Indonesia terkenal akan suku dan budaya , jika di total dari Sabang sampai Merauke Indonesia memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa, salah satunya adalah suku batak
Suku Batak adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera lebih tepatnya provinsi Sumatra Utara. Suku Batak merupakan salah satu suku yang mempertahankan kebudayaannya. Mereka memegang teguh tradisi dan adat.
Adat Batak merupakan aturan-aturan tentang beberapa segi kehidupan masyarakat Batak yang tumbuh dari usaha orang di dalam masyarakat tersebut, sebagai kelompok sosial untuk mengatur tata tertib tingkah laku anggota masyarakatnya
Jadi, di dalamnya termuat pula peraturan-peraturan hukum yang melingkupi dan mengatur hidup bersama dari pada masyarakat Batak.
Pada dasarnya, memang kegiatan masyarakat di dalam tatanan adat dan budayanya adalah benar-benar bagian dari hidup dan kehidupan mereka.
Kegiatan keseharian dilakukan dengan tetap memikirkan dan berlandaskan kelayakan dalam kewajaran yang berpedoman pada adat dan kebiasaan masyarakatnya yang dilakukan sejak kehamilan seorang Ibu hingga pada saat warga adat itu meninggal dunia.
Sampai sekarang adat dan budaya Batak tetap dilaksanakan dalam kehidupan sosial orang batak dan aktivitas sehari harinya.
Tradisi, adat istiadat dan kebudayaan yang dimiliki sangatlah beragam. Bahkan salah satu suku di Indonesia yang masih memiliki sub-sub suku seperti batak toba, batak simalungun, batak karo, batak mandailing dan batak pak-pak.
Nah, perbedaan dari setiap sub suku batak ini bisa berupa kebiasaan, adat,pakaian adat, lagu daerah, bahkan sampai bahasanya juga memiliki perbedaan.
Suku batak juga memliki banyak tempat dan tradisi bersejarah yang sudah ada sejak zaman leluhur dan masih dilestarikan sampai sekarang. Bukan hanya dalam momen tertentu saja akan tetapi kebudayaan ini terus dilestarikan dalam kehidupan sehari hari.
Beberapa adat dan budaya Batak yang berlaku adalah : Beberapa adat dan budaya Batak yang berlaku adalah :
Partuturan ( Tutur Sapa )
Dalam kehidupan orang Batak sehari-hari kekerabatan (partuturan) adalah kunci dari falsafah hidupnya dengan menanyakan marga dari setiap orang Batak yang ditemuinya.
Hal ini dapat digambarkan dengan ukiran 2 ekor cicak yang saling berhadapan yang menempel di kiri-kanan Ruma Batak. Kekerabatan ini pula yang menjadi semacam tonggak agung untuk mempersatukan hubungan darah dan menentukan sikap terhadap orang lain dengan baik
Di dalam partuturan diberikan dalam suatu lambang yang memeliharakan tatanan terbaik bagi masyarakat Batak dalam konsep kekerabatan yang ditata dalam bentuk dalam Dalihan Na Tolu, yang merupakan lambang sistem sosial Batak yang mempunyai tiga tiang penopang, yaitu, Hula-hula, dongan tubu, dan boru .
Kelompok Dongan Tubu (Dongan Sahuta) adalah yang satu marga dengan kita, atau pernah satu kelompok marga dengan marga kita.
Kelompok Hula-hula adalah marga dari isteri kita dan marga orang marga darimana saja kita dan kelompok marga mengambil isteri. tua isteri anak lelaki kita dan bisa juga marga isteri dari dongan tubu kita. Artinya marga hula-hula adalah marga darimana saja kita dan kelompok marga mengambil isteri.
Kelompok Boru adalah marga yang mengambil isteri dari marga kita, atau marga suami dari anak perempuan kita, marga yang mengambil perempuan yang berasal dari kelompok marga kita sebagai isterinya.
Umpasa ( Pantun )
Umpasa merupakankata-kata yang diucapkan seperti menyerupai pantun dalam bahasa Batak yangmemiliki makna. Umpasa penting diucapkan untuk menyampaikan keinginan/harapandalam setiap acara adat yang dilaksanakan.
Apabila umpasa yang disebutkanjuga menjadi harapan dari para hadirin, maka secara serentak akan mengatakan“ima tutu” yang artinya “semoga demikian”.
Mangulosi
Mangulosi artinya adalah memberikan ulos sebagai lambang kehangatan dan berkat bagi yang menerimanya. Dalam hal Mangulosi ada aturan yang harus ditaati yakni : hanya orang yang dituakan yang dapat memberikan ulos. Misal : orang tua mangulosi anaknya, tetapi seorang anak tidak bisa mangulosi orangtuanya.
Mangulosi sering kita temukan pada saat-saat pesta antara lain :
> Ketika anak lahir , bayi akan menerima “Ulos Parompa”,ini berfungsi sebagai tanda ucapan syukur atas dikaruniakannya seorang anak bagi orangtuanya.
> Pada saat anak laki-laki melaksanakan pesta pernikahan, dia akan menerima “Ulos Hela” dari mertuanya,atau si anak laki laki menerima ulos dari orang tua si anak perempuan.
> Disaat ada yang meninggal dunia, orang yang meniggal tersebut akan menerima “Ulos Saput” atau ulos sebagai tanda perpisahan bagi keluarga dengan orang yang meninggal tersebut.
Manortor ( Menari )
Manortor adalah melakukan tarian seremonial yang disajikan dengan musik Gondang. Tortor adalah seni tari Batak pada zaman dahulu dan merupakan sarana utama dalam melakukan ritual keagamaan yang masih bernafaskan mistik (kesurupan).
Manortor kerap dijumpai pada acara pesta-pesta adat orang Batak dengan membunyikan musik Gondang Sabangunan (dengan perangkat musikyang lengkap) yang pada zaman dahulu erat dengan pemujaan kepada Dewa-Dewa atau roh-roh nenek moyang. Tortor dan musik gondang adalah tidak terpisahkan.
Mangalat Horbo ( Kurban Kerbau )
Mangalahat Horbo merupakan upacara adat bagi orang Batak sebagai pertanda penyucian diri atau menebus dosa-dosa , sehingga akan didapat kemakmuran dalam kehidupannya.
Acara Mangalahat Horbo ini dilatar belakangi kepercayaan suku Batak kepada Debata Mula Jadi Nabolon (Sang pencipta alam semesta) yang mampu menghapus dosa dan memberi kemakmuran dengan mengurbankan seekor kerbau jantan yang diikatkan pada borotan (sebuah tiang di tengah upacara yang dihias berbagai jenis daun-daun pilihan).
Mangokkal holi ( Pengangkatan Tulang Belulang )
Mangongkal holi merupakan suatu prosesi upacara yang dilaksanakan untuk mengumpulkan tulang belulang dari jasad orang tua yang dimasukkan ke peti yang baru untuk dipindahkan pada suatu tempat yang lebih tinggi yang telah disediakan oleh pihak keluarga.
Tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang bertujuan memberikan penghormatan kepada roh orang tua yang telah tiada.
Pemindahan lokasi tulang belulang dimaksud ke tempat yang baru adalah untuk mendapatkan tempat yang lebih baik dari tempat sebelumnya.