerucut tutup Dandang.
Oh! jangan salah. Itu kerucut tutup Dandang filosofi Sains nan canggih. Luas permukaan bentuk kerucut itu membuat proses termodinamika dalam Dandang saat menanak beras jadi nasi, tak bakal menuai masalah seperti halnya memasak beras pakai Rice Cooker ataupun Majic Jar.
Bentuk kerucut yang demikian, ada faktor Phi, angka senilai 22/7 atau dikenal juga sebagai angka 3.14, yang menjadi standar keberadaan Rasio Emas dalam proses termodinamika menanak beras dalam Dandang.
Hebat ya, orang jaman dulu. Mengkreasi peralatan yang dibutuhkan sehari-hari, mengandalkan keselarasan rasa dengan kebijakan alam.
Bentuk Dandang tradisional bahan Aluminium yang terdapat tempat nasi Aron yang alas berbentuk saringan di dalamnya, yang juga dikenal sebagai Sarangan, yang membebaskan nasi matang dari oksida gula dan kelebihan air. Juga bentuk tutup kerucut yang memiliki faktor Phi, π, sebagai Rasio Emas bentuk lingkaran, yang menyumbang termodinamika proses pengukusan menjadi optimal.
Lalu, apakah Pembaca yang cemerlang ada yang berminat menginovasi Majic Jar menjadi alat menanak beras, biar jadi nasi yang berkualitas setara dengan hasil masakan Dandang?
Inovasi yang memadukan tiga hal dalam memasak beras menjadi nasi, yakni; Mengaron, Mengukus, Menampung oksidasi gula?
Bisa saja sih. Gampang, intinya tinggal ditambah alas beras sebagai saringan dan bentuk tutup kerucut atau yang setara dengan luas permukaan kerucut khas Dandang.
Lho ini ide loh. Jaman sekarang, ide itu mahal. Tinggal nanti keuntungan dari mendapat sisa kemahalan, janji ya buat kebaikan.
Ayo yang punya background Fisika sama Elektronika arus lemah, segera saja capcus berangkat inovasi Majic Jar. Nanti, namain saja nanti produknya; AronKu, atau My Aron, atau masak ya Aron Me? Ya udah, enaknya dinamain DandangKu saja.
Jadi Pembaca yang budiman, marilah kita kembali memasyarakatkan Dandang, agar tak hanya menghasilkan nasi berkualitas nikmat dan sehat, namun juga agar memicu pengembangan gagasan Saintek lokal yang diinisiasi oleh nenek moyang kita.