Bunuh diri merupakan suatu tindakan yang sudah tidak asing ditelinga masyarakat dunia. Kasus bunuh diri sering terjadi di berbagai tempat. Kasus-kasus tentang bunuh diri juga masih menjadi masalah yang serius bagi suatu negara terutama pada bagian kementrian Kesehatan sendiri.
Menurut Kemenkes kematian yang disebabkan oleh bunuh diri di Indonesia pada tahun 2018 mencapai sekitar 9000 nyawa per tahun. Bukan jumlah yang sedikit untuk ukuran nyawa.
Nyawa manusia itu sangat berharga, tetapi setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda terhadap dirinya sendiri, ada yang dapat menghargai dirinya sendiri ada pula yang tidak dapat menghargai dirinya. Bahkan ada pula yang karena tidak dapat menghargai dirinya sampai sampai mulai untuk melukai dirinya sendiri.
Menurut data dari WHO didunia kasus kematian yang disebabkan oleh bunuh diri mencapai 800 ribu jiwa per tahunnya atau setidaknya terdapat 1 nyawa melayang karena tindakan bunuh diri hanya dalam kurun waktu 40 detik.
Mirisnya lagi kematian yang disebabkan oleh bunuh diri pada rentang usia 15-19 tahun menempati tempat ketiga dalam penyebab kematian pada usia tersebut.
Bunuh diri bukan merupakan penyakit atau bahkan penyakit menular tetapi terdapat penyebab yang memunculkan rasa ingin melenyapkan nyawa dirinya sendiri.
Bahkan dalam sebuah analisis dalam ringkasan studi dari penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Nature Human Behaviour melaporkan bahwa orang merasa lebih baik setelah mereka melukai diri sendiri atau berpikir untuk bunuh diri," jelas profesor psikologi Kevin King dari Universitas Washington, dilansir The Conversation.
Bunuh diri merupakan hal yang tidak asing tapi masih menjadi hal yang tabu di masyarakat luas. Bunuh diri sering disangkut pautkan dengan kurangnya kedekatan seseorang dengan agama dan ketidakwarasan yang sudah diambang batas.
Memang betul tetapi hal tersebut juga tidak dapat dengan mutlak bisa disalahkan persepsi tersebut, tapi semua persepsi tersebut tidak boleh disamaratakan kepada semua orang. Karena orang memiliki penangkapan yang berbeda dalam menangkap ucapan orang lain.
Terkadang orang akan lebih terdesak dan cenderung merasa dihakimi oleh orang lain. Akibatnya orang tersebut akan merasa semakin tersudut dan memilih untuk mengakhiri hidupnya atau malah rasa untuk mengakhiri hidupnya akan lebih bertambah.
Orang-orang yang memiliki rasa bunuh diri cenderung akan memberikan tanda-tanda yang mengarahkan bahwa dirinya cenderung ingin bunuh diri.
Beberapa tanda-tandanya antara lain yaitu orang yang ingin bunuh diri biasanya akan sangat antusias bercerita tentang bunuh diri, rasa sakit dan kecelakaan. Karena orang-orang yang akan melakukan bunuh diri akan lebih tertarik lebih dalam tentang hal-hal yang menurut kita menyakitkan.
Menurut mereka yang akan melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnya, hal-hal seperti itu sangat menyenangkan. Mereka akan sangat bersemangat saat ada orang atau temannya yang bercerita tentang bunuh diri.
Mereka akan menggali lebih dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan bunuh diri. Kepuasan tersendiri memang jika mereka dapat melakukan bunuh diri dengan sempurna.
Selain itu mereka juga akan senang menyakiti dirinya sendiri seperti, menyayat pergelangan tangannya sendiri, menusuk badan dengan jarum, atau perbuatan yang dapat melukai dirinya.
Karena mereka cenderung akan lebih pendiam dari biasanya. Jadi perbuatan melukai diri tersebut tidak akan ada orang yang tau termasuk anggota keluarganya.
Karena mereka juga merasakan takut apabila tindakannya diketahui oleh orang. Karena orang yang sudah mengetahui perbuatannya pikirnya akan melarang dan menghakimi mereka yang akan berbuat tindakan menyakiti diri.
Beberapa tanda di atas masih menjadi sedikit dari sebab orang melakukan bunuh diri. Beberapa orang juga memiliki persepsi yang berbeda untuk mengartikan penyebab orang bunuh diri.
Keputusasaan merupakan hal yang banyak terjadi dan menjadi salah satu penyebab seseorang dapat melakukan hal yang nekat yaitu bunuh diri. Banyak hal yang dapat menyebabkan putus asa, diantaranya kegagalan.
Kegagalan banyak macamnya pula, kegagalan dalam hubungan, pekerjaan maupun pendidikan. Tidak sedikit kasus bunuh diri yang didasari kegagalan dalam hal-hal tersebut. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di negara maju seperti Jepang juga banyak kasus bunuh diri karena hal pekerjaan.
Selain kegagalan, berbagai penolakan juga dapat menjadi penyebab orang nekat untuk melakukan bunuh diri. Penolakan merupakan suatu keadaan yang cukup berat bagi beberapa orang, terutama penolakan sosial yang dapat menyebabkan seseorang berpikir bahwa mereka sudah tidak berguna lagi hidup di dunia ini dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Padahal jika mereka berpikir lagi mereka memiliki banyak potensi yang mereka miliki tetapi sudah tertutup oleh semua hal-hal negatif yang telah lama terpupuk dari berbagai macam penolakan.
Mereka yang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri sebenarnya sangat membutuhkan pertolongan dari orang-orang terdekat mereka. Tetapi mereka terlalu takut untuk mengungkapkan isi hatinya tersebut, karena mereka berpikir bahwa mereka dianggap gila atau semacamnya.
Maka dari itu, banyak drai mereka yang mengurungkan niatnya untuk bercerita ke orang terdekatnya dan melanjutkan untuk menghabisi nyawanya sendiri.
Bunuh diri bukanlah suatu jalan keluar, mulailah bercerita pada orang yang kamu percayai, niscaya akan ada jalan keluar bagimu. Jangan pernah memendam semua bebanmu sendirian dan mulailah untuk berbagi sakitmu dengan orang kamu percaya dan rasakan berkurangnya beban sedikit demi sedikit.